kaltimkece.id Hampir delapan purnama berlalu sejak Pemilihan Legislatif 14 Februari 2024, hari ini, Selasa, 1 Oktober 2024, delapan anggota DPR RI daerah pemilihan Kaltim dilantik di gedung DPR-MPR RI di Senayan, Jakarta Pusat. Kedelapan perwakilan Kaltim itu dilantik bersama dengan 580 anggota DPR RI terpilih se-Indonesia.
Beberapa nama lama kembali menghiasi kursi di Senayan. Dimulai Hetifah Sjaifudian, politikus Partai Golkar yang pada pileg lalu memperoleh 146.023 suara. Kemudian Budi Satrio Djiwandono dari Partai Gerindra dengan 131.558 suara. Berikutnya, Safaruddin dari PDI Perjuangan dengan 68.312 suara, disusul Aus Hidayat Nur dari PKS dengan 34.957 suara.
Adapun nama-nama yang menjalani debut dimulai dari Saarifah Suraidah dari Partai Golkar dengan 71.496 suara serta Syafruddin dari PKB dengan 86.048 suara. Selanjutnya, Nabil Husein Said Amin Alraysdi dari Partai NasDem dengan 82.029 suara, serta Edy Oloan Pasaribu dari PAN dengan 34.128 suara.
Rudy Mas'ud, calon gubernur Kaltim, sebenarnya turut menjadi nama yang lolos menjadi perwakilan Kaltim di Senayan. Ia lolos dengan perolehan suara tertinggi di antara caleg lainnya yaitu168.818 suara.
Namun, lantaran maju di Pemilihan Gubernur Kaltim, Rudi mesti mengundurkan diri. Kekosongan kursi yang ditinggalkan itu diisi istrinya, Saarifah Suraidah, melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW). Sebagai informasi, Rudy dan Syarifah merupakan kader Golkar.
Dikonfirmasi mengenai pergantian tersebut, Rudy menyebut, tak mengintervensi nama yang mengisi kursi yang ia tinggalkan di Senayan. Penentuan PAW ditentukan berdasarkan jumlah perolehan suara.
"Penggantinya sesuai dengan nomor urut," sebutnya.
Jika dilihat dari perolehan suara, Sarifah Suraidah di urutan ketiga di antara caleg Golkar asal Kaltim. Namun, partai berlambang pohon beringin tersebut mampu meraih jatah dua kursi. Satu diisi oleh Hetifah, satunya lagi oleh Sarifah Suraidah menggantikan Rudy Mas'ud. Sebagai informasi, perolehan suara Golkar mencapai 538.115 suara pada Pileg 2024.
Ketua KPU Kaltim, Fahmi Idris, mengatakan bahwa sebelum dilantik, Rudy Mas'ud sebenarnya tak perlu mengundurkan diri. Namun karena proses pelantikan DPR RI berlangsung sebelum pemungutan suara pilkada serentak, ia akhirnya diwajibkan untuk mundur.
"(Jika tidak) ia cukup mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPR RI pada 2019," ucapnya. Rudy selama lima tahun terakhir adalah anggota DPR RI di Komisi III.
Kandasnya Asa Irwan Fecho
Irwan, caleg petahana dari Partai Demokrat, sebenarnya punya kans besar kembali menduduki kursi di Senayan. Perolehan suaranya cukup besar dengan 66.077 suara. Jumlahnya bahkan lebih banyak dari Aus Hidayat Nur dari PKS dan Edy Oloan Pasaribu dari PAN, dua dari delapan anggota legislatif terpilih asal Kaltim.
Namun, metode penghitungan suara pemilihan legislatif ditentukan melalui metode saint-lague. Secara sederhana, lolosnya seorang caleg turut ditentukan dengan suara kolektif yang didapatkan oleh calon-calon lain di partai yang sama.
Demokrat, dengan perolehan suara sebanyak 110.752, kalah tipis dari PAN yang memperoleh 111.141 suara. PAN akhirnya menjadi salah satu partai yang meloloskan kadernya bersama Golkar, Gerindra, PDI Perjuangan, NasDem, PKS, dan PKB.
Harapan pria yang akrab disapa Irwan Fecho tersebut sempat terbuka kembali pada Juni 2024. Tuntutannya untuk perhitungan surat suara ulang (PSSU) dikabulkan Mahkamah Konstitusi. Melalui Putusan MK No 219-01-14-21/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024, PSSU di 147 TPS di Kaltim pun kemudian dilakukan.
Berlangsung selama kurang lebih sebulan, harapan politisi asal Kutim itu kembali pupus. PSSU yang berlangsung di KPU Kaltim tetap mengunggulkan PAN dengan selisih 342 suara dari Demokrat. Suara PAN hanya berkurang dua menjadi 111.139, sementara suara Demokrat hanya bertambah 45 suara menjadi 110.797. Untuk Irwan Fecho, ia mendapatkan penambahan 23 suara menjadi 66.100 suara.
Dihubungi kaltimkece.id, Irwan mengaku tak patah arang. Ia menyebutkan akan kembali maju berkontestasi di Pileg 2029. Besar harapannya kembali terpilih mewakili Kaltim di Senayan.
"Ikhtiar lagi mendapatkan cinta dari masyarakat Kaltim. Mudah-mudahan, nanti ada rezeki," ujarnya.
Irwan juga menyebutkan, kiprahnya dalam berkontribusi untuk Kaltim akan terus berlanjut. Sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, ia akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat Benua Etam ke pusat.
"Melalui pikiran dan tindakan saya akan terus menyampaikan ketimpangan dan ketidakadilan yang terjadi di Kaltim, terutama dalam hal pembangunan," tutupnya. (*)