kaltimkece.id Tembang Meriah Suasana Hari Raya berdendang di Gor 27 September di Universitas Mulawarman, Samarinda. Lagu yang dipopulerkan Siti Nurhaliza itu mengiringi prosesi salam-salaman Rektor Unmul, Prof Masjaya, dan istrinya, dr Padilah Mante Runa, bersama puluhan pegawai dan dosen. Kebahagian tampak jelas di raut wajah mereka yang penuh tawa dan senyum.
Senin, 9 Mei 2022, Unmul mengadakan halalbihalal. Bagi Prof Masjaya, halalbihalal ini punya makna tersendiri. Tahun ini adalah tahun terakhirnya menjabat rektor. Sebagaimana surat keputusan Kemendikristekdikti bernomor 61/M/KPT.KP/2018 tentang Pengangkatan Rektor, Prof Masjaya harus meletakkan jabatan selambat-lambatnya 20 Oktober mendatang.
“Lebaran berikutnya saya tidak menjadi rektor. Dan, bisa (juga) tidak jadi dosen,” jelasnya.
_____________________________________________________PARIWARA
Dalam kesempatan halalbihalal tersebut, Prof Masjaya menghaturkan permohonan maaf jika memiliki kesalahan selama menjabat. Ia mengaku, kerap bersuara lantang saat memimpin rapat. Tetapi, ia meyakinkan, semua yang dilakukannya bukan karena benci atau kesal namun atas dasar peduli.
“Saya selalu bersyukur, banyak yang sudah kita capai, bukan karena saya sendiri tapi dari jerih payah kita semua,” ucapnya kepada para penggawa Unmul.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas seluruh saran dan kritik yang diutarakan rekan sejawat hingga mahasiswa. Menurutnya, kritik merupakan evaluasi baik buruknya sebuah kebijakan yang bertujuan membangun kampus.
“Saya bahkan senang didemo, kalau itu buat kebaikan. Demo adalah bagian dari koridor pengingat perjalanan kita,” imbuhnya. “Tolong maafkan saya semisal saya ada kesalahan.”
Di lokasi terpisah, Kepala Sub-Koordinator Hubungan Masyarakat Unmul, Ari Wibowo, menjelaskan, halalbihalal tahun ini adalah yang pertama yang dilaksanakan secara tatap muka pada masa pandemi Covid-19. Dua kali Idulfitri sebelumnya, silaturahmi tidak diadakan luring.
Unmul mengadakan halalbihalal tatap muka dengan jumlah tamu 100 persen dari kapasitas tempat setelah mendapat lampu hijau dari Pemkot Samarinda. Izin diberikan karena Kota Tepian masuk zona hijau dan kasus Covid-19 melandai. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Samarinda, angka kasus positif Covid-19 nihil dalam 11 hari terakhir.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Meski demikian, halalbihalal tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Peserta diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan secara berkala saat masuk gedung. Jarak tempat duduk pun dibuat sesuai prokes.
“Kami menjaga agar momen silaturahmi dan maaf-maafan ini tetap aman dan tidak terjadi hal-hal yang diinginkan,” terang Ari Wibowo. (*)
Editor: Surya Aditya