kaltimkece.id GOR 27 September Universitas Mulawarman, Samarinda, seharusnya menjadi tempat megah bagi dua calon gubernur Kaltim, Isran Noor dan Rudy Mas'ud. Sejak 17 September 2024, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Mulawarman telah mengundang mereka melalui tim pemenangan masing-masing. Isran dan Rudy diminta berbincang gagasan mengenai Kaltim.
Kedua cagub pun disebut telah menyatakan kesiapan untuk hadir. Menurut BEM KM Unmul, para kandidat bahkan meminta beberapa pilihan tema untuk dibahas. Isran, misalnya, mengajukan tema tentang korupsi. Sementara itu, Rudy meminta pembahasan mengenai tambang ilegal.
Agenda tersebut sedianya berlangsung pada Selasa, 1 Oktober 2024, bertepatan Hari Kesaktian Pancasila. Namun demikian, hingga sehari sebelum acara, tim Isran maupun Rudy tak memberikan kepastian. Presiden BEM KM Unmul, Ilham Maulana, menyatakan kekecewaannya.
"Pengecut! Mereka seperti tidak siap menemui mahasiswa," kata Ilham saat pernyataan sikap di depan gedung Rektorat Unmul, Senin, 30 September 2024.
Menurutnya, Isran dan Rudy yang batal ke Unmul merupakan tanda keduanya tidak siap berdiskusi membawa gagasan. Padahal, Unmul merupakan lokasi yang sesuai untuk menguji program-program mereka. Lingkungan kampus, sambungnya, bisa dikatakan ruang intelektual.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu menuturkan, BEM Unmul sebenarnya telah menyiapkan tempat maupun format acara. Berbeda dengan debat di televisi dengan durasi waktu terbatas, BEM Unmul menawarkan format yang lain. Para cagub akan lebih luwes menyampaikan gagasan secara komprehensif.
"Mirip format Mata Najwa saat menguji gagasan calon presiden di UGM," ujar Maulana.
Pada Pilpres 2024, program Tiga Bacapres Bicara Gagasan besutan Najwa Shihab mengundang Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Format tersebut dianggap tepat sehingga diadopsi BEM Unmul.
Pengamat politik dari Unmul, Jumansyah, mengatakan bahwa gagasan BEM KM Unmul menguji cagub Kaltim patut diapresiasi. Ia menyayangkan kedua paslon memilih tidak hadir.
"Apa yang sebenarnya mereka khawatirkan? Persepsi publik bisa menjadi liar," kritik Jumansyah.
Ia menilai, kampanye di kampus saat ini telah diperbolehkan. Paslon bisa memanfaatkannya untuk menguji gagasan. Politikus Kaltim disebut harus membiasakan diri berdialog langsung dengan masyarakat.
"Jangan hanya mau mendatangi tempat yang isinya puja-puji belaka. Calon pemimpin harus siap dikritik," tegasnya.
Dikonfirmasi mengenai ketidakhadiran tersebut, Rudy Mas'ud mengaku sedang menghadiri pelantikan anggota DPR RI di Jakarta. Sarifah Suraidah, istri Rudy, dilantik sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kaltim.
Sementara itu, Isran Noor bersama cawagub Hadi Mulyadi mengatakan sedang di Berau untuk berkampanye. Keduanya juga bertemu Sultan Raja Muda Perkasa Datu Amir dari Kesultanan Sambaliung. Menanggapi isu pembatalan debat di Universitas Mulawarman, Isran menjelaskan posisinya.
"Lawan tidak mau membahas materi soal korupsi. Jika setuju, saya hadir," tegasnya.
Aturan Kampanye di Kampus
Sebelumnya, Undang-Undang 7/2017 tentang Pemilu serta UU 1/2015 tentang Pilkada melarang tempat pendidikan menjadi lokasi kampanye. Lampu hijau kampanye di kampus muncul melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-XXI/2023 serta 69/PUU-XXII/2024.
Hal itu diamini Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim, Hari Darmanto. Kampus disebut dapat menjadi sarana membedah program pasangan calon. Namun demikian, kampanye di kampus memiliki batasan-batasan tertentu.
"Misalnya, pelarangan penggunaan atribut," sebut Hari.
Syarat lain yaitu pasangan calon harus datang dengan undangan resmi dari kampus. Ia menekankan bahwa kampus tetap diharapkan netral dalam mengundang pasangan calon.
"Harus adil, jangan salah satu saja yang diizinkan," ujarnya.
Sebelumnya pula, Rektor Unmul, Abdunnur, sempat dipanggil Bawaslu Kaltim atas dugaan dukungan terhadap paslon tertentu di Pilgub Kaltim. Mengenai hal itu, Hari menyebutkan bahwa proses penyidikan dugaan pelanggaran pemilu masih berlangsung.
"Kami akan panggil saksi-saksi lain seperti wisudawan yang menyaksikan langsung," ungkapnya.
Dugaan tersebut mencuat setelah cagub Kaltim, Isran Noor, hadir dalam wisuda pada 27 September 2024 di Unmul. Kepada kaltimkece.id, Abdunnur membantah disebut mengampanyekan paslon tertentu. Kedatangan Isran Noor saat wisuda disebut bukan sebagai calon gubernur melainkan sebagai ketua Ikatan Alumni Unmul.
Abdunnur menegaskan tidak berpihak kepada siapapun. Lagi pula, Isran Noor maupun Rudy Mas'ud pernah mengeyam pendidikan di Unmul. Isran Noor merupakan lulusan Fakultas Pertanian sementara Rudy Mas'ud adalah alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
"Siapapun alumni Unmul yang menjadi pemimpin, kami doakan," pungkas Abdunnur. (*)