kaltimkece.id Dokumen usulan gelar pahlawan nasional, Abdoel Moeis Hassan, diserahkan Pemprov Kaltim kepada Kementerian Sosial RI di Jakarta pada Kamis, 22 Februari 2024. Pemprov Kaltim diwakili Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Kaltim, Ardiansyah dan Plt Kasi Kepahlawanan, Rully Erfian, membawa 18 rangkap dokumen fisik. Dokumen itu diterima Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Kemensos, Radik Karsadiguna.
"Kalimantan Timur merupakan provinsi pertama se-Indonesia yang menyerahkan usulan gelar Pahlawan Nasional pada 2024. Masa penyerahan dokumen tahun ini ditutup pada akhir Maret," ungkap Radik.
Dokumen usulan terdiri atas beragam jenis. Ada Rekomendasi Gubernur Kaltim tentang Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan yang ditandatangani Penjabat Gubernur Akmal Malik. Terdapat pula hasil sidang Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) yang menyatakan kelayakan usulan.
Dokumen penting yang lain adalah biografi Abdoel Moeis Hassan dengan format naskah akademik. Demikian pula pandangan para tokoh masyarakat tentang figur yang diusung sebagai calon pahlawan nasional. Pernyataan dukungan datang antara lain dari anggota DPD dan MPR RI daerah pemilihan Kaltim, Aji Mirni Mawarni. Perempuan keturunan Sultan Kutai Kertanegara tersebut membuat surat dukungan resmi tertanggal 25 Maret 2022.
Dokumen berikutnya adalah hasil Seminar Nasional yang dilaksanakan Pemkot Samarinda pada 25 Juni 2019. Saat itu, Sekretaris Daerah Sugeng Chairuddin mengkoordinasikan penyelenggaraannya dengan menghadirkan sejumlah narasumber. Mulai sejarawan Universitas Gadjah Mada, Agus Suwignyo; sejarawan Kalimantan, Wajidi; dosen Pendidikan Sejarah, Universitas Mulawarman, Slamet Diyono; dan Kasubdit K3RS Kemensos, Afni. Moderatornya adalah Suparmin yang kini menjabat sekretaris Dinas Kominfo Samarinda.
Seminar Nasional tersebut terlaksana setelah sebuah tim masyarakat menyampaikan aspirasi kepada Pemkot Samarinda sejak 2018. Tim itu tergabung dalam Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari (Lasaloka-KSB). Tim beranggotakan Muhammad Sarip, Nabila Nandini, Arief Rahman, dan Fajar Alam ini secara mandiri berinisiatif menyusun biografi Abdoel Moeis Hassan dan mengadakan seminar daerah secara independen pada 2 Juni 2018.
Sosialisasi tentang proses usulan gelar pahlawan nasional kembali diadakan Dinas Sosial Kaltim bertepatan dengan HUT ke-67 Provinsi Kaltim pada 9 Januari 2024. Sosialisasi dikemas dalam sebuah talk show di Lapangan Parkir Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda.
"Talk show dalam rangkaian Pesta Rakyat Kaltim 2024 itu menampilkan narasumber sejarawan publik Muhammad Sarip dan pegiat literasi Nanda Puspita Sheilla. Keduanya merupakan putra daerah asal Samarinda," tutur Rully.
Sarip dan Nanda berbagi tugas dalam presentasi. Sarip memaparkan proses usulan gelar Pahlawan Nasional dari Kaltim selama empat dekade terakhir. Sementara Nanda bernarasi tentang sejarah perjuangan Abdoel Moeis Hassan dari zaman Belanda hingga era Revolusi Kemerdekaan serta kiprahnya sebagai Gubernur Kaltim periode 1962-1966.
Dinsos Kaltim merekrut Sarip dan Nanda sebagai anggota terbaru dalam kegiatan TP2GD Provinsi Kaltim. Keduanya menerbitkan buku Historipedia Kalimantan Timur pada awal 2024. Dalam buku tersebut terdapat profil perjuangan Abdoel Moeis Hassan.
Buku yang di-launching di Universitas Mulawarman ini diberi prolog oleh Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LHSDA) Otorita Ibu Kota Nusantara Myrna A Safitri. Bukunya kemudian turut dilampirkan sebagai kelengkapan dokumen usulan Pahlawan Nasional yang diserahkan kepada Kemensos.
"Secara administratif, syarat usulan gelar Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan dinyatakan lengkap. Proses selanjutnya, Menteri Sosial menyerahkan dokumen usulan kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP)," pungkas Rully.
Jika proses TP2GP lancar, proses berlanjut ke Dewan Gelar sebelum keputusan final oleh presiden. Adapun seremoni penganugerahan gelar Pahlawan Nasional dilakukan pada Hari Pahlawan pada 10 November. (*)