kaltimkece.id KedaiReka melaksanakan kegiatan dengan judul “Scaling Up Pengelolaan Ekosistem Mangrove Melalui Smart Silvofishery dan Pranata Hukum Desa di Delta Mahakam dan Kawasan Ibu Kota Negara”. Merupakan kerja sama antara Universitas Mulawarman (Unmul) dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia.
Pada Jumat, 18 November 2022, Kedaireka menggelar kegiatan “Mangrove Youth Leadership 2022” di Gedung Prof Masjaya (Unmul Hub) Komplek Kampus Gunung Kelua, Samarinda. Mangrove Youth Leadership 2022 terbagi menjadi dua kegiatan. Pertama, Leadership Course pada Jumat, 18 November 2022, di Gedung Prof Masjaya. Sedangkan kegiatan kedua adalah Leadership Camp di Pantai Kurma, Muara Badak, Kukar, yang berlangsung selama dua hari, 19-20 November 2022.
Tidak hanya mahasiswa Unmul, diikuti juga oleh 12 mahasiswa dari delapan universitas yang lain. Yaitu Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Stikes Samarinda, Universitas Brawijaya, Universitas Palangkaraya, Universitas Samudra Aceh, Universitas Bangka Belitung, dan Universitas Riau. Untuk universitas di luar Kaltim mengikuti secara virtual.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul, Sumoharjo. Sumoharjo menyampaikan rasa bangga dan memberikan apresiasi terhadap program KedaiReka yang berhasil bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan delapan universitas di Indonesia.
“Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Unmul, sangat membantu meningkatkan kapasitasnya. Bukan hanya ilmu pengetahuan di bangku kuliah yang didapat, tapi dengan program-program di lapangan akan sangat meningkatkan wawasan dan pengetahuan hingga meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa di masyarakat nantinya,” kata Sumoharjo.
Infografik kegiatan Mangrove Youth Leadership 2022.
DESAIN GRAFIS: MUHAMMAD IMTIAN NAUVAL-KALTIMKECE.ID
Ketua Program KedaiReka Universitas Mulawarman, Profesor Esti Handayani Hardi, mengatakan, tujuan kegiatan Mangrove Youth Leadership 2022 adalah memberikan pemahaman kepada peserta, khususnya mahasiswa mengenai urgensi mangrove untuk kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin mahasiswa berperan untuk mempromosikan kegiatan yang back to nature (kembali ke alam). Agar anak muda itu aware (menyadari) betapa pentingnya menjaga lingkungan kita. Karena di sosial media, kita melihat anak muda itu lebih fokus pada hobinya, kesenangannya. Nah, kami ingin mengajak mereka untuk ikut mempromosikan lingkungan,” tutur Prof Esti Handayani Hardi.
Dilanjutkannya, “Salah satunya mempromosikan, apa itu mangrove, bagaimana bentuknya, ada di mana saja, dan apa fungsi mangrove itu untuk kita, makhluk hidup, dan fungsinya untuk dunia. Tentu kami dukung untuk melalukan promosi dengan gaya mereka masing-masing. Kami berharap, menyampaikan dengan gaya mereka masing-masing, itu akan mengena bagi diri mereka sendiri yang menyampaikan dan bagi orang yang menyaksikan.”
Prof Esti Handayani Hardi menjelaskan, sosialisasi program awal Scaling Up Pengelolaan Ekosistem Mangrove Melalui Smart Silvofishery dan Pranata Hukum Desa di Delta Mahakam dan Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, telah dilakukan mulai 16 Juli 2022. (*)