kaltimkece.id Sekitar 30 ton per hari sampah dihasilkan masyarakat Penajam Paser Utara (PPU). Angka ini terbilang cukup tinggi. Didominasi sampah organik dan sampah plastik.
"Sampah dihasilkan masyarakat dan diangkut petugas kebersihan ke TPA (tempat pembuangan akhir) Buluminung cenderung mengalami peningkatan setiap tahun," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup PPU Tita Deritayati kepada koresponden kaltimkece.id di PPU, Jumat, 14 Agustus 2020.
"Komposisi sampah yang dihasilkan masyarakat itu dominan sampah organik. Kemudian sampah plastik," sambungnya.
Dengan volume yang cukup tinggi tersebut, DLH PPU cukup kesulitan. Mengingat daya angkut masih terbatas. Dari 11 truk pengangkut sampah yang tersedia, hanya empat unit tergolong baru. "Tujuh truk pengangkut sampah sering rusak karena sudah lama. Dan perlu adanya peremajaan," tutur Tita.
Dengan kondisi ini, DLH PPU berharap peremajaan truk bisa segera diwujudkan. Mengingat unit yang tersedia saat ini, merupakan hasil dari pengadaan pada 2011 lalu.
Persoalan sampah memang cukup kompleks di PPU. Terlebih pada hari raya besar keagamaan. Pada momen begini, produksi sampah bisa meningkat. Dari 20 hingga 30 persen.
Keadaan makin rumit karena tempat pembuangan sampah sementara di lingkungan masyarakat juga masih terbatas. Akibatnya, masyarakat PPU yang disebut rata-rata memiliki kebiasaan membuang sampah ke laut, menjadi sulit ditekan. (*)
Dilengkapi oleh koresponden kaltimkece.id di PPU
Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: