kaltimkece.id Sebagai provinsi dengan kekayaan alam yang sangat besar, Kaltim memiliki peran strategis dalam menjaga kelestarian hutan tropis dan keberlanjutan kehidupan dunia. Penerapan prinsip pembangunan hijau menjadi salah satu upaya yang terus dilakukan Pemprov Kaltim melalui kemitraan dengan berbagai pihak. Salah satunya, dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Di Kaltim, program konservasi mulai dijalankan pada 2002 oleh The Nature Conservancy (TNC). Pada 2014, YKAN meneruskan pekerjaan program konservasi ini dengan mengedepankan semangat kemitraan. YKAN hadir dengan komitmen memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam (SDA) yang efektif. Pendekatan nonkonfrontatif juga dikedepankan dengan membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk Indonesia yang lestari.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, hadir secara daring pada perayaan 10 tahun YKAN, Rabu, 30 Oktober 2024. Ia mengatakan bahwa pembangunan hijau bukan sekadar pilihan tetapi sebuah keharusan untuk menjaga bumi dan kehidupan generasi mendatang. Keberhasilan YKAN mengintegrasikan konservasi dengan pemberdayaan masyarakat lokal adalah contoh yang patut ditiru.
"Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan organisasi konservasi seperti YKAN adalah kunci keberhasilan dalam menjaga kelestarian alam yang kita miliki," ucap Sri Wahyuni.
Berdasarkan data YKAN, saat ini 441 desa atau kelompok masyarakat di Kaltim dalam proses mendapatkan insentif berbasis kinerja dari Program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF). Insentif itu sebagai penghargaan atas upaya penurunan emisi di tingkat tapak selama periode 2019-2024.
Di tingkat pemerintahan, percepatan penurunan emisi terus didorong multipihak melalui Kesepakatan Pembangunan Hijau atau Green Growth Compact (GGC) yang dimulai sejak 2018. Kini, program itu sudah mendapatkan dukungan lebih dari 300 lembaga.
Program pengelolaan SDA berbasis masyarakat juga memberikan kontribusi positif. Komitmen pemerintah menguat seiring dengan terbitnya peraturan daerah tentang SIGAP (Aksi Insipiratif Warga untuk Perubahan). Sebagai pendekatan pendampingan desa di Pemprov Kaltim dan Kabupaten Berau, dan dilaksanakannya Program SIGAP Sejahtera oleh Pemkab Berau.
Komitmen multipihak menjaga kelestarian alam Kalimantan juga tercermin dalam wadah forum yang komit mengelola kawasan bernilai konservasi tinggi di Bentang Wehea-Kelay. Dari data survei YKAN, kawasan seluas 406.344 hektare di Kutim-Berau ini ditempati 1.282 individu orangutan hidup (data 2020) serta 13.090 jenis flora dan fauna (data 2022).
"Lewat kemitraan dalam Forum Wehea Kelay ini, kami bisa terus mewujudkan komitmen perusahaan dalam mengedepankan prinsip pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Operasional tata kelola hutan produksi bisa dijalankan selaras dengan prinsip kelestarian alam dengan pelibatan masyarakat di sekitar wilayah konsesi," ungkap Direktur Utama PT Gunung Gajah Abadi, Totok Suripto, anggota Forum Wehea Kelay.
Ssudah banyak buah manis yang bisa dirasakan dalam upaya pewujudan pembangunan hijau di Kalimantan. Namun demikian, ruang perluasan program konservasi yang berkelanjutan masih banyak terbuka dengan bayang-bayang tantangan yang makin mengancam alam dan keberlangsungan hidup manusia.
Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, mengatakan bahwa Together, We Find A Way atau Bersama Kita Menemukan Jalan, menjadi tema perayaan 10 tahun misi konservasi di Indonesia. YKAN mengapresiasi kesempatan dan kepercayaan yang diberikan untuk mendukung pembangunan hijau di Kaltim.
"Terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan, dan masyarakat yang sudah bekerja sama erat dengan YKAN selama 10 tahun terakhir ini," terangnya.
Ia percaya, semua pihak bisa memperkuat bahkan memperluas kolaborasi sehingga alam terjaga dan masyarakat sejahtera di tengah tantangan krisis alam yang kian kompleks.
Perbaikan tata kelola SDA yang berkelanjutan, kata Herlina, perlu terus dilanjutkan dengan pelibatan multipihak. Ppenguatan dukungan dari sistem finansial diharapkan mampu meningkatkan dampak pembangunan hijau yang berkelanjutan. Momentum perayaan 10 tahun YKAN ini diharapkan dapat menjadi momen refleksi seluruh pihak untuk menguatkan komitmen bersama menjaga alam dan keanekaragaman Indonesia. (*)