kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen mengatasi masalah stunting. Hal tersebut diketahui dalam sebuah diskusi bertajuk Rembuk Stunting di Gedung Merak, RSUD Aji Muhammad Parikesit, Tenggarong Seberang, Kukar, pada Rabu, 16 November 2022.
Acara tersebut dihadiri perwakilan Dinas Kesehatan Kukar, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kukar, dan Sekretaris Kabupaten Kukar, Sunggono. Kepada kaltimkece.id, Sunggono menjelaskan, dalam diskusi tersebut dibahas sejumlah upaya penangan stunting di Kukar.
“Kami mengevaluasi penangan stunting sejak tiga tahun lalu dan mempersiapkan langkah ke depannya hingga 2023,” beber Sunggono.
Ia mengklaim, penangan stunting atau masalah kekurangan gizi terhadap anak-anak di Kukar telah berjalan maksimal. Berdasarkan catatan pemerintah daerah, sebut dia, kasus stunting pada tahun ini turun 14 persen. Tahun depan angkanya diharapkan turun lagi 1,09 persen. Pemkab menargetkan, Kukar bebas stunting pada 2024 mendatang.
Sunggono menyebutkan, Kukar berhasil mengatasi stunting berkat kerja keras lintas sektor, mulai dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Pertanian Kukar. Dalam upaya penanganan stunting, Pemkab Kukar telah mengalokasikan dana Rp 29 miliar dari APBD.
“Melalui kolaborasi seluruh pihak, hasilnya (penanganan stunting) positif. Terjadi penurunan yang signifikan terhadap angka stunting di Kukar,” pungkasnya. (*)