• Berita Hari Ini
  • Warta
  • Historia
  • Rupa
  • Arena
  • Pariwara
  • Citra
Kaltim Kece
  • WARTA
  • POLITIK
  • Mengupas Hasil Survei Cyrus Network dan Poltracking di Pilgub Kaltim 2024

WARTA

Mengupas Hasil Survei Cyrus Network dan Poltracking di Pilgub Kaltim 2024

Pekan terakhir putaran pilgub Kaltim akan sangat menentukan hasil. Dua lembaga survei merilis hasil riset. Efek debat pilgub ditengarai memengaruhi elektabilitas kedua paslon dengan 24,2 persen pemilih belum menentukan pilihan.
Oleh Muhammad Al Fatih
16 November 2024 10:00
ยท
0 menit baca.
Fahdli MR dari Cyrus Network, memaparkan hasil riset opini publik di Pilgub Kaltim 2024, di Hotel Mercure, Samarinda, pada Rabu, 13 November 2024. FOTO: M AL FATIH-KALTIMKECE.ID
Fahdli MR dari Cyrus Network, memaparkan hasil riset opini publik di Pilgub Kaltim 2024, di Hotel Mercure, Samarinda, pada Rabu, 13 November 2024. FOTO: M AL FATIH-KALTIMKECE.ID

kaltimkece.id Kurang dari dua pekan lagi masyarakat Kaltim akan menentukan pemimpin mereka. Debat publik pertama dan kedua telah digelar. Baik Isran Noor dan Hadi Mulyadi maupun Rudy Mas'ud dan Seno Aji pun telah bertemu masyarakat untuk menyampaikan visi-misinya.

Rabu, 14 November 2024, lembaga survei Cyrus Network menyampaikan hasil riset mereka selama beberapa bulan terakhir. Sebagai informasi, Cyrus Network merupakan lembaga survei yang didirikan Hasan Nasbi, kini menjabat sebagai kepala Kantor Kepresidenan. Lembaga ini tercatat sebagai anggota Perkumpulan Survei Opini Publik (Persepi). Persepi menaungi beberapa lembaga survei lain seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Charta Politika.

Fadhli MR, peneliti Cyrus Network menerangkan bahwa sejak September, pasangan Rudy-Seno terus mengejar elektabilitas Isran-Hadi. Dari yang awalnya hanya 38,4 persen pada September, naik menjadi 44 persen pada Oktober dan naik lagi mencapai 54,2 persen.

Capaian itu menyalip pasangan Isran-Hadi, yang semula elektabilitasnya unggul jauh pada September dengan 52,4 persen. Angka itu turun menjadi 48,9 persen pada Oktober, dan terus mengalami tren penurunan hingga 43,7 persen pada November.

"Dari Oktober ke November petahana turun lima persen, sementara pesaingnya naik 10 persen," ungkap Fadhli.

Meskipun begitu, Isran-Hadi unggul dari sisi popularitas. Survei Cyrus Network menunjukkan bahwa popularitas Isran-Hadi mencapai 96,8 persen. Unggul tipis dari Rudy-Seno dengan 93,8 persen. Sayangnya, popularitas itu tidak serta-merta bisa dikonversi menjadi preferensi memilih.

Dari 96,8 persen orang yang mengetahui Isran-Hadi, hanya 79,1 persen yang menyatakan menyukai (likeabilitas) mereka. Sementara itu, dari 93,8 persen angka popularitas Rudy-Seno, hanya 81,8 persen disukai responden.

"Popularitas petahana cenderung stagnan sementara pesaingnya terus meningkat," ucapnya.

Berdasarkan riset itu pula, popularitas Isran-Hadi hanya naik sedikit dari semula 95,3 persen pada September, menjadi 95,4 persen pada Oktober, dan ditutup 96,8 persen pada November. Berbeda dengan Rudy-Seno yang semula popularitasnya hanya 79,7 pada September, naik menjadi 87,3 persen pada Oktober, dan mencapai 93,8 persen pada November. Peningkatannya lebih dari sepuluh persen.

Fadhli menilai, alasan peningkatan pemilih Rudy-Seno karena banyak masyarakat yang menginginkan perubahan. Lebih jauh, hasil riset mereka mencatat, 29,7 persen responden menyukai calon yang mampu membawa perubahan, sementara 19,1 persen menyukai calon yang berpengalaman dalam pemerintahan. Ada juga 14,9 persen menyukai calon yang memiliki latar belakang yang cocok untuk memimpin.

"(Namun), kami tidak mendalami perubahan apa yang sebenarnya mereka inginkan," paparnya.

Mengenai persepsi pemilih pada figur calon, hanya 5,4 persen yang memilih calon yang dianggap jujur dan bersih dari korupsi, 2,7 persen yang memilih calon yang berasal dari keluarga tokoh masyarakat Kaltim, serta 0,4 persen yang memilih calon yang dianggap salih atau religius.

Hanya berselang dua hari, lembaga survei Poltracking turut mengeluarkan hasil riset. Anggota Asosiasi Perkumpulan Penyelenggara Riset Persepsi Publik Indonesia (Presisi) itu, justru menunjukkan bahwa Isran-Hadi lebih unggul dari Rudy-Seno. Elektabilitas pasangan nomor urut satu itu mencapai 52,9 persen, sementara pesaingnya hanya mencapai 38,4 persen.

Berbeda dengan survei Cyrus Network yang menunjukkan masyarakat menginginkan perubahan, angka kepuasan terhadap kinerja Isran-Hadi di survei Poltracking cukup tinggi yakni 70,5 persen. Masyarakat menyatakan puas terhadap kinerja Isran Noor selama menjabat sebagai gubernur. Rinciannya, 9,6 persen menyatakan sangat puas dan 60,9 persen menyatakan cukup puas.

Alasan kepuasan itu beragam. Ada 24,8 persen masyarakat puas terhadap pembangunan infrastruktur di Kaltim. Selanjutnya, 20,2 persen puas terhadap program yang tepat sasaran, 18,6 persen karena Isran-Hadi dianggap sering memberikan bantuan, dan 8,9 persen karena mereka disebut sering turun ke masyarakat.

Survei Poltracking menunjukkan bahwa Rudy-Seno cenderung unggul di Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Di Balikpapan, perolehan elektabilitas Rudy-Seno mencapai 47,7 pesen, sementara Isran-Hadi 38,5 persen. Kemudian di PPU, elektabilitas Rudy-Seno 45,8 persen dan Isran-Hadi 41,6 persen.

Mana yang Lebih Sahih?

Survei yang dilakukan oleh Cyrus Network dan Poltracking berlangsung pada rentang waktu yang berbeda. Meski sehari saja beririsan di tanggal 4 November, Survei Poltracking berlangsung lebih dulu pada 28 Oktober hingga 4 November 2024, sementara survei Cyrus Network berlangsung pada 4 hingga 9 November 2024.

Menilik responden, Cyrus Network berjumlah 1.200 orang, sementara Poltracking berjumlah 1.400 orang. Sebaran sampel pun tak jauh berbeda, kedua lembaga memberikan porsi besar pada tiga daerah dengan jumlah populasi terbanyak, yaitu Samarinda, Balikpapan, dan Kukar.

Survei Cyrus Network mengambil 260 responden dari Samarinda, 240 responden dari Kukar, dan 220 responden dari Balikpapan. Sementara, survei Poltracking mengambil 21,4 persen atau 300 sampel responden dari Samarinda, 19,3 persen (270) dari Kukar, dan 18,6 persen (260) dari Balikpapan.

Metodologi yang dipakai pun sama, yaitu multistage random sampling. Di survei Cyrus Network, 120 desa dan kelurahan dipilih secara acak, kemudian 10 rumah tangga dipilih dari tiap-tiap desa dan kelurahan tersebut. Sementara di survei Poltracking, dari desa dan kelurahan yang dipilih secara acak, dipilih lima RT dan kemudian dua keluarga dari setiap RT tersebut.

Kedua lembaga survei juga wawancara tatap muka kepada responden mereka. Cyrus Network menunjukkan tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan tingkat kesalahan (margin of error) sebesar 2,89 persen. Pun tak jauh berbeda, Poltracking memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan tingkat kesalahan 2,6 persen.

Pengajar Statistika Universitas Mulawarman, Memi Nor Hayati, menyebutkan bahwa secara pengambilan sampel, Poltracking cenderung lebih unggul. Dengan 1.400 responden, hasilnya cenderung lebih akurat dibandingkan Cyrus Network dengan 1.200 responden.

"Pengambilan sampel itu juga berelasi dengan margin of error Poltracking yang lebih kecil," ucapnya.

