kaltimkece.id Partai yang mendukung Rudy Masud dan Seno Aji untuk maju Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur 2024 bertambah. Teranyar, Partai Persatuan Pembangunan menyatakan bergabung dalam koalisi pasangan tersebut.
Kepada kaltimkece.id, Sabtu, 27 Juli 2024, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PPP Kaltim, Leny Marlina, memberikan penjelasan. Pada Rabu malam, 24 Juli 2024, ia mengikuti pertemuan di kediaman Pelaksana tugas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP, Mardiono. Pertemuan turut dihadiri Ketua DPW PPP Kaltim, Gamalis; dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP Kaltim, Rusman Yaqub.
Dalam perjumpaan tersebut, Mardiono disebut memberikan arahan agar PPP mendukung pasangan Rudy Masud-Seno Aji. Arahan tersebut ditindaklanjuti dengan mengeluarkan surat rekomendasi dukungan untuk Rudy Masud-Seno Aji maju dalam pencalonan Pilgub Kaltim pada malam kedua setelah pertemuan.
Leny mengakui, pihaknya sebenarnya menginginkan Rusman Yaqub, yang merupakan kader PPP, untuk berpasangan dengan Isran Noor dalam pigub. Hal ini disebut sebagai tawaran agar partai ka'bah mendukung mantan Gubernur Kaltim itu. Tawaran ini diakui tak pernah dikomunikasikan kepada kubu Isran hanya dilambungkan lewat media.
"Tapi, bargaining dari kami tidak ada tanggapan sedikit pun dari pihak Isran Noor," sebutnya.
Walau demikian, ia menegaskan, PPP mendukung Rudy-Seno bukan karena Isran Noor tak memilih Rusman Yaqub sebagai pasangannya. PPP disebut ingin memperbaiki citra politiknya setelah partai berlatar hijau tersebut kalah dalam Pemilihan Legislatif 2024. Apabila Rudy-Seno menang pilgub, upaya PPP memenangkan Pileg 2029 diyakini dapat mulus.
Visi dan misi Rudy-Seno menjadi alasan PPP berikutnya. Pasangan ini punya cita-cita mewujudkan generasi emas dari Benua Etam dengan mengusung slogan 'Kaltim Emas'. Hal ini disebut sejalan dengan keinginan PPP. "Tentu kita semua ingin membangun Kaltim menjadi lebih baik," ucap Leny.
Datangnya dukungan dari PPP membuat Rudy-Seno kini memiliki 44 kursi di DPRD Kaltim. Jumlah tersebut sudah jauh melebihi syarat menjadi calon Gubernur Kaltim yakni 11 kursi. Ke-44 kursi itu disokong oleh PPP (2 kursi), Partai Gerindra (10 kursi), Partai Nasdem (2 kursi), PAN (4 kursi), PKB (6 kursi), PKS (4 kursi), dan Golkar (15 kursi). Dengan demikian, tinggal PDI Perjuangan (9 kursi) dan Partai Demokrat (3 kursi) yang belum memberikan dukungan kepada pasangan manapun di Kaltim.
Pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Eddy Iskandar, memberikan penilaian. Melihat politik di Kaltim akhir-akhir ini, kata dia, ada peluang Pilgub Kaltim hanya diikuti pasangan tunggal. Menurutnya, aturan mengenai syarat mengikuti pilgub belum tegas.
"Kita hanya punya batas minimal tapi tidak ada batas maksimal sehingga tidak ada batasan untuk meraup suara partai sebanyak-banyaknya," katanya.
Ia pun menyayangkan atas sikap partai politik yang pragmatis dalam mendukung pasangan calon di daerah. Parpol disebut cenderung menghitung untung-rugi serta kepentingan dalam memberikan dukungan. Kecenderungan itu dapat dilihat dari syarat partai memberikan dukungan yakni memajukan kadernya atau mendapatkan bantuan operasional politik.
Pasangan lainnya yang disebut-sebut ingin maju Pilgub 2024 adalah Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Menurut Eddy, pasangan tersebut mesti mengevaluasi komunikasi politik mereka. Isran-Hadi dinilai tidak mampu menanggapi isu partai yang ingin memajukan kadernya. Dampak dari ketidakmampuan ini partai mengalihkan dukungannya. Apa yang dilakukan PPP mendukung Rudy-Seno disebut sebagai contohnya.
Pasangan Isran-Hadi memang punya keuntungan apabila kembali maju pilgub. Isran-Hadi merupakan gubernur dan wakil gubernur Kaltim 2018-2023. Sebagai petahana, keduanya telah dikenal banyak masyarakat sehingga proses sosialisasi dan kampanye akan lebih mudah. Akan tetapi, menurut Eddy, Isran-Hadi harus mengambil keputusan cepat jika ingin menjadi peserta pilgub.
Dosen program studi Ilmu Pemerintahan tersebut berharap, semua elit politik dan partai dapat bersikap bijak. Demokrasi pascareformasi, ujarnya, seharusnya menghadirkan harapan kepada masyarakat dengan adanya pilihan-pilihan calon pemimpin.
"Kalau tidak ada pilihan, sudah tidak menarik demokrasi kita," kritiknya.
Isran Noor dan Hadi Mulyadi dikabarkan tengah berada di Jakarta. Seorang narasumber yang mengetahui aktivitas Isran-Hadi, mengatakan, sudah seminggu lebih pasangan tersebut melakukan komunikasi dengan partai-partai yang tersisa untuk mendapatkan dukungan maju pilgub.
"Setelah keluarnya dukungan PPP, Hadi yang sempat akan kembali pada Sabtu, akhirnya bertahan di Jakarta," sebut sumber tersebut.
Hingga kini, Isran-Hadi belum mendapatkan dukungan dari parpol untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim. Sebelumnya, Ketua PDIP Kaltim, Safaruddin, mengaku telah mengusulkan Isran Noor kepada PDIP pusat sebagai calon gubernur Kaltim. Hanya saja, sampai sekarang, keputusan pimpinan pusat belum keluar.
Partai Demokrat juga sempat memberikan surat tugas kepada Isran Noor namun partai tersebut hingga kini belum mengeluarkan pernyataan mengenai kandidat yang didukung. kaltimkece.id telah berupaya menghubungi Irwan Fecho, Ketua DPD Demokrat Kaltim; dan Iswan Priady, ketua tim sukses Isran-Hadi, untuk mengonfirmasi hal tersebut. Akan tetapi, keduanya belum merespons konfirmasi yang dilakukan. (*)