kaltimkece.id Samarinda sedang mendung tatkala ratusan murid SD 020 Samarinda Utara di Jalan Karya Baru, Kelurahan Sempaja Selatan, memasuki ruang kelas. Tak lama berselang, hujan mengguyur Kota Tepian dengan derasnya, Jumat pagi, 27 September 2024. Hampir seluruh siswa di sekolah berlarian mencari tempat aman. Masalahnya, ruang kelas mereka tidak mampu menahan air hujan. Empat dari tujuh kelas di sekolah itu atapnya bocor.
Kepada kaltimkece.id, Kepala SD 020 Samarinda Utara, Hadijah, mengatakan, keadaan ini sudah berlangsung sebelum ia memimpin sekolah tersebut pada akhir 2022. Hadijah mengatakan sebagian bangunan telah lapuk. Air hujan yang menembus ruang kelas menyebabkan kegiatan belajar-mengajar dihentikan. Para siswa pun diminta mengamankan diri dan perlengkapan belajar mereka.
Berdasarkan pantauan kaltimkece.id, bangunan sekolah tersebut masih terbuat dari kayu. Sebagian tiang dan dinding kelas telah berlubang. Hujan deras bukan hanya menembus atap melainkan dinding. Kaca-kaca di beberapa ruang belajar sebagian telah pecah. Selain itu, plafon kelas mulai rusak karena sering terkena air hujan.
Kondisi ini tidak hanya terlihat di ruang kelas. Perpustakaan dan ruang unit kesehatan sekolah (UKS) juga mengalami kondisi serupa. Lantai kedua ruangan itu sebagian telah berlubang.
"Ada guru dan siswa yang pernah terperosok di lubang di perpustakaan," ucap Hadijah.
Ia mengatakan, sekolah yang dipimpinnya memiliki enam kelas dan tujuh rombongan belajar. Ruangan yang terbatas mengharuskan siswa kelas 2B belajar di perpustakaan. Sebanyak 20 siswa itu belajar dengan melantai disebabkan kurangnya sarana dan prasarana di sekolah tersebut.
Bekas kepala SD 016 Samarinda Ulu itu menuturkan, sejak dibangun pada 1984, bangunan sekolah hanya dua kali direnovasi yaitu pada 2021 dan 2023. Renovasi ini, kata Hadijah, berupa penggantian atap, dinding kelas, dan sebagian plafon dalam ruang kelas. Sementara itu, plafon luar kelas hingga kini masih dalam kondisi kurang layak.
Toilet juga perlu ditambah. Hadijah mengatakan, sekolah hanya memiliki dua bilik toilet sehingga tidak sebanding dengan jumlah 168 murid. Ia berharap, ada penambahan lima WC. Hadijah mengaku, telah berulang kali mengajukan perbaikan kepada dinas pendidikan kota. Namun demikian, renovasi belum maksimal. Ia berharap, seluruh bangunan sekolah diganti dengan yang permanen.
Tidak hanya itu, fasilitas air bersih juga disebut belum masuk di wilayah ini. Untuk keperluan kakus di toilet, sekolah harus membeli 3.600 liter air untuk tiga tandon. Air sebanyak itu hanya dipakai dalam dua hari.
Pada hari yang sama, anggota DPRD Samarinda, Abdul Rohim, mengunjungi sekolah tersebut. Mulanya, ia mengira kerusakan bangunan sekolah hanya di bagian atap. Namun demikian, Rohim melihat ada bagian lain yang perlu perbaikan.
"Sangat disayangkan masih ada bangunan sekolah di tengah kota yang tidak tersentuh bantuan pemerintah secara maksimal," ucap politikus PKS tersebut.
Rohim menyebut segera menyampaikan masalah ini kepada pemerintah kota. Menurutnya, seluruh bangunan sekolah tersebut harus dibangun ulang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda, Asli Nuryadin, mengatakan bahwa bangunan SD 020 Samarinda Utara akan direnovasi keseluruhan. Renovasi ini, kata Asli, dimulai awal tahun depan. Ia menyebut, pemkot telah menyiapkan dananya dari APBD Samarinda.
"Anggarannya sebesar Rp1,1 miliar telah kami siapkan," ucap Asli ketika dihubungi kaltimkece.id Sabtu, 28 September 2024.
Asli menuturkan, dalam waktu dekat, dinas pendidikan segera mengunjungi sekolah. Seluruh atap yang bocor segera diperbaiki. Termasuk dinding dan lantai yang telah rusak juga segera diganti.
Mengenai belum masuknya sambungan air bersih, staf humas Perumdam Tirta Kencana, Samarinda, Taufik, menyarankan ketua RT setempat bersurat. Perumdam segera menindaklanjutinya. (*)