kaltimkece.id Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Yohanes Avun meminta disusun langkah-langkah serius menjaga stabilitas dan kelancaran distribusi pasokan bahan pokok menjelang libur akhir tahun 2021. Upaya ini penting guna mengantisipasi kelangkaan barang dan kenaikan harga. Hal ini harus menjadi perhatian serius Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Mahulu.
"Ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi (bahan pokok) perlu kita perhatikan bersama, agar tidak memicu masalah yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga di tengah meningkatnya permintaan menjelang natal dan tahun baru," ucap Wabup Avun ketika menghadiri High Level Meeting TIPD Tahun 2021, Jumat, 3 Desember 2021.
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini, Wabup meminta jajaran TIPD menghitung kekuatan stok pangan dan sandang agar cepat diambil keputusan langkah stabilisasi. Upaya ini sambung Avun penting agar menjaga daya beli masyarakat ketika merayakan hari besar keagamaan.
“Minggu ini dan minggu depan, segera turun ke lapangan mengecek ketersediaan stok pangan agar tidak terjadi kelangkaan,” pesan Avun.
Ia menyampaikan, kini, penyekatan kawasan yang dilakukan di pintu masuk Mahulu tidak seketat beberapa bulan sebelumnya. Meskipun setiap orang yang masuk tetap diwajibkan melampirkan hasil negatif Covid-19, kapal – kapal pengangkut sembako yang masuk sesuai ketentuan tetap diperbolehkan masuk.
“Jika stok aman, harga pun aman,” ujarnya.
Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Sekretariat Kabupaten Mahulu, Lung menyampaikan mayoritas stok kebutuhan pangan di Mahulu didatangkan dari luar. Salah satu pintu masuknya dari Samarinda.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Darmansjah M Prijanto mengakui bahan pangan memang menjadi salah satu komponen penyumbang inflasi di Kaltim.
Sejauh ini sudah ada sejumlah arahan Menteri Perdagangan kepada Pemerintah Daerah guna menjaga kestabilan pasokan. Pertama, memastikan kecukupan stok dan ketersediaan barang kebutuhan pokok. Kedua, memastikan pasar rakyat tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ketiga, mengawal kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok ke pasar-pasar rakyat di wilayah masing-masing. Keempat, mendorong digitalisasi pasar. Kelima, komunikasi yang intens dengan media terkait kondisi stabilitas dan kecukupan stok bahan pokok. Keenam, melaksanakan pasar mudah dan operasi pasar. (*)