kaltimkece.id Sebuah dokumentasi diterima kaltimkece.id pada Kamis, 23 Mei 2023. Isran Noor, gubernur Kaltim periode 2018-2023, menerima berkas surat dukungan dari Ketua DPD Demokrat Kaltim, Irwan Fecho. Surat tersebut diserahkan di sebuah apartemen di Sahid Sudirman Residence, Jalan Sudirman, Jakarta. Dalam dokumentasi yang lain, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, didampingi Ketua DPD PAN Kaltim, Sigit Wibowo, menyerahkan surat dukungan serupa.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim, Irwan Fecho, membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono selaku ketua umum partai telah mengeluarkan surat tugas konsolidasi untuk Isran Noor maju menjadi gubernur.
"Surat ini nanti ditindaklanjuti oleh Pak Isran agar dapat melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain," sebut Irwan.
Sebagai informasi, partai berlambang mercy ini memiliki dua kursi di DPRD Kaltim. Sementara itu, perlu 11 kursi atau 20 persen dari total 55 kursi di Karang Paci sebagai syarat minimal mengusung pasangan calon. Irwan yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI menambahkan, Isran diusulkan menjadi gubernur setelah mendaftarkan diri dan melewati penjaringan Partai Demokrat. Usulan itu bukan didasari kedekatan personal.
"Memang, kami ini sama-sama orang Sangkulirang. Tapi di Demokrat, calon kepala daerah didukung berdasarkan kompetensi dan prestasi," terangnya.
Beberapa capaian Isran selama menjabat gubernur Kaltim, sambung Irwan, menjadi alasan kuat Demokrat mendukungnya. Mulai dari terwujudnya salah satu daerah di Kaltim menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga kerja sama pendanaan emisi karbon. Prestasi itu dinilai membuat Isran pantas didukung untuk melaju ke periode berikutnya.
Pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Budiman, meyakini bahwa sedari awal Isran Noor diusung oleh partai. Pengumpulan surat dukungan untuk maju melalui jalur perseorangan lebih sebagai upaya untuk menaikkan daya tawar di hadapan partai-partai. Maka dari itu, tidak heran, meskipun surat dukungan yang dikumpulkan telah melewati batas minimal, ia justru batal mendaftar.
Namun demikian, Budiman mewanti-wanti posisi Hadi Mulyadi yang menjadi rawan selepas dukungan dari berbagai partai. Meski batal mendaftarkan diri di jalur perseorangan, Isran mengklaim tetap berpasangan bersama Hadi Mulyadi. Dalam beberapa kesempatan pendaftaran di partai-partai, duo Isran-Hadi kerap terlihat bersama.
Menanggapi ancaman yang dialamatkan kepada dirinya, Hadi Mulyadi mengaku tak ambil pusing. Meski Partai Gelora yang kini dipimpinnya tidak memiliki kursi di DPRD Kaltim, tetap yakin akan mendampingi Isran di Pilgub nanti.
"Apalagi, saat pendaftaran ke partai-partai, kami mendaftarkan diri sebagai satu paket pasangan calon gubernur dan wakil gubernur," terangnya saat dihubungi melalui WhatsApp.
Irwan Fecho sebagai perwakilan Demokrat turut menanggapi. Ia menyebutkan bahwa meski klausul surat tugas konsolidasi hanya menyebutkan nama Isran Noor, posisi Demokrat Kaltim saat ini mendukung Isran Noor untuk berpasangan kembali bersama Hadi Mulyadi. Oleh karena itu, dalam surat tersebut, Isran Noor diminta segera menyerahkan nama wakilnya setelah koalisi partai terbentuk.
"Demokrat juga tidak akan mengusulkan kadernya sebagai bakal calon wakil gubernur. Keputusan tersebut didasari realitas politik saat ini," ungkapnya.
Mengenai kabar dukungan dari PAN, ketua DPD PAN Kaltim, Sigit Wibowo, belum menjawab pesan WhatsApp maupun panggilan telepon dari kaltimkece.id. Ketua Tim Penjaringan PAN Kaltim mengkonfirmasi bahwa Sigit Wibowo saat ini sedang di Jakarta untuk berkomunikasi dengan DPP PAN sehubungan pilkada serentak. (*)