kaltimkece.id Woman International Master (WIM) Chelsie Monica Ignesias Sihite, menunjukkan taringnya di turnamen Catur Konaev Cup 2024, pada Senin, 11 November 2024 di Suleyman Demiral University, Almaty, Kazakhstan. Turnamen Catur Konaev Cup kali ini diikuti oleh 248 atlet catur dari berbagi negara. Seperti Kazakhstan, Indonesia, Rusia, Kirgizstan, Georgia, Uzbekistan, Belarusia, Armenia, Ukraina, Tajikistan dan Azerbaizan.

Dikutip dari rilis resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Astana, turnamen catur yang bertajuk Konaev Cup 2024, mempertandingkan Catur Cepat 9 babak dengan format waktu 10 menit + 2 detik. Atlet catur Indonesia yang bergelar Woman International Master (WIM), Chelsie Monica Ignesias Sihite, berhasil menjadi Best Woman. Setelah unggul peringkat di atas pecatur tuan rumah, Woman Grandmaster Alua Nurman dan Woman Grandmaster Liya Kurmangaliyeva.

Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, M Fadjroel Rachman, mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang diraih oleh pecatur Indonesia, Chelsie Monica.

"Selamat dan terima kasih kepada Chelsie Monica atas kerja kerasnya dalam memajukan diplomasi olahraga Indonesia di Kazakhstan dan Asia Tengah. KBRI Astana akan terus mendukung semua atlet Indonesia yang bertanding di Kazakhstan dan Tajikistan," ucap Dubes Fadjroel.

Pecatur Kaltim, Chelsie Monica, mengungkapkan kebahagiaannya bisa menjadi juara 1 dalam Turnamen Catur Konaev Cup 2024. "Saya senang banget bisa meraih best woman pada turnamen Konaev Cup 2024. Selain itu bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional," tutur peraih WIM pertama kali di usia 16 tahun itu.

Chelsie Monica lahir di Balikpapan pada 2 November 1995. Ia mulai bermain catur sejak usia 5 tahun karena tertarik melihat keasyikan ayahnya saat bermain catur. Ia dilatih oleh ayahnya, Ignesias Sihite, yang juga seorang pecatur. Chelsie menunjukkan bakat yang luar biasa dalam catur. Di usia 7 tahun, ia telah mengikuti turnamen catur.

Pada 2011, Chelsie berhasil meraih gelar WIM tanpa harus melalui tiga kali norma WIM. Ia meraih gelar tersebut dengan meraih nilai tertinggi di ASEAN+ Age Group Chess Championship 2011 di Tarakan, Kalimantan Utara. Chelsie telah mewakili Indonesia di berbagai turnamen catur internasional, termasuk Olimpiade Catur, Kejuaraan Dunia Catur Junior, dan Kejuaraan Asia Catur Junior. Ia juga telah meraih berbagai medali di turnamen catur nasional dan internasional. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara, Chelsie berhasil meraih satu medali emas dan satu perunggu.

Diketahui, urutan gelar dalam catur ditentukan oleh ELO rating yang memiliki skala dari 100 hingga 3500, dengan 100 adalah rating terendah dan 3500 adalah rating tertinggi. Pemain dengan rating 2700 atau lebih tinggi dianggap sebagai grandmaster. Grandmaster adalah pemain yang telah memenuhi persyaratan tertentu, termasuk memenangkan turnamen catur internasional.

Gelar pemain catur di urutan kedua disebut International Master (IM) dan Woman International Master (WIM). Gelar ini berada di bawah GM dan WGM. FIDE (Federation International des Echecs) atau Fedrasi Catur Dunia menobatkan gelar ini secara resmi pertama kali pada tahun 1950. Gelar ini bisa diperoleh jika pemain catur mencapai skor Elo 2400. (*)