kaltimkece.id Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tengah berlangsung di Samarinda. Pemerintah kota menargetkan, ratusan ribu anak disuntik vaksin dalam 12 hari. Upaya ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus Omicron ke Kota Tepian. Selain itu, mencegah penularan Covid-19 di sekolah.
_____________________________________________________PARIWARA
Vaksinasi ini dimulai sejak Senin, 17 Januari 2022. Para siswa siswi sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah yang tersebar di 10 kecamatan di Samarinda menjadi sasaran utamanya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Samarinda, dr Osa Rafshodia, menyebut, vaksinasi anak usia 6-11 tahun berlangsung sampai 29 Januari 2022.
“Dalam 12 hari, ditargetkan ada 101.831 anak telah divaksinasi Covid-19 di Samarinda,” sebutnya kepada kaltimkece.id, Selasa, 18 Januari 2022.
Adapun target per hari, sambung dr Osa, yakni 6.369 anak menerima vaksin. Puskesmas, TNI, hingga kepolisian, bertindak sebagai vaksinator-nya. Vaksinasi massal ini dipastikan mengikuti protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan virus corona.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyebut, stok vaksin saat ini tersedia sekitar 80 ribu vial. Wali Kota meminta, seluruh kalangan pendidikan, baik swasta maupun negeri, dan lansia segera mendaftar penerimaan vaksin yang disediakan pemerintah, TNI, dan Polri. Vaksinasi diperlukan untuk mengentaskan pandemi Covid-19. Selain itu untuk mencegah Omicron. Mengingat, virus varian terbaru itu disebut sudah masuk DKI Jakarta dan Medan.
“Semua pihak harus waspada. Tapi, kita tidak boleh panik. Harus tetap tenang,” ujar Andi Harun.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin, mengatakan, tidak ada peraturan yang mengatur soal pelajar mesti menerima vaksin untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka atau PTM. Meski demikian, Pemkot Samarinda menginginkan agar para pelajar menerima vaksin. Hal ini untuk menjamin kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.
“Dengan divaksin, semua murid lebih percaya diri,” jelas Asli. PTM di Samarinda pun dilaporkan masih dibatasi kegiatannya. “Istilah Pak Wali tadi, kita harus selalu waspada sambil melihat perkembangan. Jadi, kami belum berani 100 persen,” imbuhnya. (*)
Editor: Surya Aditya