kaltimkece.id Bertempat di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Samarinda, Yayasan Fastabiqul Khairat mengadakan Khotmul Qur'an dan Imtihan Metode Ummi, Sabtu, 28 Maret 2022. Kegiatan ini diikuti puluhan pelajar dari SD Fastabiqul Khairat dan SMP Fastabiqul Khairat. Bagi peserta dari SMP, mengikuti sistem hafal Alquran dengan metode Ummi adalah yang pertama.
Koordinator kegiatan dari Yayasan Fastabiqul Khairat, Nasrullah Fastkhair, mengatakan, acara tersebut terasa spesial karena menjadi yang pertama bagi peserta SMP mengikuti sistem hafal Alquran dengan metode Ummi. Sedangkan pelajar dari SD sudah mengikuti acara tersebut sebanyak enam kali.
Nasrullah menjelaskan tentang metode Ummi. Ummi adalah bahasa arab yang artinya ibu. Kata ibu dipilih karena memiliki sifat sabar, tabah, dan lembut. Metode Ummi menggunakan tiga prinsip yakni mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati. Metode ini disebut membuat para pelajar mudah mendapatkan ilmu agama.
_____________________________________________________PARIWARA
Dalam proses belajar-mengajarnya, para pelajar diberikan ilmu membaca Alquran atau tajwid dan ilmu mendalami bacaan sulit dari Alquran atau ghorib. Dengan konsep direct method dan repetisi yang dibuat sekolah, siswa akan menempuh sistem pengawasan dan evaluasi belajar yang berkesinambungan. Konsep ini berguna menciptakan siswa yang hatam dan paham Alquran (Didik Hernawan, Penerapan Metode Ummi Dalam Pembelajaran Al-Qur’an, Jurnal Studi Islam, hlm 34).
“Kegiatan ini berkerja sama dengan Ummi Foundation Surabaya,” kata Nasrullah kepada kaltimkece.id, Senin, 28 Maret 2022.
Dia menyebutkan, Khotmul Qur’an dan Imtihan Metode Ummi diikuti sekitar 39 pelajar dari SMP dan 29 pelajar dari SD sejak awal Februari 2022. Yayasan juga melaksanakan kegiatan pra munaqosyah dan ujian munaqosyah. Munaqosah bertujuan untuk mengukur atau menguji kemampuan pelajar dalam menghafal ayat-ayat Alquran. Acara pada Sabtu itu sebagai uji publik sekaligus melihat perkembangan anak bagi orangtuanya.
“Salah satu syarat mengikuti kegiatan ini, peserta harus hatam Alquran minimal satu kali,” jelas Nasrullah.
Dalam kesempatan tersebut, Yayasan Fastabiqul Khairat memberikan apresiasi kepada semua peserta. Bagi peserta terbaik, Yayasan memberikan sejumlah penghargaan berupa piagam, uang pembinaan, dan diskon biaya pendidikan bagi peserta yang ingin melanjutkan studi di Fastabiqul Khairat.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Sementara itu, Manajer Humas Ummi Foundation Surabaya, Ustaz Samidi Dalam, mengaku bersyukur acara ini berjalan lancar. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah mendukung acara tersebut. Ia berharap, semua peserta Khotmul Qur’an dan Imtihan Metode Ummi dapat menjadi pemuda yang berprestasi dan taat agama.
“Kami berharap para peserta dapat menjadi generasi qurani yang hafiz, saleh, dan tentunya bermanfaat kepada masyarakat,” ujarnya. (*)
Editor: Surya Adtya