kaltimkece.id Mahyudin tiba di kantor DPD Gerindra Kaltim di Jalan Kadrie Oening, Samarinda Ulu, Rabu, 22 Mei 2024. Sehari sebelumnya, Isran Noor lebih dahulu mengembalikan formulir pendaftaran didampingi bakal calon wakilnya, Hadi Mulyadi. Rudy Mas'ud yang pertama mengembalikan formulir pendaftaran pada Sabtu, 17 Mei 2024.

Pada hari terakhir penerimaan formulir penjaringan, Partai Gerindra menerima tiga bakal calon gubernur. Pertama, Mahyudin, yang kedatangannya disambut Ketua Tim Penjaringan Partai Gerindra Kaltim, Ekti Imanuel. Mahyudin mengungkapkan harapannya mendapat rekomendasi partai berlambang kepala burung garuda tersebut.

"Lagi pula, Gerindra punya 10 kursi. Hanya perlu tambahan satu hingga dua kursi koalisi," sebutnya.

Wakil Ketua DPD RI itu bersedia dipasangkan dengan kader Partai Gerindra bila menjadi persyaratan untuk diusung. Dirinya berstatus non-partai saat ini.

"Di-Gerindra-kan saya siap. Apalagi banyak teman-teman yang sudah saya kenal lama di sini," kelakarnya, selepas penyerahan formulir.

Sehari sebelumnya, Isran Noor berharap Partai Gerindra kembali mengusungnya. Pada Pemilihan Gubernur 2018, Isran-Hadi didukung koalisi Gerindra, PKS, dan PAN.

"Rugi Gerindra kalau tidak mengusung saya lagi," ucap Isran seraya menoleh ke Ketua DPD Gerindra, Andi Harun, yang menerima kedatangannya di markas partai. Isran juga menyerukan dukungannya kepada wali kota Samarinda tersebut untuk maju kembali pada periode selanjutnya.

Sementara itu, Rudy Mas'ud yang paling pertama mengembalikan formulir pendaftaran, mengaku bahwa momen itu istimewa. Sebelumnya, Rudy selalu diwakili ketika mengembalikan formulir ke sejumlah partai.

"Hari ini spesial. Pola kami adalah kolaborasi. Bersama-sama kita membangun Kaltim," ucapnya.

Ekti Imanuel, ketua Tim Penjaringan DPD Partai Gerindra Kaltim, menyebutkan bahwa semua formulir pendaftaran akan ditampung. Selanjutnya, formulir-formulir tersebut dikirim ke pengurus pusat Partai Gerindra. Pusat kemudian memutuskan nama yang hendak diusung.

Pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Samarinda, Budiman, lebih menyoroti sambutan yang berbeda-beda dari Partai Gerindra. Ketika mengembalikan formulir, Rudy Mas'ud diterima Sekretaris DPD Partai Gerindra Kaltim, Seno Aji. Sementara itu, Isran Noor dan Hadi Mulyadi disambut Ketua DPD Gerindra Kaltim Andi Harun. Mahyudin, sementara itu, diterima tim penjaringan partai.

"Itu menunjukkan bahwa sebenarnya posisi Mahyudin terbilang cukup lemah," nilainya.

Budiman juga menangkap sinyal dukungan yang berbeda antara Seno Aji dan Andi Harun. Dugaan itu muncul mengingat Seno Aji digadang-gadang menjadi salah satu calon yang berpotensi mendampingi Rudy Mas'ud di Pilgub Kaltim 2024. Nama Seno Aji beserta Makmur HAPK juga direkomendasikan DPD Partai Gerindra Kaltim ke pimpinan pusat dalam Rapat Koordinasi Daerah Partai Gerindra pada 12 Mei 2024.

Sementara itu, Andi Harun memiliki rekam jejak hubungan yang kurang begitu mulus dengan Rudy Mas'ud. Satu di antaranya, jelas Budiman, masalah kantor DPD Partai Golkar Kaltim di Jalan Mulawarman.

"Sekarang yang akan menentukan (dukungan Partai Gerindra di Pilgub Kaltim 2024) adalah lobi Andi Harun dan Seno Aji di level pusat," sebutnya.

Di samping itu, status Seno Aji sebagai kader Partai Gerindra sebenarnya dapat menguntungkan Rudy Mas'ud apabila meminangnya sebagai pendamping. Hasil Rakorda Partai Gerindra di Kaltim maupun Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta mengutamakan kader internal diusung dalam pilkada serentak. Hal tersebut bisa mengancam posisi Isran Noor apabila tetap mencalonkan diri bersama Hadi Mulyadi.

"Tentu perlu diingat juga mengenai dukungan (Isran) ke pasangan Prabowo-Gibran di hadapan publik pada pemilihan presiden," ucap Budiman. Dukungan itu disebut dapat menaikkan posisi tawar Isran. Lagi pula, Prabowo menang telak di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.

Sementara itu, pernyataan Isran Noor yang mendukung Andi Harun maju kembali sebagai wali kota juga patut dicermati. Dukungan Isran disebut dapat dinilai sebagai upaya menaikkan posisi tawar.

Menanggapi posisinya yang dianggap mempunyai potensi kecil, Mahyudin tidak membantah. Namun demikian, ia masih yakin tetap punya kans. Bekas bupati Kutai Timur itu menilai, Prabowo adalah sosok yang demokratis.

"Yang sudah punya perahu juga jangan borong partai lain, lah," ucapnya kepada kaltimkece.id.

Ketua Tim Penjaringan Gerindra Kaltim, Ekti Imanuel, juga membantah ada perbedaan dalam menerima kedatangan para bakal calon gubernur. Ia menegaskan, Partai Gerindra tidak cenderung kepada salah satu bakal calon. Semua yang mendaftar diterima dengan tangan terbuka. Dirinya sebagai perwakilan partai di provinsi hanya menjalankan tugas.

"Yang mendapatkan rekomendasi, prosesnya tetap di DPP," tutupnya. (*)