kaltimkece.id Dua pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie yang dinyatakan positif Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, seorang di antaranya dinyatakan negatif dari hasil tes antigen.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin, 9 Juni 2025, ada dua pasien berobat ke RSUD AWS. Mereka semula datang dengan keluhan berbeda. Satu pasien dengan keluhan diabetes melitus. Sementara yang lain, datang mengeluhkan penyakit paru. Ketika dilakukan pemeriksaan antigen, hasil tes menyatakan keduanya positif Covid-19.

Humas RSUD AWS, dr Arysia Andhina menyampaikan satu pasien yang sebelumnya positif Covid-19 kini menunjukkan negatif setelah menjalani tes antigen kedua. "Yang negatif pasien penyakit paru," terangnya, pada Senin, 10 Juni 2025.

Meskipun begitu, RSUD AWS tetap menunggu hasil tes swab atau reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) di fasilitas laboratorium milik Kementerian Kesehatan RI di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sampel berupa cairan lendir dari hidung kedua pasien telah dikirim untuk dilakukan pengecekan.

Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin menerangkan bahwa sampel dikirim ke Layanan Pengujian Sampel, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, di Banjarbaru, Kalsel, untuk memastikan diagnosis dan mendeteksi kemungkinan varian baru.

Ia pun menyebutkan bahwa penanganan terhadap dua pasien yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan keluhan awal. Yaitu diabetes melitus dan penyakit paru, meskipun keduanya ditempatkan di ruang isolasi untuk mencegah penyebaran.

Mantan kepala Rumah Sakit Jiwa Atma Husada itu juga menekankan agar masyarakat Kaltim tak perlu khawatir. Apalagi jika telah memperoleh vaksin Covid-19. "Kalau yang vaksinnya lengkap, insya Allah kebal, yang baru sekali vaksin beresiko terpapar," tandasnya.

Dokter spesialis paru RSUD AWS dr Yanti Evi Gultom memberikan tambahan. Ia menjelaskan, bahwa Covid-19 yang sedang beredar di Indonesia serta beberapa negara lain saat ini merupakan turunan dari varian Omicron yang sempat menyebar di pengujung pandemi.

Gejala dari Covid-19 turunan varian Omicron, sebutnya melingkupi demam tinggi, batuk pilek, nyeri tenggorokan, mata merah serta mual-mual. Namun, ia memastikan bahwa RSUD AWS berpengalaman menangani varian Omicron dari wabah Corona.

"Kedua pasien juga dalam keadaan stabil selama proses penanganan," terangnya.

Satu pasien penyakit paru yang kini dinyatakan negatif Covid-19 pun telah diperbolehkan pulang. Sebab, penyakit paru yang semula ia keluhkan pun kini telah berangsur-angsur pulih. Keluhan pernapasannya pun sudah jauh berkurang.

Sementara itu, pasien satunya lagi disebut masih memerlukan penanganan terkait penyakit kencing manisnya. Oleh karena itu, ia masih dalam perawatan intensif  RSUD AWS. "Jika keadaannya membaik maka sudah dapat dipulangkan," ucapnya.

Evi menyebutkan bahwa ia memahami kekhawatiran masyarakat setelah kabar kembalinya Covid-19 di Kaltim. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

"Apabila mengalami gejala flu sebaiknya memakai masker," sebutnya.

Selain itu, bagi yang tidak mengalami gejala flu, diminta agar menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Evi menegaskan, bahwa segenap petugas medis di RSUD AWS akan bekerja sebaik mungkin untuk menjaga keselamatan pasien.

"Tetap tenang namun tetap waspada, mari kita saling menjaga kesehatan," tutupnya. (*)