kaltimkece.id Sejak awal 2022, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kutai Kartanegara meneliti makam Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa. Dalam penelitian ini, Balitbangda Kukar bekerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Kaltim. Tujuan penelitian yakni menjadikan makam di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kukar, itu menjadi cagar budaya.
Selasa, 1 November 2022, Balitbangda Kukar mengadakan seminar. Dalam acara ini, hasil penelitian Makam Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa dibeberkan.
Kepada kaltimkece.id, Kepala Bidang Sosial Budaya Kemasyarakatan, Balitbangda Kukar, Tulus Sutopo, membeberkan sejumlah kegiatan dalam penelitian ini. Salah satunya mengumpulkan barang yang memberi petunjuk keberadaan Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa. Selain itu, menganalisis data-data arkeologis dan geologis serta mencari cerita tentang makam tersebut.
“Berdasarkan hasil kajian yang telah disusun, disimpulkan, situs makam Pengeran Anum Aji Mandapa perlu segera ditetapkan sebagai situs cagar budaya melalui penetapan Bupati Kukar,” jelas Tulus Sutopo.
Dari hasil penelitian Balitbangda Kukar, diketahui bahwa Desa Jembayan pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Ing Martadipura sekitar 1780. Dua tahun kemudian atau pada 1782, pusat pemerintahannya pindah ke Tepian Pandan yang sekarang bernama Tenggarong.
Tulus membeberkan, dalam penelitian timnya menemukan kapak zaman prasejarah yang diperkirakan berusia 3.000 tahun. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa ada kehidupan prasejarah di lokasi makam Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa.
Balitbangda Kukar akan mengkaji lagi untuk memastikan kebenaran temuan ini. Teknik pengkajiannya menggunakan observasi dan metode penggalian arkeologis. Agar semakin komprehensif, Balitbangda akan memperluas wilayah penelitian hingga Kutai Lama. Mereka akan mencari jejak-jejak dan bukti baru mengenai keberadaan Kerajaan Kutai Kartanegara.
“Inilah hasil rekomendasi kajian yang perlu ditindaklanjuti sebagai bagian dari pelestarian cagar budaya di Kukar,” ujar Tulus. (*)