kaltimkece.id - Untuk meningkatkan populasi hewan ternak sapi "Brahman Cross", Pemerintah Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU) menunjuk Kecamatan Sepaku sebagai daerah khusus pengembangan hewan tersebut.
"Penambahan populasi sapi ternak jenis ‘Brahman Cross’ bantuan pemerintah pusat tergolong masih minim, kami ingin lebih meningkatkan populasi hewan ternak sapi itu,” ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian PPU, Arief Murdiyatno
Populasi hewan ternak sapi “Brahman Cross” di PPU saat ini mencapai 938 ekor. Bertambah 225 ekor dari sebelumnya pertama kali mendapat bantuan pemerintah pusat tahun 2015 sebanyak 713 ekor sapi.
Penunjukan Kecamatan Sepaku menjadi daerah khusus pengembangan sapi diharapkan lebih meningkatkan populasi sapi asal Australia tersebut.
Berdasarkan data Dinas Pertanian PPU tercatat populasi hewan ternak sapi hingga triwulan kedua 2020 mencapai 17.191 ekor.
Dari jumlah itu hewan ternak jenis sapi Bali lebih mendominasi mencapai hampir sekitar 90 persen.
“Populasi sapi Bali sekitar 90 persen, kemudian sapi ‘Brahman Cross’, sapi PO (peranakan ongole/sapi Jawa) dan sapi hasil persilangan program inseminasi buatan atau kawin suntik,” jelas Arif.
Populasi hewan ternak sapi sebanyak 17.191 ekor tersebut tersebar di Kecamatan Penajam 7.700 ekor, Kecamatan Waru 1.700 ekor, Kecamatan Babulu 2.900 ekor dan di Kecamatan Sepaku 4.800 ekor.
Salah satu faktor penunjang Kecamatan Penajam mendominasi penyebaran populasi hewan ternak sapi di PPU karena luas wilayah serta ketersediaan pangan mencukupi.
Program peningkatan hasil peternakan selain memberlakukan inseminasi buatan, Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan perluasan areal pakan dan pengobatan massal hewan ternak. (*)
Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini :
Kaltim Kece