kaltimkece.id "Positif di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie, infonya sudah ada tiga yang dirawat karena Covid-19." Pesan berantai yang masuk ke salah satu grup WhatsApp relawan itu sontak mengagetkan puluhan anggota grup yang berada di dalamnya. Pesan itu masuk pada Ahad, 8 Juni 2025, pukul 22.30 Wita.

Wabah yang sempat menjadi pandemi sejak 2020 hingga 2022 tersebut dilaporkan kembali muncul di sejumlah negara. Merujuk surat edaran Kementerian Kesehatan RI SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus Covid-19, beberapa negara di kawasan Asia menunjukkan muncul kasus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 dengan varian baru. Negara-negara tersebut adalah Thailand, Hongkong, Malaysia dan Singapura. Di Thailand adalah varian XEC dan JN.1. Di Singapura LF.7 dan NB.1.8. Di Hongkong JN.1, dan di Malaysia XEC.

Menukil media nasional Detik.com, perkembangan kasus Covid-19 di di Thailand menembus 20.726 kasus dalam sehari pada Rabu, 4 Juni 2025. Angka ini melonjak drastis dari dua hari sebelumnya. Pada Senin. 2 Juni 2025, terdapat 10.192 kasus baru. Total kasus COVID-19 di Thailand kini mencapai 351.214 sejak Januari 2025. Di tengah peningkatan kasus Covid-19, ada 3 kasus kematian baru, sehingga total kematian akibat COVID-19 sejak Januari lalu mencapai 76 kasus

Di Hongkong mencatat 1.042 kasus positif Covid-19 hingga pekan ke-19 sejak awal 2025. Sedangkan Singapura menembus 14.200 kasus di pekan yang sama. Sementara itu, merujuk rilis yang ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes RI Murti Utami pada 23 Mei 2025, kasus Covid-19 di Indonesia memasuki angka 28 kasus pada pekan ke-19.

Pelaksana Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS), Samarida, dr Indah Puspitasari, mengonfirmasi temuan pasien positif Covid-19 di RSUD AWS. Jumlahnya dua pasien, bukan tiga sebagaimana pesan berantai yang beredar.

"Pasien merupakan warga Kaltim dan tidak ada riwayat perjalanan ke kota lain maupun luar negeri," sebut Indah dalam rilis yang diterima kaltimkece.id, pada Senin, 9 Juni 2025.

Kedua pasien tersebut semula datang ke RSUD AWS karena keluhan penyakit bawaan. Namun, setelah dilakukan uji tes usap atau swab antigen, pasien terdeteksi positif Covid-19.

"Saat ini, pasien dirawat di ruang isolasi karena hasil swab positif," ucap Indah.

RSUD AWS pun telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kaltim serta telah melaporkan kasus ini ke Kementerian Kesehatan. Dari hasil koordinasi diputuskan sampel dari dua pasien dikirim ke Layanan Pengujian Sampel, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru, Kalimantan Selatan, untuk kepastian lebih lanjut.

Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin membenarkan temuan positif Covid-19 di RSUD AWS tersebut. Namun, ia menyebutkan bahwa sampel tersebut dikirim ke Banjarbaru untuk memastikan apakah benar kedua pasien tersebut terjangkit Covid-19.

"Perlu ditegaskan juga, mereka dirawat bukan karena Covid-19, tetapi karena penyakit hepatitis dan penyakit paru," ujarnya.

Laporan tersebut Mualimin terima pada Senin pagi, 9 Juni 2025. Ia menegaskan jika pun varian baru Covid-19 telah masuk ke Kaltim, varian tersebut gejalanya ringan dan tidak memiliki resiko kematian yang tinggi. Gejala yang dimaksud Mulaimin mirip seperti flu biasa, tidak seperti gejala pada awal wabah 2020.

Munculnya varian baru Covid-19 ini, menurut mantan kepala Rumah Sakit Jiwa Atma Husada tersebut dikarenakan virus yang terus mengalami mutasi. Ia menerangkan lantaran rantai protein virus tergolong sederhana, proses mutasi pun terjadi dengan cepat, termasuk virus Covid-19.

Sejauh ini, lanjut Mualimin, Dinkes Kaltim belum mendapat arahan khusus dari Kemenkes RI untuk penanganan khusus terkait munculnya pasien Covid-19. Namun, ia meminta agar masyarakat Kaltim yang selama ini belum divaksin agar memperoleh vaksin. "Terutama kalau melakukan perjalanan ke luar," sebutnya.

Selain itu, Dinkes Kaltim juga akan menempuh langkah mitigasi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada jemaah haji yang akan kembali ke Kaltim. Mitigasi itu, sebut Mualimin, bukan hanya untuk mencegah masuknya Covid-19.

"Memang pemeriksaan yang umum dilakukan agar tidak ada yang membawa virus atau kuman penyakit dari luar negeri," ungkapnya.

Jaya meminta agar masyarakat Kaltim tidak panik sambil tetap waspada. Ia mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dengan perilaku sederhana sehari-hari seperti mencuci tangan dengan sabun serta menjaga pola makan dan minum.

"Jika merasakan gejala flu, jangan lupa pakai masker agar virus tidak menyebar," tandasnya. (*)