kaltimkece.id Rektor Universitas Mulawarman telah berganti. Jabatan tertinggi di kampus terbaik se-Kalimantan berdasarkan pemeringkatan UniRank pada 2021 itu kini diemban oleh Dr Abdunnur. Ia menggantikan Profesor Masjaya, rektor Unmul sebelumnya.
Pelantikan Abdunnur sebagai rektor Unmul digelar di Gedung Ki Hajar Dewantara, Jakarta, pada Kamis, 27 Oktober 2022. Ia dilantik oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.
Dalam acara tersebut, Menteri Nadiem berbicara tentang transformasi pendidikan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di jenjang perguruan tinggi. Menurutnya, transformasi tersebut telah mengubah cara belajar para mahasiswa. Kaum intelektual pun mendapat lebih banyak kesempatan untuk berlatih berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah.
“Para pemimpin perguruan tinggi harus mendorong transformasi tersebut di kampus. Hilangkan sekat-sekat yang membatasi kolaborasi antara mahasiswa dan dosen,” ucap Menteri.
Beberapa hari setelah pelantikan tersebut, tepatnya pada Jumat, 4 November 2022, acara pisah sambut rektor Unmul digelar di GOR 27 September di Kampus Gunung Kelua, Samarinda. Dalam acara yang dihadiri sejumlah mahasiswa dan civitas akademik Unmul serta tokoh agama dan masyarakat itu, Profesor Masjaya menanggalkan jabatannya sebagai rektor Unmul yang diembannya selama delapan tahun. Kepada para mahasiswa dan civitas akademik Unmul, ia mengucapkan terima kasih.
“Kemajuan Unmul yang kita rasakan saat ini berkat kerja kita bersama. Mari, kita teruskan perjuangan Unmul agar semakin berkiprah, bermanfaat lebih luas lagi, baik secara nasional dan internasional. Kita dukung bersama kepemimpinan Pak Rektor Abdunnur agar Unmul lebih hebat,” ujar Profesor Masjaya kepada para audiensi. Ia pun memastikan tetap memantau dan membantu membangun Unmul meski tak lagi menjabat rektor.
Sementara itu, masih dalam acara tersebut, Abdunnur mengucapkan terima kasih kepada Profesor Masjaya atas kinerjanya membangun Unmul. Rektor Unmul periode 2022-2026 itu meminta dukungan dari semua civitas akademik untuk memajukan Unmul. Saat ini, sebut Abdunnur, Unmul sedang mengajukan permohonan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).
“Ini untuk kemajuan Unmul. Terlebih ada Ibu Kota Nusantara. Kami ingin Unmul berperan dan berkontribusi dalam pembangunan IKN yang tengah berjalan,” ucap Abdunnur.
Profil Abdunnur
Abdunnur lahir di Bulungan, waktu itu masih wilayah Kaltim, pada 8 Maret 1967. Ia tinggal di pesisir pantai. Laut adalah teman bermainnya. Kenangan masa kecil tentang laut adalah alasan utama Abdunnur memilih Fakultas Pertanian, Unmul. Ia lulus dari fakultas tersebut pada 1981.
Abdunnur memperoleh gelar Master Ilmu Kelautan di Institut Pertanian Bogor dengan predikat Summa Cum Laude pada 1997. Gelar doktor atau S-3 Abdunnur diterbitkan Nihon University, Jepang, pada 2010, melalui riset tentang manajemen sumber daya hayati di Delta Mahakam.
Abdunnur menjadi salah seorang perintis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unmul. Dia menjabat ketua Program Studi Sumber Daya Perikanan pada 2000-2004, Manajemen Sumber Daya Perairan pada 2004-2008, wakil dekan II FPIK Unmul pada 2008-2012, dan dekan FPIK pada 2012-2014. Selanjutnya, ia menjabat wakil rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia, dan Keuangan Unmul. (*)