kaltimkece.id Toko berkelir merah-putih itu berdiri di tepi Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan. Di dalamnya terdapat gambar roti besar bertuliskan Gulung Jenebora, Oleh-Oleh Khas Balikpapan. Ada pula beberapa rak yang berisikan berbagai macam kudapan. Satu di antaranya yakni bolu gulung jenebora. Seorang perempuan tampak ramah melayani para pengunjung yang datang.
Selasa, 6 Juni 2023, reporter kaltimkece.id berkunjung dan bertemu dengan penanggung jawab Toko Gulung Jenebora, Septian Jumadi. Ia menjelaskan, Toko Gulung Jenebora memiliki empat cabang di Kota Minyak. Selain di Jalan MT Haryono, Toko Gulung Jenebora juga ada di Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota.
Jumadi mengatakan, toko di Jalan Jenderal Sudirman beroperasi pada 2010 dan menjadi yang pertama didirkan. Tak hanya sebagai tempat pemasaran, toko tersebut juga memproduksi bolu gulung jenebora. Kue ini merupakan kudapan utama yang dijual di seluruh Toko Gulung Jenebora. Nama bolu tersebut diambil dari nama salah satu kelurahan di Penajam Paser Utara yakni Kelurahan Jenebora.
“Kami pakai nama itu karena lokasinya dekat Balikpapan yaitu di seberang Teluk Balikpapan,” katanya. Ia menambahkan, bolu tersebut diberi nama jenebora agar menjadi oleh-oleh khas Balikpapan.
Bolu gulung jenebora tersedia dalam beberapa varian rasa. Di antaranya yakni rasa buah naga ijo, green tea, rainbow naga, nanas, durian, hingga pandan. Bolu varian buah naga disebut menjadi yang paling banyak dicari konsumen. Selain menjual bolu gulung, Toko Gulung Jenebora juga menjual sejumlah penganan lainnya. Jumadi menyebutkan, 60 persen jajanan yang dijual di Toko Gulung Jenebora merupakan milik sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM.
“Kami bantu jual hasil olahan mereka karena kami ingin memajukan UMKM di Balikpapan,” terangnya.
Suasana Toko Gulung Jenebora di Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID
Toko Gulung Jenebora diakui bukan satu-satunya pembuat bolu gulung. Hanya saja, bolu gulung buatan toko ini disebut memiliki ciri khas yang berbeda dari bolu lainnya. Jumadi menyebutkan, tekstur bolu gulung buatan tokonya lebih lembut ketimbang bolu gulung yang lain. Bahan-bahan pembuatannya pun menggunakan bahan yang berkualitas.
“Dari segi packing-annya pun juga berbeda. Kami menggunakan pengemasan yang mudah dibawa,” sebutnya.
Ia membeberkan, Toko Gulung Jenebora kini memiliki 20 karyawan. Sebanyak tujuh karyawan ditempatkan di bagian produksi. Sisanya disebar ke seluruh cabang toko tersebut. Toko ini dilaporkan selalu ramai saat ada kunjungan wisatawan dan hari-hari libur.
“Dalam sehari, kami bisa memproduksi 100 bolu gulung. Semua kue tersebut akan habis hanya dalam dua hari,” tutupnya. (*)