Meskipun begitu, Memi Noor menilai sebenarnya tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan antara kedua lembaga survei. Ia justru menyoroti perbedaan pemilihan waktu survei kedua lembaga. Survei Poltracking dilakukan pada 28 Oktober hingga 4 November 2024. Sementara survei Cyrus Network dilakukan pada 4 hingga 9 November 2024. Di selanya terdapat debat Pilgub Kaltim yang berlangsung pada 3 November.

"Bisa jadi, proses debat memengaruhi preferensi pemilih," sebutnya.

Memi Nor Hayati. FOTO: M AL FATIH-KALTIMKECE.ID

Memi Nor Hayati. FOTO: M AL FATIH-KALTIMKECE.ID

Ia mencontohkan, proses saling serang saat debat dapat mengubah pemilih yang semula memilih pasangan calon A kepada pasangan calon B. Begitu pula sebaliknya. Apalagi, jika salah satu paslon dianggap terlalu menyentuh hal-hal di luar konteks debat.

Hipotesis itu berkelindan dengan hasil survei Cyrus Network. Baik di debat pertama maupun kedua, responden menilai Rudy-Seno lebih unggul. Rinciannya, 55 persen responden menilai Rudy-Seno unggul di debat pertama dan 53,5 persen di debat kedua.

Tren elektabilitas pun memperlihatkan hal serupa. Elektabilitas Isran-Hadi cenderung di atas angin sebelum debat berlangsung. Pada Oktober, jumlahnya menurun menjadi 48,9 persen. Sementara, Rudy-Seno naik dari 38,4 menjadi 44,8 persen. Hingga akhirnya pada November, elektabiltas Rudy-Seno melesat menjadi 54,2 persen meninggalkan Isran-Hadi dengan 43,7 persen.

Meskipun begitu, perempuan yang akrab disapa Memi itu menilai, tren elektabilitas tidak serta merta bisa menjadi acuan saat pemungutan suara. Apalagi jika kedua lembaga survei ini menerapkan metodologi dengan benar, masyarakat cenderung masih dapat mengubah pilihannya.

"Isi hati orang, 'kan bisa berubah kapan saja," kelakarnya. Ucapan Memi berdasarkan pada hasil survei Cyrus Network yang menunjukkan 24,2 persen responden masih mungkin mengubah pilihannya.

Pengamat komunikasi politik Silviana Purwanti turut memberikan komentar. Ia menilai, bahwa cuplikan video debat yang beredar di media sosial dapat mempengaruhi preferensi pemilih. Persepsi publik mengenai pasangan calon tertentu bisa berubah secara cepat.

Analisis itu juga selaras dengan temuan Cyrus Network. Meskipun Rudy-Seno dinilai unggul di debat pertama dan debat kedua, mayoritas responden justru tidak menyaksikan debat. Di debat pertama, 49,8 persen menyatakan tidak menyaksikan debat. Jumlah itu meningkat menjadi 55,7 persen di debat kedua.

Silviana menilai, tak masalah apabila cuplikan debat tersebut menampilkan informasi secara utuh dan relevan. Namun, berbeda jika video itu dijadikan sarana menggiring opini. Apalagi sengaja dipotong untuk tujuan tertentu.

"Ini berbahaya untuk pemilih yang masih bimbang, mereka harus lebih kritis," pesannya. (*)

Editor : Cony Harseno
Iklan Above-Footer

Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi kaltimkece.id

Gabung Channel WhatsApp
  • Alamat
    :
    Jalan KH Wahid Hasyim II Nomor 16, Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda Utara.
  • Email
    :
    [email protected]
  • Phone
    :
    08115550888

Warta

  • Ragam
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Humaniora
  • Nusantara
  • Samarinda
  • Kutai Kartanegara
  • Balikpapan
  • Bontang
  • Paser
  • Penajam Paser Utara
  • Mahakam Ulu
  • Kutai Timur

Pariwara

  • Pariwara
  • Pariwara Pemkab Kukar
  • Pariwara Pemkot Bontang
  • Pariwara DPRD Bontang
  • Pariwara DPRD Kukar
  • Pariwara Kutai Timur
  • Pariwara Mahakam Ulu
  • Pariwara Pemkab Berau

Rupa

  • Gaya Hidup
  • Kesehatan
  • Musik
  • Risalah
  • Sosok

Historia

  • Peristiwa
  • Wawancara
  • Tokoh
  • Mereka

Informasi

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
© 2018 - 2025 Copyright by Kaltim Kece. All rights reserved.