kaltimkece.id Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Mulawarman, Samarinda, terus berupaya menambah sarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Satu-satunya sekolah kedokteran di Kaltim ini berencana menambah program studi hingga membangun rumah sakit pendidikan. Semua ini dilakukan agar fakultas tersebut menjadi sekolah kedokteran yang unggul tingkat nasional.

Hal tersebut disampaikan Dekan FK Unmul, dr Ika Fikriah, saat mengisi sambutan dies natalis FK ke-20 di Unmul, Kamis, 2 November 2021. Ia menargetkan FK menjadi sekolah kedokteran yang unggul di tingkat nasional dalam tiga tahun kedepan. Untuk mencapai misi tersebut, FK sudah menyiapkan beberapa strategi.  

Pertama, FK akan menambah empat program studi baru yakni Spesialis Paru, S1 Anestesi, Magister Kedokteran Tropis dan S1 Keperawatan atau Nursery. “Keempat jurusan ini akan diajukan secara bertahap ke Senat Universitas,” ucap dr Ika Fikriah.

Strategi kedua, FK akan menambah fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Saat ini, FK sedang membangun rumah sakit gigi mulut di Jalan Krayan, Kampus Gunung Kelua, Samarinda Ulu. Proyek ini membutuhkan anggaran Rp 12 miliar. Dana tersebut berasal dari urunan orangtua mahasiswa dalam skema sumbangan pembangunan institusi (SPI).

_____________________________________________________PARIWARA

Selain itu, FK juga berencana membangun rumah sakit pusat pendidikan (RSPP) untuk praktik mahasiswa. Sejak FK diresmikan Gubernur Suwarna Abdul Fatah pada 2001, aktivitas praktikum mahasiswa kedokteran dilakukan di RSUD AW Sjahranie yang dikelola Pemprov Kaltim. Mengingat jumlah program studi terus bertambah, maka sudah sepatunya FK memiliki RSPP.

“RSUD AWS selama ini sudah sangat baik menampung kami. Namun, alangkah baiknya kami mempunyai RSPP sendiri,” terang dr Ika, peraih Magister di Universitas Brawijaya.

Dikonfirmasi pada kesempatan berbeda, Rektor Unmul, Prof Masjaya, mendukung keinginan FK memiliki RSPP. Rektorat pun disebut sudah menunjuk lokasi dibangunnya rumah sakit tersebut yakni di eks Fakultas Ilmu Budaya di Jalan Flores. Lokasi tersebut sudah ditinjau Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Prof Nizam, pada 1 Juli 2021.

Prof Masjaya mengaku, sudah berkomunikasi dengan banyak pihak mengenai rencana pembangunan RSPP, seperti Gubernur Kaltim hingga anggota DPR. Sebagai kampus nahkoda dengan almamater kebesaran kuning, Masjaya menginginkan, pembangunan RSPP bisa terwujud di masa kepemimpinannya. Ia pun mengamini, sudah saatnya Unmul memiliki rumah sakit sendiri.

"Seandainya kami mendapatkan dana, (program) prioritas utama kampus adalah membangun rumah sakit ini. Mohon doanya,” kata pria berkaca mata itu kepada kaltimkece.id.

Unmul Mencari Investor

Kepada kaltimkece.id, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, Unmul, Dr Bohari Yusuf, menjelaskan, RSPP dibutuhkan Unmul karena menjadi syarat wajib universitas memiliki sekolah kedokteran. Program membangun RSPP disebut telah dimasukan ke masterplan Universitas Mulawarman 2019. Konsep pembangunannya bersifat kolaborasi antara publik dan swasta atau public-private partnership (PPP).

Bohari menyebut, proyek pembangunan rumah sakit ini sudah dijamin Kementrian Keuangan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KBU). Dengan skema tersebut, Unmul bisa menawarkan pembangunan RSPP kepada sejumlah stakeholder seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta. Bohari menjelaskan, saat ini kampus sedang mencari investor yang mau mendanai pembangunan RSPP.

“Pembangunan rumah sakit itu tidak murah. Investasinya harus besar. Bisa sampai ratusan milliar, baik untuk gedung dan isinya,” jelasnya, Selasa, 2 November 2021.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

FK Unmul disebut sedang menggodok proses studi kelayakan dan perencanaan detail gedung RSPP. Melihat tren pembangunan rumah sakit di berbagai kampus yang lain, Bohari optimis, Unmul bisa membangun rumah sakit pendidikan.

“Apakah itu sifatnya pinjaman atau KPBU, kami sedang mengusahakan. Yang jelas, Unmul harus mempunyai rumah sakit sendiri,” tegas Bohari.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Padilah Mante Runa, mengapresiasi FK Unmul yang telah menciptakan sumber daya manusia kesehatan Kaltim. Ia juga mengapresiasi mengenai rencana kampus membangun rumah sakit pendidikan. Meski demikian, ia menyatakan, pemprov tidak memiliki kewenangan memberikan bantuan untuk membangun RSPP karena kampus dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

“Penganggaran tidak bisa karena itu (kampus) kepunyaan Dikti. Tapi, untuk izin dan sebagainya, Pemprov pasti mendukung,” jelas Padilah, ditemui usai kegiatan dies natalis. (*)

Editor: Surya Aditya