kaltimkece.id Kaltim berupaya membangun kekuatan ekonomi baru. Satu di antara upayanya mengembangkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hasta karya berbasis sumber daya dan kearifan lokal. Untuk mematangkan rencana tersebut, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltim berguru ke Bandung, Jawa Barat.
Ketua Dekranasda Kaltim, Norbaiti Isran Noor, mengatakan, sektor ekonomi kreatif (ekraf) berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini dilihat dari upaya yang dilakukan Jawa Barat. Dari angka 20,73 persen total produk domestik (PDB) ekraf nasional, Jawa Barat yang memiliki populasi 44,49 juta penduduk, menyumbang ekspor UMKM terbesar di Indonesia. Angkanya mencapai Rp 191,3 trilliun. Dengan kontribusi sedemikian besar itu, Jawa Barat dinilai tepat bagi Kaltim belajar pengembangan ekraf.
“Kami ke sini untuk belajar mengembangan para pengrajin Kaltim,” ucap Noorbaiti dalam rilis yang diterima kaltimkece.id, Kamis, 19 November 2021.
Istri dari Gubernur Isran tersebut menjelaskan, produk kerajinan memiliki hubungan erat dengan pengembangan destinasi wisata. Buah tangan pengrajin bisa menjadi oleh-oleh yang dibeli wisatawan saat berkunjung ke Kaltim. Sebagai daerah yang memiliki beragam budaya, ekraf bisa menjadi salah satu sektor alternatif untuk menunjang perekonomian Kaltim.
Kepada kaltimkece.id, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kaltim, HM Yadi Robyan Noor, menjelaskan bahwa kunjungan Dekranasda itu adalah upaya pemerintah daerah menjalin silaturahmi dan kerja sama dengan daerah lain. Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Norbaiti Isran Noor dan Ketua Dekranasda Jabar, Atalia Praratya Ridwal Kamil, yang memberi sambutan hangat untuk rombongan kaltim. (*)
Editor: Surya Aditya