kaltimkece.id Makan bergizi gratis (MBG) di Samarinda terus diperluas. Awalnya, satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) hanya tersedia di Samarinda Utara. Kini Kota Tepian menambah dua SPPG dengan target penerima manfaat MBG yang juga ditingkatkan.
Sebelumnya, makan bergizi gratis di Samarinda dimulai sejak 20 Januari 2025. MBG diberikan kepada 510 murid di Sekolah Dasar 004 Samarinda Utara. Mulai dari kelas satu hingga kelas enam turut merasakan program dari pemerintah pusat tersebut.
Sebulan berjalan atau pada 24 Februari 2025, MBG diberikan kepada 1.429 peserta didik. Seluruh murid tersebut berasal dari tujuh sekolah di Samarinda Utara. Adapun rinciannya adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Bunayya 59 murid, TK Salsabila 52 murid, dan SD 004 Samarinda Utara 510 murid.
Selanjutnya makan bergizi gratis diberikan kepada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Al-Hafizh sebanyak 121 siswa, Madrasah Tsanawiyah (MTs) A-Ghazali 10 siswa, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 16 Samarinda dengan 417 siswa, dan 260 murid di Program Pelatihan Terjemah Al-Qur'an (PPTQ) Daarul Falah.
Selasa, 10 Juni 2025, tersedia dua SPPG baru yang sudah beroperasi. Kedua SPPG tersebut ditarget melayani lebih dari empat ribu pelajar dari berbagai jenjang. SPPG tersebut terletak di Jalan Bung Tomo, Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang dan di Jalan Harun Nafsi, Kelurahan Rapak Dalam, Loa Janan Ilir.
SPPG Samarinda Seberang ditarget menyalurkan MBG kepada 1.588 pelajar dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga SMP. Adapun rinciannya adalah PAUD TAAM Al-Jihad Al-Awwalu sebanyak 27 murid, Kelompok Bermain (KB) AL-Akhair sebanyak 32 murid, KB Ar-Rajwaa Samarinda sebanyak 22 murid, TKS ABA 5 sebanyak 33 murid, TK Negeri 5 sebanyak 33 murid, TK ABA 6 ada 47 murid, dan TKIT Ar-Rajwaa sebanyak 72 murid.
Kemudian SD Muhammadiyah 3 Samarinda sebanyak 362 murid, dan SD Islam Ar-Rajwaa sebanyak 248 murid. Berikutnya SMPN 3 Samarinda sebanyak 628 siswa, dan SMP Muhammadiyah 4 sebanyak 84 siswa.
Untuk SPPG Loa Janan Ilir, Samarinda, sebanyak 2.582 pelajar akan menjadi penerima manfaat dari program Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Adapun rinciannya yaitu, SMK 8 Samarinda sebanyak 724 siswa, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Husna sebanyak 351 siswa, dan TK Darul Hijrah sebanyak 148 murid.
Selanjutnya SD 001 Loa Janan Ilir sebanyak 315 murid, SD 005 Loa Janan Ilir sebanyak 300 murid, MTs Al-Mujahidin sebanyak 92 siswa, Madrasah Aliyah (MA) Al-Mujahidin sebanyak 70 siswa, SD Darul Hijrah sebanyak 323 murid, dan SMP 36 Samarinda sebanyak 259 siswa.
Kepala Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Regional Kaltim, Binti Maulina Putri, mengatakan, masing-masing SPPG mampu melayani hingga tiga ribu porsi makanan. Kendati demikian, jumlah penerima MBG pada hari ini jauh dari target yang ditetapkan. Di Samarinda Seberang misalnya, penerima manfaat MBG hanya 1.070 peserta didik. Sedangkan di Loa Janan Ilir sebanyak 2.281 siswa.
"Karena saat ini sudah memasuki fase peralihan akan libur sekolah, jadi jumlah penerima MBG juga belum optimal," ucapnya
Sebagai informasi, SPPI merupakan program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo melalui Universitas Pertahanan untuk mendukung MBG. Program ini berada di bawah naungan Badan Gizi Nasional.
Binti menyebut, secara umum menu makanan yang disajikan tidak jauh berbeda dengan MBG di Samarinda Utara. Makan bergizi gratis akan menyiapkan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, buah, dan susu yang berbeda setiap harinya.
Alumnus Pascasarjana Ilmu Gizi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta itu menuturkan, sejauh ini masing-masing SPPG menerapkan siklus lima. "Jadi, mulai dari Senin hingga Jumat, menunya akan berbeda. Tapi jika kembali ke Senin, maka menunya akan sama dengan Senin sebelumnya namun akan kembali berubah dalam dua pekan," tuturnya.
Ketua SPPG Samarinda Seberang, Tantiya Dewi Harianto, mengatakan, makan bergizi didistribusikan setiap hari kerja, dari Senin hingga Jumat pukul 08.00 hingga 09.00 Wita. Tujuannya, kata Tantiya, agar tidak mengganggu waktu belajar anak didik. Tantiya juga menjelaskan, pendistribusian makan bergizi ini menggunakan dua kendaraan operasional yang menjangkau sekolah dalam radius 3 hingga 6 kilometer dari dapur utama SPPG.
"Waktu tempuh pendistribusian makan bergizi maksimal adalah 30 menit. Ini kami sesuaikan dengan ketentuan nasional," ucapnya.
Wakil Kepala SMP Muhammadiyah 4 Samarinda bidang Kurikulum, Ratna, menyambut baik pelaksanaan program ini. Ia menyebut, program makan gratis tidak hanya ditunggu oleh para siswa namun juga para orang tua peserta didik.
"Siswa sangat senang karena makanannya lengkap. Orang tua mereka juga merasa terbantu karena MBG mengurangi uang jajan," katanya.
Ratna menuturkan, saat ini SMP Muhammadiyah 4 Samarinda memiliki sekitar 80 siswa aktif. Hal ini dikarenakan siswa kelas sembilan telah lulus. Pihak sekolah juga disebut telah mendata siswa yang memiliki alergi terhadap makanan seperti ikan atau telur. Tujuannya, kata Ratna, agar segera disiapkan protein pengganti.
"Bila ada yang alergi terhadap ikan, kami akan ganti dengan telur atau sumber protein lain yang lebih aman," jelasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa program ini telah dikoordinasikan dengan pengelola kantin sekolah. Pihak kantin disebut tidak keberatan adanya program makan gratis dari pemerintah pusat.
Selain di Samarinda, SPPG yang baru juga beroperasi di Kutai Kartanegara. Tepatnya di Desa Kerta Buana yang terletak di Jalan Poros L4, Nomor 31B, RT 26, Kecamatan Tenggarong Seberang. Sebanyak 1.600 pelajar diharapkan mendapatkan manfaat MBG.
Adapun rincian adalah SMA 1 Tenggarong Seberang sebanyak 476 siswa, SD 014 Tenggarong Seberang sebanyak 412 murid, SD 023 Tenggarong Seberang sebanyak 202 murid, SMP 2 Tenggarong Seberang sebanyak 389 siswa, SMP Al-Amin sebanyak 20 siswa, dan SD Al-Amin sebanyak 101 murid. (*)