kaltimkece.id Masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 memasuki pekan pertama. Dua pasangan calon gubernur-wakil gubernur Kaltim, Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas'ud-Seno Aji mulai turun menemui masyarakat. Keduanya sama-sama berdialog dengan pemilih muda sejak masa kampanye yang dimulai pada 25 September 2024.
Pada hari pertama kampanye, Hadi Mulyadi berdiskusi dengan Himpunan Mahasiswa Sangkulirang di sebuah hotel di Jalan Pahlawan, Samarinda. Diskusi tersebut bertajuk Capaian dan Lanjutan: Bincang Milenial dan Gen Z bersama Hadi Mulyadi. Kepada mahasiswa, Hadi membanggakan program Beasiswa Kaltim Tuntas.
Program itu disebut kebijakan utama Isran-Hadi saat menjabat. Hadi menyebutkan, Beasiswa Kaltim Tuntas merupakan program beasiswa terbesar dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Jumlah beasiswa yang disalurkan pada 2019-2023 sebesar Rp1,2 triliun dengan 176.653 penerima.
"Besar anggarannya saja hampir setara dengan (beasiswa) LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana pendidikan)," sebut ketua DPW Partai Gelora Kaltim tersebut.
Tak hanya itu, Hadi mengatakan, perusahaan di Kaltim juga diminta berkomitmen membantu biaya pendidikan. Salah satunya melalui mekanisme tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility. Ia mencontohkan PT Bayan Resources Tbk yang telah memberikan beasiswa bagi mahasiswa Universitas Balikpapan dan Universitas Kutai Kartanegara. Dana CSR yang dikeluarkan mencapai Rp20 miliar.
"Kami menyadari, meskipun anggaran Kaltim bertambah, tetap saja ada kekurangan. Perusahaan swasta mesti terlibat karena mereka telah mengeksplorasi sumber daya alam. Mesti ada timbal baliknya, dong," ucapnya.
Isran-Hadi juga disebut komit memangkas biaya kesehatan. Caranya melalui perbaikan infrastruktur kesehatan di daerah-daerah di Kaltim. Terutama, daerah yang fasilitas kesehatannya kurang memadai.
"Sehingga biaya berobat dari daerah seperti Kubar ke Samarinda dapat dipotong karena fasilitas yang memadai," ucapnya.
Gratispol Rudy-Seno
Pada hari yang sama, Rabu, 25 September 2024, pukul delapan malam, calon gubernur Rudy Mas'ud menemui relawan yang tergabung dalam Rabu Biru. Organisasi sosial ini merupakan simpatisan Rudy-Seno. Mereka mengadakan diskusi Ngopi Bareng Arah Baru Kaltim di sebuah kafe di Jalan Bhayangkara, Samarinda.
Ketua DPD Golkar Kaltim tersebut memaparkan mengenai Gratispol, jargon dari program yang mereka usung. Program tersebut terdiri dari pendidikan gratis hingga kesehatan gratis. Tak tanggung-tanggung, ia menjanjikan pendidikan gratis hingga S-3 bagi seluruh warga Kaltim.
"Jadi enggak perlu lagi ada yang sudah daftar beasiswa tapi malah enggak diterima," ujarnya.
Pada wawancara sebelumnya, Senin, 23 September 2024, calon wakil gubernur Seno Aji menjelaskan Gratispol tidak hanya berfokus di bidang pendidikan. Masih ada program makan gratis, pendidikan untuk anak sekolah gratis, serta program gratis memberangkatkan marbot masjid ke baitullah.
Mengenai program pendidikan gratis, Seno memberikan penjelasan. Menurutnya, anggaran pendidikan 20 persen dari APBD Kaltim cukup untuk membiaya program tersebut
"Coba lihat di dinas pendidikan, berapa persen yang SiLPA (sisa lebih penggunaan anggaran)? Artinya, apabila banyak SiLPA, kasihan masyarakat yang rugi," katanya.
Seno aji mengungkapkan, anggaran yang menjadi SiLPA berpengaruh kepada APBD Kaltim di tahun selanjutnya. Hal itu disebut karena perencanaan yang keliru sedari awal sehingga perlu dibenahi.
"Saya berani ngomong begitu karena saya anggota DPRD waktu itu," terangnya.
Suara Pemilih Muda
KPU Kaltim memang belum memetakan daftar pemilih tetap (DPT) berdasarkan kelompok usia. Akan tetapi, merujuk data terakhir pada Pemilu 2024, angka pemilih milenial berjumlah 1.028.387 orang sementara gen Z berjumlah 670.186 pemilih. Dari total DPT 2.778.644 saat itu, persentase generasi milenial dan gen Z mencapai 61 persen dari total jumlah pemilih.
Baik Isran-Hadi maupun Rudy-Seno memberikan perhatian khusus kepada gen Z dan milenial. Selain menemui secara khusus, mereka menyiapkan program. Hadi Mulyadi mengatakan bahwa gen Z dan generasi milenial merupakan usia produktif. Oleh karena itu, ia dan Isran Noor akan mendorong lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
"Caranya dengan meningkatkan perekonomian melalui pendapatan asli daerah," sebutnya.
Pendapat sedikit berbeda disampaikan Rudy Mas'ud. Ia menilai, pengusaha berperan penting dalam meningkatkan lapangan pekerjaan untuk gen Z dan milenial. Oleh karena itu, ia akan membuat program pendidikan bisnis kepada pemilih muda.
"Kami akan membuat entrepreneur-entrepreneur baru," terangnya. (*)
Dilengkapi oleh: Indra Oey