kaltimkece.id Jelang pergantian tahun 2023 ke 2024, Mahmud datang ke Samarinda dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 29 Desember 2023. Sesampai di Samarinda, Mahmud lalu berinisiatif menghubungi Rustamfijadi. Hanya saja, upaya Mahmud berkomunikasi dengan kerabatnya yang tinggal di Perumahan Bukit Pinang Bahari, Kelurahan Gunung Panjang, Samarinda Seberang, tidak bersambut. Karena tidak ada jawaban ketika dihubungi, Mahmud lalu memutuskan tidak jadi berkunjung ke rumah Rustamfijadi.
Hal itu diungkapkan Robby Apriadi (43 tahun), keponakan Rustamfijadi kepada penyidik Polsekta Samarinda Seberang, saat dimintai keterangan pada Jumat, 12 Januari 2023. Keterangannya dibutuhkan untuk mengetahui musabab Rustamfijadi meninggal dan baru ditemukan saat kondisi jasadnya telah membusuk.
Rustamfijadi berjenis kelamin laki-laki merupakan seorang lanjut usia (lansia) kelahiran 12 Juli 1949. Penemuan jasadnya itu ketika salah seorang tetangganya yang bernama Muslim Sabaruddin (50 tahun), mencium aroma tidak sedap yang diduga dari rumah Rustamfijadi.
Muslim mengatakan aroma busuk sudah tercium sejak akhir Desember 2023. Kala itu dirinya menyangka sumber bau berasal dari bangkai tikus. Namun aroma tak sedap itu semakin menyengat. Puncaknya, pada Jumat pagi, 12 Januari 2023, saat Muslim mencuci mobil di area kediamannya. Rasa penasaran makin memuncak.
Jarak kedua bertetangga itu memang tidak saling berjauhan. Menurut Muslim, beberapa waktu terakhir dirinya tidak pernah melihat aktivitas di rumah yang ditinggali Rustamfijadi. Muslim yang mengetahui lelaki lansia tersebut hidup seorang diri.
Lantaran semakin penasaran, Muslim pun mengajak warga lainnya yang bernama Ali Rusdi (50 tahun), untuk mengecek ke dalam rumah. Ali kemudian meminta izin dengan keponakan korban, yakni Robby Apriadi. Setelah Robby menyetujui, Ali, Muslim beserta Robby, masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak terkunci. Aroma makin menyengat ketika ketiganya memasuki rumah. Kala masuk ke bilik kamar, mereka bertiga mendapati korban dengan posisi badan telentang, telah meninggal dunia, dan telah membusuk.
"Aroma tidak sedap itu memang sudah saya cium sebelum tahun baru. Tapi saya diam saja. Awalnya saya curiga ada tikus mati. Sampai saya pergi liburan ke Balikpapan dan kembali pulang aromanya masih tercium terus di hidung saya. Tidak hilang-hilang sampai sekarang," tutur Muslim.
Setelah itu, keluarga korban dan warga lalu melaporkan kepada Bhabinkamtibmas Kelurahan Gunung Panjang, Aiptu Ajiz Mansur.
"Warga di salah satu Perumahan di Kelurahan Gunung Panjang, Kecamatan Samarinda Seberang, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki pada Jumat, 12 Januari 2023. Saat ditemukan posisi mayat berada di dalam kamar tidur rumahnya. Diduga meninggal dunia lebih dari 17 hari," ucap Aiptu Ajiz Mansur.
Berdasarkan kesaksian keponakan korban, Robby Apriadi, korban pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit diabetes pada 2021. Korban di rumah tersebut tinggal seorang diri karena istrinya sudah meninggal dunia sejak Mei 2021.
Ironi dari meninggalnya Rustamfijadi mendapat tanggapan Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Sri Puji Astuti. Menurutnya, fenomena lanjut usia (lansia) tinggal seorang diri makin banyak ditemui di era modern. Dikatakannya, masyarakat Indonesia mengalami pergeseran budaya, di mana biasanya orang tua akan tinggal sendiri karena anak-anak mereka yang sudah berumah tangga, juga karena alasan bekerja. Fenomena ini juga terjadi saat terjadi migrasi dari wilayah kampung ke perkotaan.
"Sangat diperlukan untuk membangun kembali kepedulian sosial. Beberapa program pemerintah kota (Pemkot) Samarinda sebenarnya sudah berjalan. Seperti menggalakkan kembali kegiatan Dasa Wisma, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia/Posyandu Terintegrasi, Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) dan kegiatan lainnya yang berbasis pada peran serta masyarakat. Apalagi Kota Samarinda ada Doctor On Call," tutur Puji kepada kaltimkece.id.
Sri Puji Astuti juga mendesak, seharusnya Pemkot Samarinda memiliki data terpadu jumlah penduduk berdasar gender, menikah, tidak menikah, berdasarkan umur produktif, berdasarkan umur tidak produktif, memiliki BPJS Kesehatan atau tidak. Termasuk penduduk dengan penyakit-penyakit yang sering diidap lansia seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus, juga kanker. Juga, penyakit berbahaya lain seperti tuberkulosis, dan HIV.
"Melalui posyandu (balita, remaja, lansia) dan Posbindu, Puskesmas sudah bisa memantau kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Saat ini tinggal bagaimana masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan yang disiapkan pemerintah dengan aktif datang ke Posyandu/Posbindu dan puskesmas untuk memantau kondisi kesehatannya. Tidak harus menunggu sakit. Untuk diketahui, Puskesmas juga sudah memberi pelayanan untuk kesehatan jiwa," pungkasnya. (*)