kaltimkece.id Isran Noor-Hadi Mulyadi nomor satu. Rudy Mas'ud- Seno Aji nomor dua. Itulah hasil pengambilan nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur di KPU Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Senin, 23 September 2024. Kedua paslon yang telah mengambil nomor urut sama-sama menyampaikan optimisme pada pesta demokrasi tahun ini. Keduanya sama-sama yakin akan menang.
"Saya ini memang nomor satu," kelakar Isran Noor.
Sementara itu, Rudy Mas'ud menggarisbawahi nomor urutnya yang serupa dengan Prabowo-Gibran, presiden dan wapres terpilih. Menurutnya, gubernur merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat sehingga harus bersinergi.
Berbeda dengan pemilihan gubernur Kaltim terdahulu, pemungutan suara kali ini serentak dengan pilkada di 10 kabupaten/kota di Kaltim. Itu sebabnya, Pilgub Kaltim tidak akan lepas dari dinamika pemilihan bupati dan wali kota se-Kaltim.
Mengutip Keputusan KPU Kaltim 106/2024, daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024 adalah 2.821.202 pemilih. Samarinda, Balikpapan, dan Kukar merupakan tiga daerah dengan DPT tertinggi. Samarinda sebanyak 612.072 pemilih, Kukar 552.469 pemilih, serta Balikpapan dengan 509.482 pemilih. Jumlah pemilih dari tiga daerah itu mencapai 1,67 juta orang atau hampir 60 persen dari keseluruhan DPT di Kaltim.
Disinggung data tersebut, calon wakil gubernur nomor urut 1, Hadi Mulyadi, mengakui keberadaan daerah kunci yang memiliki jumlah pemilih besar. Namun demikian, ia menyampaikan, Isran-Hadi tidak hanya berfokus di daerah-daerah tersebut.
"Kami percaya akan menang di delapan dari 10 kabupaten/kota," klaimnya.
Ketua DPD Partai Gelora Kaltim ini menambahkan, peran wali kota dan bupati di daerah kunci tersebut dapat memengaruhi perolehan suara di Pilgub Kaltim. Korelasi ini makin kuat karena para petahana di Samarinda, Kukar, dan Balikpapan mencalonkan diri pada pilkada serentak.
"Edy Damansyah (bupati petahana Kukar) satu paket dengan kami. Sementara di Balikpapan, kami bertarung," sebut Hadi.
Sebagai informasi, Edy Damansyah adalah kader PDI Perjuangan yang juga mengusung Isran-Hadi di Pilgub Kaltim. Sementara itu, Rahmad Mas'ud sebagai wali kota petahana di Balikpapan merupakan kader Partai Golkar sekaligus kakak kandung Rudy Mas'ud.
Disodori pertanyaan yang sama oleh kaltimkece.id, Rudy Mas'ud menyebutkan bahwa ia bersama Seno Aji telah mewakili daerah masing-masing. âSaya mewakili Balikpapan, Seno Aji mewakili Kukar,â ucapnya. Rudy Mas'ud lahir di Balikpapan sementara Seno Aji sebelumnya anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kukar.
Pertarungan di Samarinda
Satu daerah yang belum disebutkan oleh kedua paslon gubernur/wakil gubernur adalah Samarinda. Ada hal istimewa ketika berbicara korelasi Pilgub Kaltim dengan Pilwali Samarinda. Kota Tepian menjadi satu-satunya daerah yang pilkadanya diikuti calon tunggal. Wali kota petahana Andi Harun yang berpasangan dengan Saefuddin Zuhri akan menghadapi kolom kosong.
Lebih dari itu, Andi Harun adalah kader Partai Gerindra, partai yang menaungi Seno Aji sekaligus mengusung Rudy-Seno. Putra sang wali kota, Muhammad Afif Rayhan Harun, bahkan didapuk sebagai ketua koordinator wilayah tim pemenangan Rudy-Seno di Samarinda. Dari pantauan kaltimkece.id, sejumlah spanduk bertuliskan 'Andi Harun Walikotaku, Rudy Mas'ud Gubernurku' sudah mulai terpasang di sudut-sudut kota.
Disinggung mengenai posisi Samarinda di Pilgub Kaltim, Rudy Masâud menyebutkan bahwa Kota Tepian menjadi medan pertarungan terpenting.
"Di sana (Samarinda) kami akan bertarung," sebutnya.
Pernyataan Rudy tersebut bukan pepesan kosong. Pasalnya, Hadi Mulyadi justru mengklaim suara pemilih Andi Harun akan mengalir kepada Isran-Hadi. Klaim itu tidak lepas dari komitmen Isran Noor yang secara pribadi mendukung Andi Harun menjadi wali kota kembali.
Pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Samarinda, Muhammad Jamal Amin, menilai para calon yang mencari pengaruh setiap kepala daerah di lokasi strategis adalah hal yang wajar. Apalagi, kata dia, kepala daerah tersebut merupakan petahana. Dalam konteks kasus Andi Harun, Jamal menilai, situasinya harus lebih menjadi perhatian. Andi Harun didukung hampir seluruh partai politik. Elektabilitas politikus Gerindra tersebut juga sangat tinggi sehingga tidak ada kandidat yang berani maju di Samarinda.
Mengenai klaim Isran Noor yang mendukung Andi Harun, Jamal menilai sah-sah saja. Namun demikian, Rudy-Seno secara faktual memiliki kans yang lebih besar meraih suara pemilih Andi Harun di Samarinda.
"Akan tetapi, semua tentu kembali kepada masyarakat. Ditentukan pada pemilihan 27 November nanti," sebutnya. Ia berharap, pemilih mengugnakan hak suara berdasarkan program setiap calon.
Diwawancarai terpisah, Andi Harun menyatakan, ia tetap mengikuti keputusan Partai Gerindra mendukung Rudy Mas'ud dan Seno Aji di Pilgub Kaltim. Menurutnya, adalah manusiawi semua orang mempunyai pendapat subjektif pribadi. Akan tetapi, dalam bentuk tertib berpartai, pendapat personal harus dikalahkan dengan mengikuti keputusan partai secara organisasi. (*)