kaltimkece.id Hujan deras mengguyur Penajam Paser Utara (PPU) pada Sabtu malam, 5 September 2020. Membuat sejumlah wilayah kebanjiran. Yang paling parah termasuk Desa Sesulu dan Kelurahan Waru, Kecamatan Waru.
Ketinggian air hari pada pertama di wilayah Desa Sesulu dan Kelurahan Waru, dari 80 sentimeter hingga 1 meter. Sementara ketinggian air dalam rumah warga sekitar 25-30 sentimeter.
"Sebagian besar air sudah mulai turun atau surut. Tapi surutnya lambat. Masih ada rumah warga tergenang," sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Nurlaila, ketika ditemui koresponden kaltimkece.id, Kamis, 10 September 2020.
Menurut Nurlaila, banjir yang bertahan berhari-hari, juga disebabkan sistem drainase atau pembuangan air di wilayah tersebut yang tidak maksimal. "Sistem drainase di sejumlah wilayah permukiman kurang memadai. Bahkan masih sangat minim," ungkapnya.
Desa Sesulu dan Kelurahan Waru termasuk daerah Iangganan banjir di PPU. Dengan sistem drainase yang kurang memadai dan sangat minim. Setelah lima hari, beberapa rumah masih terendam. Yang paling parah di permukiman RT 29 dan RT 22, Kelurahan Waru. (*)
Dilengkapi oleh koresponden kaltimkece.id di Penajam Paser Utara
Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: