kaltimkece.id Mohamed Ali Rashed Alabbar dan Ahmad Thani Rashed Almatrooshi berkunjung ke Ibu Kota Negara Nusantara, Ahad, 26 Mei 2024. Kedua bos Emaar Properties, perusahaan real estate terbesar di dunia yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab, itu meninjau pembangunan ibu kota. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mencari investor.
Selama di IKN, Alabbar dan Almatrooshi ditemani Menteri BUMN, Erick Thohir; dan Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono. Mereka memantau proyek Plaza Seremoni hingga lapangan upacara istana negara. Lewat keterangan tertulis yang dikeluarkan Otorita IKN, Alabbar mengaku kagum dengan megaproyek ibu kota negara Indonesia ini.
"Sangat luar biasa. Saya tidak pernah membayangkan betapa indahnya tanah ini. Sangat mewah, desainnya sangat berkualitas, konstruksinya sangat berkualitas," ucap Alabbar. Ia berharap, pembangunan IKN berjalan sukses.
"Saya juga berharap, suatu hari nanti, saya dapat berkontribusi dalam pembangunan yang mengagumkan ini," imbuhnya.
Emaar Properties merupakan perusahaan pengembang di sektor konstruksi yang memiliki aset senilai Rp602 triliun. Perusahaan ini dikenal sebagai pembangun proyek prestisius, mewah, dan populer. Beberapa proyek yang telah didirikan Emaar Properties yakni hunian, hotel, perkantoran, resor, pusat perbelanjaan, hingga tempat hiburan.
Proyek-proyek itu tersebar di sejumlah negara di antaranya Mesir, India, Lebanon, Pakistan, Turki, Arab Saudi, Maroko, dan Amerika Serikat. Salah satu karya Emaar Properties yang paling monumental adalah gedung bernama Burj Khalifa di Dubai. Bangunan setinggi 828 meter ini merupakan gedung tertinggi di dunia.
Bangunan-bangunan Emaar Properties terkenal sebagai tempat para crazy rich atau ultra high net worth individual menghabiskan uang. Emaar Properties juga dikenal sebagai perusahaan konstruksi yang mengedepankan keunggulan desain, kualitas bangunan, dan tepat waktu.
"Kami meningkatkan strategi untuk menjadi salah satu perusahaan yang paling berharga, paling inovatif, dan paling dikagumi di dunia," ucap Alabbar.
Bambang Susantono menjelaskan, ada beberapa tujuan dalam kunjungan tersebut. Satu di antaranya yakni melihat perkembangan proyek IKN. Tujuan lainnya adalah menunjukkan kematangan proyek IKN kepada kedua konglomerat Emaar Properties itu.
"Kami berkeliling ke lokasi inti pembangunan IKN untuk melihat progresnya sekaligus menunjukkan kematangan proyek IKN," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Erick Thohir mengatakan, percepatan pembangunan IKN melalui kontribusi pihak swasta harus terus didorong. Oleh sebab itu, pemerintah kerap mendatangkan investor dari berbagai negara. Hal ini disebut sesuai permintaan presiden.
"Sudah banyak figur-figur internasional datang ke sini. Jadi, ini sesuatu yang kami harapkan adanya investasi dari teman-teman untuk memastikan pertumbuhan ekonomi di situ," katanya Erick.
Salah satu investor asing yang sudah menanamkan modal di IKN, sambungnya, adalah FIFA. Organisasi sepak bola internasional ini disebut membangun lapangan latihan sepak bola di IKN. âDari kunjungan tadi, lapangan sepak bola sudah jadi,â sebut Erick. (*)