kaltimkece.id Di sebuah Rumah Literasi Kreatif di Desa Beringin Agung, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, puluhan remaja putri sibuk menyulam. Kain demi kain yang telah dipotong sedemikian rupa mereka jahit pakai benang dengan cakap. Setelah melalui proses agak panjang, jahitan tersebut tampak menjadi gamis yang menawan.
Sabtu, 5 Februari 2022, para perempuan yang tergabung dalam Komunitas Mamah Muda Samboja (Mamuja) itu mengikuti pelatihan menjahit gamis yang diadakan Yayasan Teman Kita Balikpapan dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS). Tyas Dani selaku owner Javabor, sebuah butik kenamaan di Balikpapan, bertindak sebagai pematerinya. Total, ada 20 peserta yang mengikuti pelatihan ini.
Geliat Yayasan Teman Kita Balikpapan dan PHSS membekali warga desa dengan ilmu bermanfaat tak hanya berlangsung di Samboja tapi juga di Kota Minyak. Pada hari yang sama, belasan anak muda Desa Beringin Agung mengikuti Youth Camp bertajuk Content Creator untuk Pemuda Desa Beringin Agung di Swiss-Belhotel Balikpapan. Lewat kegiatan ini, para pemuda desa diajari membuat konten di platform Instagram mulai feeds, snapgram, hingga reels.
Pelatihan ini diisi sejumlah pemateri berkompeten di bidang konten kreator dan sosial media. Salah satunya adalah Aldi Riandana yang telah lama menjadi konten kreator sosmed. Dalam Youth Camp, Aldi Riandana membagikan pengalamannya membuat konten. Kemudian ada Lisa, owner Mie Desa dari Balikpapan. Ia membawakan materi tentang how to build your branding. Materi ini berguna membangun dan mempromosikan Desa Beringin Agung beserta kearifan lokalnya. Narasumber berikutnya adalah Felanans Mustari. Penanggung jawab redaksi kaltimkece.id ini membawakan materi copywriting for social media. Copywriting amat diperlukan untuk memperkuat sebuah konten.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, 5-6 Februari 2022, itu juga diisi menonton film dokumentar berjudul Island of Faith. Film yang menampilkan beragam perspektif berbeda ini diharapkan dapat memantik ide para peserta Youth Camp untuk bisa membuat konten yang menarik dan menyatukan prespektif yang berbeda-beda untuk mengenalkan serta melestarikan kerarifan Desa Beringin Agung.
Pada hari kedua, setelah melaksanakan senam pagi, para peserta diuji kekompakannya dalam permainan berkelompok untuk menguatkan kerja sama tim yang baik. Selepas itu, mereka mengikuti focus group discussion (FGD) tentang konten kreator yang dipandu Iswahyudi Rahman, pembina Yayasan Teman Kita Balikpapan. Dalam FGD ini, peserta diajarkan memanajemen jadwal pembuatan konten yang konsisten. Iswahyudi bahkan memberikan kesempatan para peserta mempraktikan pengaturan jadwal mengunggah konten. Ini dilakukan agar peserta tidak hanya mendapat teori tapi juga praktik yang aplikatif. FGD ini merupakan agenda terakhir Content Creator untuk Pemuda Desa Beringin Agung.
Ketua Yayasan Teman Kita Balikpapan, Rendy Wirawan, menjelaskan, pelatihan menjahit dan membuat konten adalah bagian dari program Desa Literasi Kreatif III. Adapun Desa Literasi Kreatif I dan II dilaksanakan pada 2019 dan 2021. Dalam Desa Literasi Kreatif III, berfokus mengembangkan literasi finansial dan literasi digital. Ini sesuai hasil FGD bersama warga dan kepala Desa Beringin Agung.
Desa Literasi Kreatif bertujuan mempersiapkan para pemuda untuk menjadi agen penggerak mengembangkan dan mempromosikan Desa Beringin Agung. Untuk mencapai cita-cita tersebut, kreativitas dan produktivitas pemuda memproduksi konten yang menarik melalui sosial media perlu ditingkatkan.
“Yayasan Teman Kita di Balikpapan telah lama aktif dan berfokus kepada pengembangan SDM di Kaltim. Kali ini, kami ingin mewujudkan Desa Literasi Kreatif Masyarakat di Desa Beringin Agung. Pelatihan ini adalah satu dari antara upaya mewujudkannya,” terang Rendy Wirawan.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Memajukan BUMDes
Hanya berselang bulan setelah sukses melaksanakan Content Creator untuk Pemuda Desa Beringin Agung, Yayasan Teman Kita Balikpapan dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) kembali mengadakan pelatihan. Kali ini sasarannya adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mapan milik Desa Beringin Agung. Materinya tentang memajukan BUMDes. Kegiatan yang diikuti 10 pengurus BUMDes Maju Mapan ini berlangsung pada 12-13 Maret 2022.
Pelatihan tersebut dibuka dengan sambutan Ketua Yayasan Teman Kita Balikpapan, Rendy Wirawan; Kepala Desa Beringin Agung, Kusnadi, dan Naomi Shinta Prisilla sebagai perwakilan PHSS. Naomi Shinta Prisilla hadir secara virtual melalui Zoom.
Materi pertama yang diajarkan mengenai manajemen dan pengelolaan BUMDes. Materi ini disampaikan oleh Dothy Amelia Saragih, dosen ekonomi dari sebuah universitas swasta di Balikpapan. Materi keduanya tentang potensi usaha BUMDes, potensi kerja sama dan pembiayaan BUMDes yang dibawakan Rudy Suryanto, pendiri Bumdes.id. Adapun materi ketiga diisi oleh Widya Hana Sofia, pendiri PT Masa Genah Group, CEO PT Borneo Berkah Persada, dan pelaku wadah ekspor borneo. Widya membawa materi mengenai kiat membangun usaha dan motivasi melihat peluang pengelolaan BUMDES.
Setelah pemaparan Widya, pelatihan dilanjutkan keesokan harinya. Pada hari kedua ini, para peserta mengikuti FGD yang dipandu Iswahyudi Rahman. Topiknya membahas BUMDES Maju Mapan dalam mengidentifikasi strategi pengembangan. Peserta diajak untuk memetakan sumber daya dan potensi yang dimiliki desa yang dapat dikelola menjadi peluang usaha. Kegiatan yang juga bagian Desa Literasi Kreatif III ini ditutup dengan berfoto bersama.
“Melalui pelatihan ini, BUMDES Maju Mapan diharapkan dapat memaksimalkan potensi yang berdampak untuk Desa Beringin Agung,” ujar Rendy Wirawan.
Kelas Bahasa Inggris Dibuka
Selain memberikan pelatihan untuk pemuda dan BUMDes, Yayasan Teman Kita Balikpapan dan PHSS juga punya program belajar bahasa Inggris untuk. Sebenarnya, program ini sudah ada sejak tahun lalu. Tapi, belum lama ini program tersebut dibuka lagi di Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas di Desa Beringin Agung. Kelas bahasa Inggris ini diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu secara rutin.
Dalam kelas ini, anak-anak berusia 7-13 tahun diajari berbahasa Inggris oleh Ade dan Rifkal, dua mahasiswa yang tingal di Desa Beringin Agung. Sedangkan anak-anak yang sudah masuk SMP, diajari oleh Fida, guru bahasa Inggris di salah satu SMK di Samboja. Pengelompokkan berdasarkan umur ini dimaksudkan agar peserta bisa menyesuaikan dan memaksimalkan pelajaranan. Pelatihan bahasa Inggris ini selalu dibuka dan ditutup dengan memberikan anak-anak pre dan post test. Tujuannya untuk mengevaluasi pelajaran yang diberikan kemampuan pesertanya dapat diukur.
Selama mengikuti Desa Literasi Kreatif III, semua warga tampak antusias dan aktif mengikuti pelatihan yang diberikan. Dengan berakhirnya agenda Desa Literasi Kreatif III, Yayasan Teman Kita Baikpapan dan PHSS berharap, kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang besar untuk kemajuan Desa Literasi Kreatif di Desa Beringin Agung. (*)
Editor: Surya Aditya