kaltimkece.id Hampir sehari semalam, Hendra Kristian beserta anak istri dan kedua orang tuanya terpaksa pindah tidur di lantai dua rumahnya. Beberapa tetangganya yang tinggal di ibu kota Kabupaten Mahakam Ulu, Ujoh Bilang, juga ikut mengungsi. Air Sungai Mahakam telah merendam lantai satu rumah.
Hendra memindahkan keluarganya ke lantai dua atas pertimbangan debit air dari hulu Sungai Mahakam terus bertambah. Sejak Senin hingga Selasa, 13-14 Mei 2024, ia sudah menerima kabar hulu Sungai Mahakam disiram hujan deras. Sebagian kampung di Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari mulai terendam.
Menurut pengalamannya, air besar segera mengalir ke perkampungan di hilir. Dimulai dari Kecamatan Long Bagun, Laham, dan Long Hubung. Prediksinya tak meleset.
Rabu, 15 Mei 2024 sore, permukaan Sungai Mahakam makin tinggi. Dari sebatas mata kaki hingga merendam lantai satu rumahnya setinggi 3 meter dalam waktu semalam. Permukiman pinggir sungai itu pun mendadak lumpuh karena banjir.
"Selama 36 tahun saya tinggal di Mahulu, mungkin ini bisa dibilang banjir terbesar dan terparah," kata Hendra kepada kaltimkece.id Kamis, 16 Mei 2024.
Hingga berita ini ditulis, Kamis, 16 Mei 2024, banjir merendam puluhan kampung di Mahulu. Banyak warga yang terjebak banjir sehingga mengungsi ke rumah tetangga yang memiliki lantai dua. Hendra mengatakan, air bersih dan makanan menjadi kebutuhan pokok yang sangat diperlukan.
"Warung-warung di Ujoh Bilang dan sekitarnya terendam banjir semua," katanya.
Banjir yang melanda Mahulu selama empat hari telah merendam sedikitnya 37 dari 50 kampung di Mahulu. Perinciannya, enam kampung di Kecamatan Long Apari, 10 kampung di Kecamatan Long Pahangai, 13 kampung di Kecamatan Long Bagun, dan delapan kampung di Kecamatan Long Hubung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu, Agus Dermawan, menjelaskan, banjir kali ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Beberapa waktu sebelum banjir, BPBD Mahulu telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan banjir dan longsor. Peringata itu berdasarkan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika.
"Intensitas hujan yang cukup tinggi dan hujan yang bersamaan di beberapa anak sungai (di hulu Mahakam) menyebabkan Sungai Mahakam tidak bisa membendungnya," kata Agus, Kamis, 16 Mei 2024.
Menurut pantauan timnya, tinggi genangan pada Kamis, 16 Mei 2024, diperkirakan 3 sampai 4 meter. Kondisi banjir dalam posisi bertahan dan tidak ada penambahan. Ia berharap, cuaca di Mahulu dan sekitarnya cerah sehingga air cepat surut.
Berkaca dari banjir-banjir sebelumnya, Agus memperkirakan, banjir kali ini merupakan yang terparah dalam sejarah Kabupaten Mahulu yang pada 2024 ini berusia 11 tahun. Banjir besar pernah melanda Mahulu pada tahun 2005 dengan ketinggian 2 meter.
"Menurut cerita-cerita dari tahun sebelumnya, banjir kali ini yang paling parah dalam sejarah (di Mahulu)," kata Agus, Kamis, 16 Mei 2024.
Saat ini, Pemkab Mahulu melalui BPBD masih berfokus mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Sebuah posko disiapkan di samping Gereja Katolik St Petrus di Ujoh Bilang. Dapur umum juga disiapkan.
"Kami prioritaskan evakuasi lansia, ibu hamil, anak-anak, dan bayi," katanya.
Banjir besar yang melanda Mahulu kali ini juga menyebabkan aktivitas ekonomi dan pelayanan pemerintahan terhenti sejenak. Kantor-kantor pemerintahan di Ujoh Bilang terendam air. Kantor BPBD Mahulu bahkan ikut terendam.
Belum ada laporan korban jiwa akibat banjir ini. Namun, bisa diperkirakan, ribuan kepala keluarga di Mahulu yang terdampak. Banyak kendaraan di Ujoh Bilang yang terendam karena tidak sempat dievakuasi.
"Untuk sementara, belum ada laporan kerugian dan rumah terdampak. Yang jelas, di Ujoh Bilang saja, ada seribu orang yang terdampak," kata Agus.
Bantuan Berdatangan
BPBD Mahulu menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk penanganan banjir, Selasa, 14 Mei 2024. Selain berfokus mengevakuasi warga, BPBD Mahulu berkoordinasi dengan sejumlah OPD di Pemprov Kaltim. Basarnas juga menambah bantuan dukungan logistik penanganan banjir.
Kepala Basarnas Balikpapan, Dody Setiawan, mengatakan, telah berkoordinasi dengan BPBD Kaltim untuk memberangkatkan tim SAR gabungan ke lokasi kejadian. Tim berangkat ke Mahulu menggunakan jalur sungai sejauh 337 kilometer dengan lama perjalanan 12-15 jam. Jalur darat sejauh ini terputus akibat banjir.
"Basarnas Balikpapan, Pos SAR Samarinda, BPBD Kaltim, termasuk BPBD kabupaten dan sekitar, berangkat menuju ke Mahakam Ulu," kata Dody Setiawan, Kamis, 16 Mei 2024, dalam keterangan resminya.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, sudah memerintahkan Kepala BPBD Kaltim, Agus Tianur, mengkonsolidasikan bantuan kepada korban banjir di Mahulu. Akmal minta agar bantuan bisa dikirimkan mulai Kamis malam. Bantuan disiapkan dengan kolaborasi Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD, Basarnas, dan organisasi lainnya.
"Insyaallah, mulai besok kami berangkatkan 6.400 paket bantuan sembako untuk korban bencana banjir Mahulu," jelas Akmal dalam keterangan pers, Kamis, 16 Mei 2024.
Selain sembako dan kebutuhan hidup sehari-hari, dikirimkan obat-obatan dan alat kesehatan, serta perahu untuk membantu penyelamatan warga. Akmal meminta Basarnas dan BPBD Kaltim termasuk Mahulu membuat posko di sejumlah titik di Ujoh Bilang dan lokasi banjir lainnya dari Kecamatan Long Apari.
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, didampingi Kabid Rehabilitasi dan Jaminan Sosial, Akhmad Rasyidi, mengatakan bahwa sembako segera dikirim menggunakan kapal melalui jalur Sungai Mahakam. (*)