kaltimkece.id Kutai Kartanegara memiliki potensi pendapatan yang besar dari sektor perikanan. Tak tanggung-tanggung, pada 2020, sumbangan dari sektor tersebut untuk kas daerah tembus Rp 9 miliar. Melihat peluang ini, Pemkab Kukar siap menggelontorkan bantuan Rp 23 miliar demi memajukan industri perikanan dalam waktu dekat.
Kepada kaltimkece.id, Selasa, 29 Maret 2022, kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Muslik, menjelaskan, bantuan tersebut merupakan bagian dari program bertajuk Kukar Idaman yang diusung Bupati Kukar, Edi Damansyah. Tujuannya adalah mengembangkan pembudi daya ikan dan nelayan berbasis kawasan. Program ini berlangsung selama sempat tahun dari 2021
“Latar belakang bantuan karena Kutai Kartanegara memiliki pontesi perikanan yang besar sekali,” jelas Muslik.
_____________________________________________________PARIWARA
Bantuan Rp 23 miliar, sambung Muslik, akan dibagikan kepada semua kelompok nelayan dan pembudi daya ikan tambak. Saat ini, Kukar memiliki 37.000 nelayan dan pembudi daya ikan. Bantuan diberikan dalam bentuk pembinaan, perahu, peralatan pendukung, hingga benih ikan. Muslik berharap, bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku perikanan di Kukar. “Kami fasilitasi agar ekonomi mereka konstan dan meningkat,” terangnya.
Sub Koordinator Nelayan Kecil, DKP Kukar, Ali, menambahkan, sebelum bantuan disalurkan, akan lebih dulu dilakukan verifikasi data melalui mekanisme musyawarah pembangunan. Hal ini dilakukan agar penyaluran bantuan bisa tepat sasaran.
Tak hanya tahun ini, Pemkab Kukar juga membagikan bantuan penunjang perikanan pada 2021. Tahun itu, beber Ali, Pemkab menyalurkan 494 unit mesin perahu, 470 unit mesin kapal, 114 perahu kecil, 16 kapal, 237 cool box, dan 2.100 jaring. “Pada 2022 ini, bantuan yang direncanakan sebesar Rp 23 miliar dari APBD dan DAK untuk membantu nelayan kecil di Kukar,” urainya.
Bidang Pengelolaan dan Pembudidaya Ikan, DKP Kukar, turut ambil bagian dalam memajukan sektor perikanan. Sabar Handoyo, kepala bidang tersebut, mengatakan, bidangnya mengambil peran dalam menjamin ketersedian benih bagi pembudi daya ikan. Programnya yang telah terealisasi adalah mengembangakan unit pembenihan rakyat.
“Kami juga memberikan bantuan keramba, jaring apung, pakan ikan, dan kolam ikan,” kata Sabar.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Pada tahun ini, Bidang Pengelolaan dan Pembudidaya Ikan akan memberikan bantuan serupa kepada 123 kelompok pembudi daya ikan yang tersebar di 18 kecamatan di Kukar. Total, 20 miliar benih dari tujuh jenis ikan air tawar dan asin disiapkan. Dari jumlah benih tersebut, Sabar memperkirakan, pendapatan konstan pembudi daya mencapai Rp 1 miliar dalam setahun.
Sabar pun melaporkan, saat ini ada tambahan kelompok budi daya perikanan di Kukar yakni ikan bandeng dan udang windu. Biota tersebut disebut menjadi komoditas ekspor unggulan Kukar. Biasanya, ikan bandeng dan udang windu dikirim ke Cina, Jepang, hingga negara-negara di Eropa. Pertambahan kelompok ini, kata Sabar, terjadi karena jumlah peminat ikan sangat besar.
“Dulu komoditas kita susah dijual tapi sekarang sangat mudah,” tutupnya. (*)
Editor: Surya Aditya