Kutai Kartanegara

Pemkab dan TNI Berkolaborasi Menjadikan Kukar sebagai Lumbung Pangan

person access_time 5 months ago remove_red_eyeDikunjungi 377 Kali
Pemkab dan TNI Berkolaborasi Menjadikan Kukar sebagai Lumbung Pangan

Pemkab Kukar dan TNI akan memperluas kawasan pertanian di Kukar. FOTO: ALDI-KALTIMKECE.ID

Kedua instansi ini akan memperluas kawasan pertanian di Kukar. Jalan usaha tani hingga saluran irigasi bakal ditambah.

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Rabu, 05 Oktober 2022

kaltimkece.id Program TNI Manunggal Membangun Desa alias TMMD di Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara, memang telah berakhir. Meski demikian, pembangunan kawasan pertanian yang menjadi misi program itu belum berhenti. Pemerintah kabupaten dan TNI bersepakat melanjutkan pembangunan tersebut lewat Program Karya Bakti.

Program TMMD berlangsung selama sebulan, Juli-Agustus 2022, di Desa Panca Jaya, Muara Kaman. Dalam program tersebut, personel gabungan TNI Angkatan Darat, Polri, Pemkab Kukar, dan warga desa, bekerja sama membangun fasilitas penunjang lumbung pangan. Fasilitas tersebut terdiri dari saluran irigasi sepanjang 1,5 kilometer, jalan usaha tani sepanjang 9 km yang dilengkapi 19 jembatan, dan pembukaan lahan pertanian baru seluas 177 hektare.

Kepada kaltimkece.id pada 13 September 2022, Bupati Kukar, Edi Damansyah, menyatakan, Program TMMD berhasil mengenyahkan sejumlah permasalahan pertanian di Desa Panca Jaya. Oleh sebab itu, Pemkab menjalin komunikasi dengan Komando Distrik Militer 0906/Kukar untuk menyempurnakan pembangunan kawasan pertanian di Desa Panca Jaya.

“Langkah ini diambil untuk meningkatkan hasil produksi padi sawah dan meminimalisasi gagal panen saat kemarau tiba,” jelas Bupati.

Pembangunan kawasan pertanian akan diperluas. Selain Desa Panca Jaya, Bupati Edi menyebutkan, pembangunan tersebut juga akan menyentuh Desa Sidomukti, dan Desa Cipari Makmur di Muara Kaman. Selain itu, Desa Manunggal Daya dan Desa Mekar Jaya di Kecamatan Sebulu. Kelima desa tersebut dipilih karena memiliki lahan pertanian padi sawah tadah hujan seluas sekitar 1.400 hektare.

“Program Karya Bakti bersama Kodim ini diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 4,9 miliar,” sebutnya.

Dikonfirmasi pada kesempatan berbeda, Komandan Distrik Militer 0906/Kukar, Letnan Kolonel Infanteri Jeffry Satria, membenarkan, pihaknya akan terlibat dalam pembangunan lumbung pangan di Muara Kaman dan Sebulu. Pembangunan ini dilakukan, kata Letkol Jeffry, karena sejumlah petani masih  kesulitan mendistribusikan hasil panen. Sistem irigasi pertanian pun dilaporkan masih minim.

“Melalui Program Karya Bakti yang mengusung pertanian terpadu dan sejalan dengan program pemda, diharapkan dapat mengatasi kendala petani setempat seperti akses jalan dan infrastruktur lainnya,” ujar Letkol Jeffry.

Tujuan Lumbung Pangan

Pembangunan lumbung pangan ini akan dimotori Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar. Kepada kaltimkece.id, kepala instansi tersebut, Sutikno, membeberkan sejumlah kegiatan dalam Program Karya Bakti. Beberapa di antaranya yakni membangun jalan usaha tani sepanjang 9 kilometer dilengkapi 22 unit jembatan dan membangun 16 gorong-gorong irigasi. Pengerjaannya dimulai dari awal Oktober hingga Desember 2022.

Sutikno menjelaskan, Program Karya Bakti dibuat untuk menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan warga Kaltim dan Ibu Kota Negara Nusantara. “Jika IKN sudah pindah, maka akan ada penambahan penduduk. Oleh sebab itu, kita harus menyiapkan pangan yang baik,” tuturnya.

Mengutip catatan Badan Pusat Statistik Kaltim, seluruh lahan padi dan ladang di Kukar luasnya mencapai 31.358 hektare. Dengan luasan tersebut, Kukar sukses memproduksi 120 ribu ton beras dan 129 ribu ton komoditas pada 2021.

Infografik tekad Kukar menjadi lumbung pangan.
DESAIN GRAFIS: MUHAMMAD IMTIAN NAUVAL-KALTIMKECE.ID

 

Dosen Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Kutai Kartanegara di Tenggarong, Zulkifli, turut mengomentari Program Karya Bakti yang akan dikerjakan Pemkab Kukar dan TNI. Zulkifli yakin, program ini memberikan manfaat yang besar untuk para petani yang tinggal di lokasi pembangunan lumbung pangan. “Niat baik ini, harus dipersiapkan dengan baik agar terus berlanjut dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.

Ia pun mengusulkan agar pihak berwenang juga melengkapi pertanian dengan teknologi termutakhir. Penggunaan teknologi diyakini dapat mengatasi permasalahan generasi pertanian. “Jadi, tidak hanya mencetak lahan tapi juga menyiapkan petani muda,” pungkasnya. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar