kaltimkece.id Setelah sukses dengan penyelenggaraan pelatihan pelatih fisik nasional level satu pada tahap pertama 8 sampai 11 November lalu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim bakal mengagendakan pelatihan tersebut untuk tahap kedua. Tujuannya tak lain meningkatkan kualitas pelatih fisik dari masing-masing cabang olahraga (cabor).
Wakil Ketua I, KONI Kaltim, Ego Arifin, memaparkan pelatihan pelatih fisik nasional level satu akan digelar pada 13 sampai 16 Desember 2024. Sama seperti tahap pertama, tahap kedua ini jumlah peserta dibatasi sebanyak 50 orang yang berasal dari pelatih fisik pada pengurus provinsi dari setiap cabor.
"Dari 50 orang tersebut, lima diantaranya merupakan peserta dari tahap pertama yang direkomendasikan kembali mengikuti pelatihan sebagai bentuk penajaman, baik dari sisi pembuatan program atau praktik di lapangan," tutur Ego.
Untuk pelaksanaan pelatihan, lanjutnya, tidak berbeda dengan tahap pertama. Lokasi masih di Gedung Bulutangkis, Komplek Gelora Kadrie Oening Samarinda. Sedangkan narasumber adalah Ria Lumintuarso dan Devi Tirtawirya. Diketahui Ria merupakan guru besar Departemen Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang juga ketua Lembaga Pendidikan Pelatihan Olahraga (LP2O) Lankor.
Devi adalah pelatih Advance Strength and Conditioning by Australia Strength & Conditioning Association (ASCA). Devi juga dosen UNY untuk Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga, serta Teori dan Metodologi Latihan di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan.
Ego yang juga menjabat sebagai ketua pelaksana pelatihan pelatih fisik di KONI Kaltim, menyampaikan bahwa pihaknya mengakomodir beberapa pelatih fisik pada cabor yang memiliki lebih dari satu jenis kategori tanding. Gulat meminta kuota untuk pelatih fisik putri karena untuk sektor putra sudah ikut pada tahap pertama.
"Mereka kami akomodir karena gulat ini cabor andalan kita. Kemudian triathlon dan FASI juga kami akomodir karena mereka memiliki kategori tanding lebih dari satu," ungkap Ego.
Selain itu, KONI Kaltim juga menyediakan kuota khusus sebanyak tiga orang bagi tiga perguruan tinggi di Kaltim untuk mengikuti pelatihan ini. Tiga perguruan tinggi itu dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI), Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), dan Universitas Mulawarman (Unmul) untuk mengirimkan satu perwakilannya.
Dari ketiga kampus itu, yang baru mengirim rekomendasi hanya IKIP PGRI dan UMKT. Sementara Unmul belum mengirim dan pihaknya masih menunggu. "Tiga orang dari perwakilan perguruan tinggi ini nantinya akan kami jadikan aset di KONI Kaltim," pungkas Ego. (*)