kaltimkece.id Hampir seluruh hadirin pada peringatan ulang tahun Komunitas Baking Lovers Community (BLC) Samarinda tampil maksimal dengan balutan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia pada Ahad, 12 November 2023 di Queen Mary Ballroom, Aston Hotel & Convention Center Samarinda.

Mereka secara bergantian tampil ke atas panggung, menampilkan busana adat dari Pulau Irian hingga Sumatera, diiringi lantunan musik tradisional Indonesia. Sejumlah makanan dan kue yang ditata cantik, serta meja panjang dengan doorprize menambah semarak acara.

Ini adalah suasana ulang tahun kesepuluh BLC dengan tema "Harmoni untuk Nusantara." Selain sebagai penyambutan untuk Ibu Kota Negara baru yang bernama Nusantara, kata "harmoni" memiliki makna mendalam bagi komunitas ini.

Nurul Sinanta, Ketua BLC Samarinda, menyampaikan bahwa keharmonian antar anggota menjadi faktor kunci yang membuat komunitas ini bertahan. "Semangat saling menghargai dan tolong-menolong yang tinggi adalah fondasi utama kelangsungan komunitas ini," ujarnya kepada kaltimkece.id.

Dikenalkan oleh Nurul, komunitas ini bermula sebagai wadah bagi para pecinta kue di Samarinda. Awalnya terdiri dari 'acil-acil wadai' sebutan bagi para perempuan yang berminat dan berusaha di bidang kuliner kue. Seiring waktu, keanggotaan berkembang tidak hanya pada kudapan manis, melainkan juga usaha kuliner secara umum.

Saat ini, anggota BLC Samarinda mencapai lebih dari 60 orang, terbagi dalam empat wilayah komunitas, yakni Samarinda Seberang, Samarinda Kota, Sungai Pinang Dalam dan Bengkuring.

Menjadi anggota komunitas ini memerlukan rekomendasi dari anggota yang sudah bergabung dan keaktifan dalam pertemuan serta kontribusi finansial. "Kehadiran yang aktif dan komitmen finansial adalah kunci untuk menjaga semangat komunitas ini tetap berkobar," kata Nurul.

Nurul menjelaskan bahwa komunitas ini aktif dalam melaksanakan kegiatan pelatihan yang mereka sebut Latihan Bareng (Latbar). Kegiatan ini memanfaatkan potensi anggota untuk berbagi pengetahuan.

"Ada empat kali Latbar dalam setahun, dengan mentor yang dipilih dari masing-masing wilayah secara bergantian. Terkadang, kami juga mengundang chef dari luar yang berkolaborasi dengan komunitas," ujarnya.

Proses perekrutan anggota yang selektif dan kegiatan pelatihan yang meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota membuat produk-produk yang dihasilkan memiliki kualitas premium. Di kalangan pencinta kuliner di Samarinda, usaha kuliner yang tergabung dalam komunitas BLC dianggap sebagai usaha yang bonafide.

Selain memberikan kehangatan melalui olahan kuliner, BLC juga berkontribusi melalui kegiatan amal tahunan. Dengan mengadakan bazar amal, 30 persen hasil penjualan disisihkan untuk membantu kelompok yang membutuhkan. "Pada tahun 2023, bantuan disalurkan ke dua tempat, yaitu rumah singgah iCare dan rumah singgah kanker," ungkap Nurul.

Selama satu dasawarsa, komunitas ini, yang memiliki slogan "Kami Berkarya, Kami Berbagi, Kami Peduli," telah membantu anggotanya secara ekonomi. Nurul berharap dengan semakin mandirinya anggotanya, komunitas ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas.

"Dengan memperkuat diri terlebih dahulu, kami dapat memberikan manfaat kepada orang lain, baik melalui ilmu maupun cara lainnya," tutup Nurul.(*)