MATAHARI mulai merangkak ketika 12 orang berkumpul di Kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan di Kilometer 15, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara. Setelah berbincang-bincang sebentar, mereka berangkat ke Tower 10 Karang Joang. Menggunakan mobil Triton, perjalanan memakan waktu 30 menit.
Pada siang yang terik itu, Senin, 20 November 2023, para pekerja yang tergabung dalam Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) itu hendak melakukan penggantian isolator yang mengalami korosi. Setibanya di Tower 10 Karang Joang, mereka bergegas melakukan persiapan. Salah satunya mengganti pakaian mereka dengan seragam kerja berwarna oranye.
Seperti pekerjaan-pekerjaan sebelumnya, sebelum bertugas, mereka melakukan briefing. Tujuannya agar pekerjaan yang memiliki risiko tinggi itu berjalan lancar dan aman. Setelahnya, pelan-pelan mereka menaiki Tower 10 Karang Joang.
Dari bawah tower, Asisten Manager PDKB PLN Unit Pelaksana Transmisi Kaltim-Kaltra, Mochammad Aziz Shidqi, memantau pekerjaan tersebut. Kepada kaltimkece.id, dia mengaku sudah empat tahun bergabung dalam pasukan PDKB PLN. Ia pun menjelaskan mengenai pekerjaan yang dilakukan timnya tersebut.
"Isolator-isolator yang terdapat anomali korosi maka akan kami ganti dengan yang baru. Pengecekannya melalui Climp up Inspection. Jadi, kami bekerja berdasarkan inputan dari hasil data Climp Up Inspection," jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan tersebut adalah pekerjaan dengan tengangan tinggi yakni 150 Kilo Volt atau 150 ribu Volt. Selain itu, tantangannya adalah cuaca dan medan menuju lokasi Tower. Dalam pekerjaan pengantian isolator tersebut, tim elit PLN itu dibagi menjadi dua tim. Yakni sebanyak enam orang tim top kru dan ground kru sebanyak minimal 4 orang.
"Semua pegawai-pegawai itu sudah dibekali dengan kompetensi dan sertifikasi yang sesuai dengan pekerjaanya," ujar Asisten Manager pasukan PDKB tersebut.
Di Kaltim, ada sebanyak 2600 tower yang tersebar. Tower-tower itu lah yang dirawat, dijaga, dan di cek oleh para pegawai-pegawai yang berkompetensi agar tetap menyalurkan listrik kepada konsumen. Pengecekan ke tower-tower dilakukan sebulan sekali hingga seminggu sekali oleh petugas-petugas.
"Tapi untuk pengecekan hingga memanjat tower itu dalam setahun sebanyak 500 tower targetnya," ucapnya.
Shidqi juga menjelaskan kegiatan sebelum memulai pekerjaan berisiko tinggi itu. Namanya Job Safety Analisis. Tujuannya adalah mengetahui jalur yang akan dilewati, perlengkapan yang akan digunakan serta penggunaan metode dalam menyelesaikan pekerjaan.
"Misal akses naik tower tertutup pohon, maka kita pangkas dulu, artinya meminimalisir potensi yang tidak diinginkan," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN UIP3B Kalimantan Abdul Salam Nganro mengatakan alasan pasukan PDKB disebut tim elit. Dia mengungkapkan bahwa tidak semua orang bisa masuk ke dalam tim tersebut. Ditambah pekerjaan tersebut dilakukan tanpa memadamkan listrik konsumen.
"Jadi sekali lagi bahwa semua ini harus melewati sertifikasi kompetensi yang jelas," ucapnya.
Sementara itu makna hadirnya PDKB pun juga diungkapkan. Selain bertujuan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada konsumen, juga memastikan pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai prosedural. Dia kemudian menjelaskan mengenai tiga unsur di dalam pekerjaan tersebut untuk membentuk mindset mengenai keselamatan kerja.
Pertama, unsur organisasi, yakni membentuk strukturalnya pengawasnya dan pelaksananya. Kedua, unsur lingkungan kerja yaitu bagaimana mengetahui resiko-resiko seperti pengecekan alat untuk mengetahui kelayakanya.
"Yang ketiga itu unsur kompetensinya, artinya sudah dibekali dengan pendidikan," jelasnya.(*)