kaltimkece.id Jalan poros yang menghubungkan dua kecamatan di Kutai Kartanegara ambruk pada Ahad, 16 Januari 2022. Sering dilalui kendaraan muatan sawit dan terkikis air ditengarai sebagai penyebab jalur vital itu putus. Saat ini, warga dilaporkan tengah memperbaiki jalan tersebut secara swadaya.
Jalan amblas itu masuk Desa Bunga Putih, Kecamatan Marangkayu, Kukar. Camat Marangkayu, Rekson Simanjutak, menyebut, di bawah jalan tersebut ada gorong-gorong yang mengalirkan air. Akan tetapi, ia mengaku baru mengetahui gorong-gorong itu setelah jalannya amblas. “Saya selama bertugas di Marangkayu, tidak tahu ada drainase di situ,” aku Camat Rekson kepada kaltimkece.id, Selasa, 18 Januari 2022.
_____________________________________________________PARIWARA
Belakangan ini, sambung Rekson, intensitas hujan di Marangkayu cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan debit air di gorong-gorong itu meningkat. Hal inilah yang diduga menyebabkan jalan di atasnya ambruk. “Karena airnya mengikis struktur tanah,” sebut Camat Rekson.
Dugaan penyabab lainnya, tambah dia, karena jalan Desa Bunga Putih sering dilalui kendaraan dengan kapasitas lebih 8 ton. Jalan itu disebut sangat penting keberadaannya karena menjadi akses tercepat menuju Samarinda dan Bontang. “Jalan ini ramai dilalui kendaraan. Kendaraan muatan kelapa sawit dan CPO juga ikut melintas,” ungkap Rekson.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Restu Irawan, mengatakan, timnya sudah diterjunkan ke jalan ambruk di Desa Bunga Putih untuk melaksanakan tindakan awal seperti mendata dan mengevaluasi. Dinasi PU akan melaporkan seluruh pendataan tersebut kepada Bupati Kukar dan Dinas Inspektorat.
“Setelah itu, baru kami bisa melakukan perbaikan karena kondisinya sudah mendesak,” jelas Restu. Dia menyebut, perbaikan jalan ini diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 200 juta. Sumber dananya akan menggunakan APBD.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Hasil penyelidikan Dinas PU, jalan berbahan beton itu rusak selebar 6 meter dengan panjang 8 meter. Runtuhnya jalan juga membuat gorong-gorong rusak. Restu pun menduga, jalan amblas karena struktur tanahnya terkikis air. “Saat ini, masyarakat setempat tengah memperbaiki jalan tersebut secara swadaya,” bebernya
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wisnu Wardana, juga meyakini, jalan Desa Bunga Putih amblas karena gorong-gorong di bawahnya, menampung banyak air. Dia pun memastikan, perbaikan jalan yang lebih permanen segera dilakukan. Diperkirakan, perbaikan memakan waktu dua pekan. Pengalihan arus lalu lintas bakal dilakukan saat perbaikan.
“Saat ini, jalan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat,” jelas Kadis Wisnu Wardana. (*)
Editor: Surya Aditya