kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen mencetak 1.000 guru sarjana. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, pemkab menggandeng sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ UT) Kaltim.
Kamis, 27 Oktober 2022, Bupati Kukar, Edy Damansyah, dan Direktur UPBJJ UT Kaltim, Rusna Ristasa, menandatangani nota kesepahaman kerja sama tersebut. Penandatanganan ini diadakan di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Tenggarong. Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI, Sultan Aji Muhammad Arifin, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menjadi saksinya.
Kepada kaltimkece.id, Direktur UPBJJ UT Kaltim, Rusna Ristasa, menjelaskan, secara garis besar kerja sama ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kukar, terutama guru pendidikan anak usia dini atau PAUD dan SD. Oleh Pemkab Kukar, mereka akan dikuliahkan di UT dengan program S-1 agar kualifikasi dan kompetensinya meningkat.
Saat ini, beber Rusna, ada tiga kelompok belajar alias pokjar buatan UPBJJ UT. Kelompok ini bertugas menyosialisasikan tentang UT. Pokjar juga melakukan penerimaan mahasiswa baru, memberikan pelayanan pembelajaran, dan memotivasi mahasiswa agar terus berkuliah.
“Pada tahun ini, kami akan menambah 10 pokjar di Kukar agar pokjar hadir di setiap kecamatan dan di lokasi terpencil sekalipun,” beber Rusna.
Universitas Terbuka memiliki empat fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Fakultas Ekonomi; Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik; dan Fakultas Sains dan Teknologi. 80 persen sistem perkuliahannya dilaksanakan secara daring. Saat ini, terdapat 420 ribu mahasiswa berkuliah di UT. Mereka tersebar di 37 provinsi, 515 kabupaten kota, dan 50 negara.
Sementara itu, Bupati Edy Damansyah, mengatakan, bekerja sama dengan UT untuk mewujudkan program beasiswa 1.000 guru sarjana. Program ini dibuat pemkab agar pemuda-pemudi Kukar mempunyai daya saing kerja. Pemuda-pemudi Kukar, kata Bupati, harus kreatif, disiplin, rajin menuntut ilmu, dan dapat berpartisipasi di semua lini. Ia menganjurkan, masyarakat Kukar tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tapi juga ilmu berbasis keagamaan.
“SDM dari luar akan masuk Kaltim. Kita harus mumpuni. Jangan sampai kita (Kukar) terpinggirikan karena tidak punya kompetensi,” ujar Bupati Edi. (*)