kaltimkece.id Situs WorldAtlas merilis daftar 10 universitas terbesar di dunia berdasarkan jumlah mahasiswa. Universitas Terbuka menjadi satu-satunya kampus di Indonesia yang masuk daftar tersebut. WorldAtlas menetapkan UT di peringkat kesembilan sebagai kampus yang memiliki mahasiswa terbanyak.
Dalam laporan tersebut, Indira Gandhi National Open University dari New Delhi, India, menjadi kampus terbesar di dunia dengan jumlah mahasiswa 4 juta orang. Di bawahnya yakni California Community College System dari California, Amerika Serikat, dengan jumlah mahasiswa 2,1 juta orang. Adapun UT yang bertengger di posisi kesembilan, memiliki mahasiswa sebanyak 646.467 orang. Kampus yang mengusung sistem pendidikan fleksibel dan terbuka ini hanya terpaut 3.533 orang dari Open University di Bangladesh yang menempati peringkat kedelapan.
Kepada kaltimkece.id pada Kamis, 10 November 2022, Direktur Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT Kaltim, Rusna Ristasa, mengatakan, sistem perkuliahan UT sedikit berbeda dengan perguruan tinggi pada umumnya. Jika perguruan tinggi yang lain menerapkan sistem drop out alias DO, tidak demikian dengan UT. Inilah salah satu alasan jumlah mahasiswa UT selalu banyak.
Rusna menjelaskan, UT tidak menganut sistem DO karena kampus ini menerapkan sistem terbuka. Bagi UT, sistem terbuka memiliki arti tidak ada pembatasan dalam hal usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, frekuensi mengikuti ujian, hingga lama studi. Sistem ini diterapkan karena tak sedikit mahasiswa UT memiliki tugas dan kesibukan di luar kampus.
“Banyak di antara mereka (mahasiswa UT) yang kuliahnya harus on-off-on alias kuliah, istirahat dulu, kuliah lagi. UT memperbolehkan hal itu,” jelasnya.
Bagi mahasiswa yang lama tidak berkuliah, UT menyebutnya sebagai mahasiswa tidak aktif. Mahasiswa tidak aktif, terang Rusna, jika seorang mahasiswa tidak melakukan registrasi mata kuliah dalam empat semester berturut turut. “Ketika mahasiswa tersebut melakukan registrasi mata kuliah lagi pada semester berikutnya, statusnya aktif kembali,” terangnya.
Ia pun membeberkan jumlah mahasiswa UT. Secara akumulasi, jumlah mahasiswa UT sekitar 1,1 juta orang. Per Kamis, 10 November 2022, ada 544.218 mahasiswa UT berstatus aktif. Jika penerimaan mahasiswa baru masa registrasi semester ganjil 2023 mencapai 100 ribu orang, maka mahasiswa aktif UT menjadi 644.218 orang. Sebanyak 24.144 ribu di antaranya, terdiri dari 20.144 mahasiswa aktif ditambah 4 ribu mahasiswa baru, merupakan mahasiswa aktif UPBJJ UT Kaltim.
UT terus berupaya menambah mahasiswanya. Kampus ini bahkan memasang target mendapat 1 juta mahasiswa. Untuk mencapai target tersebut, Rusna menyebutkan, UT melakukan berbagai inovasi, baik di bidang pelayanan pendidikan, administrasi akademi, maupun fasilitas. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah mengintensifkan pengelolaan para mitra UT di daerah. Selain itu, UT membangun kampus baru di pusat Kota Samarinda.
“Di bidang akademik, kami memberikan jaminan dan kepastian kepada mereka yang studi lanjut di UT untuk bisa lulus tepat waktu dengan IPK sesuai target mereka,” sebutnya.
Adapun inovasi di bidang perkuliahan. UT memberikan ragam layanan yang dapat dipilih mahasiswa seperti tutorial tatap muka, tutorial webinar, blended learning, tutorial daring, tutorial radio, tutorial TV, tutorial majalah, dan tugas mata kuliah untuk mereka yang tidak memiliki fasilitas internet. Sebagai evaluasi belajar, UT menyelenggarakan ujian dengan berbagai modus ujian, di antaranya, ujian tatap muka, ujian online (online berbasis web, semi online proctoring, dan online proctoring), serta ujian di rumah.
UT juga memiliki layanan pendukung kesuksesan belajar jarak jauh yang wajib diikuti para mahasiswa baru. Layanan tersebut terdiri dari empat kegiatan yakni orientasi studi mahasiswa baru (OSMB), pelatihan keterampilan belajar jarak jauh (PKBJJ), assignment workshop, dan examination clinik.
OSMB adalah kegiatan pembekalan terhadap mahasiswa baru. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diberi pemahaman tentang hakikat pendidikan tinggi terbuka jarak jauh (PTTJJ), kelembagaan dan keorganisasian, sistem pembelajaran UT, sistem penjaminan mutu, serta beragam layanan dan fasilitas pendukung lainnya. OSMB dilakukan dengan metode presentasi, demonstrasi, dan tanya jawab.
Adapun PKBJJ yaitu membekali mahasiswa dengan pengetahuan, pengalaman belajar, dan keterampilan belajar mandiri. Mulai dari pengelolaan waktu belajar, penerapan strategi membaca dan merekam hasil baca, pemanfaatan layanan UT online, berbagai sumber belajar, serta kiat sukses mengikuti tutorial online, semua diberi tahu.
Sedangkan assignment workshop merupakan salah satu bentuk layanan akademik untuk mahasiswa dalam memberikan bantuan pemahaman maupun bimbingan kepada mahasiswa untuk dapat melaksanakan proses belajar dengan baik, termasuk mengerjakan tugas-tugas.
Mengenai examination clinik adalah layanan yang diberikan kepada seluruh mahasiswa UT dalam memahami proses asesmen atau evaluasi hasil pembelajaran di UT, baik yang dilaksanakan secara tatap muka, online, dan modus lainnya. Dengan inovasi ini, mahasiswa akan jadi lebih siap dan paham mengenai sukses belajar di UT sehingga mahasiswa dapat lulus tepat waktu dengan IPK yang baik. Upaya ini diklaim telah membuahkan hasil yang luar biasa. Banyak mahasiswa UT dilaporkan menyelesaikan studi dalam 3,5 tahun dengan IPK di atas 3,5.
UT juga telah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Ketetapan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2022 tentang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Universitas Terbuka. Peraturan ini ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Rusna mengatakan, dengan status PTN BH, UT dapat terbang lebih tinggi. Status tersebut memudahkan urusan keuangan maupun kepegawaian sehingga UT bisa merekrut dosen sesuai kebutuhan. Selain itu, UT juga bisa membuka program studi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat, baik secara regional maupun nasional untuk semua jenjang pendidikan, tanpa harus mendapat izin dari kementerian
“Dengan menjadi mahasiswa UT, tanpa disadari, mahasiswa telah memasuki dunia belajar baru di era modern yang memungkinkan mahasiswa dapat belajar tanpa sekat ruang kelas serta kendala waktu. Di UT, mahasiswa bisa belajar sambal bekerja,” kuncinya. (*)