kaltimkece.id Kemacetan masih sering terjadi di Teras Samarinda, Jalan Gajah Mada. Kepadatan kendaraan paling banyak terlihat pada sore hingga malam hari. Pada waktu-waktu tersebut, warga memadati tempat rekreasi di tepi Sungai Mahakam itu.
Menanggapi kemacetan di Jalan Gajah Mada, Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengatakan, instansinya telah berkali-kali turun untuk menertibkan kawasan tersebut. Ia juga menyebut, akhir tahun ini, Dishub segera membangun pelican cross.
Sebagai informasi, pelican cross awalnya bernama pelicon yang diambil dari singkatan pedestrian light controlled crossing. Dalam bahasa Indonesia, kepanjangan pelicon tadi adalah lampu penyeberangan yang bisa dikendalikan untuk pejalan kaki. Kata pelicon ini kemudian dipelesetkan menjadi pelican (burung pelikan) mengikuti sarana penyeberangan jalan sebelumnya yang juga mirip nama hewan yakni zebra cross.
Pelican cross adalah alat bantu penyeberangan jalan berupa zebra cross yang dilengkapi lampu lalu lintas. Ada fasilitas tombol untuk menyeberang jalan dan pengeras suara.
"Dalam anggaran perubahan, kami akan membangun pelican cross," ucap Kadishub, Kamis, 26 September 2024.
Manalu juga membeberkan program pada tahun depan untuk Teras Samarinda. Dishub berencana menyediakan angkutan umum massal. Angkutan tersebut dapat digunakan masyarakat yang berkunjung ke Teras Samarinda. Pengadaan angkutan tadi disebut bertahap namun pemkot telah menyediakan halte di Teras Samarinda.
Dishub juga telah memberikan opsi untuk membangun pagar di median jalan di sekitar Teras Samarinda. Tujuannya supaya tidak ada kendaraan yang diparkir di seberang jalan. Menurut Manalu, larangan tersebut disebabkan Jalan Gajah Mada merupakan jalur arteri primer atau bebas hambatan.
Manalu mengimbau masyarakat yang ingin berkunjung ke Teras Samarinda memarkirkan kendaraan di tempat yang telah ditentukan. Apabila masyarakat memarkirkan kendaraan di titik-titik yang tidak semestinya, dapat memunculkan juru parkir liar.
Danis adalah seorang warga yang mengelola lahan parkir milik sebuah bank di Jalan Gunung Merapi. Lokasi lahan tersebut tepat di depan Teras Samarinda. Ia mengatakan, pelican crossyang hendak dibangun pemkot akan membantu mereka. Selama ini, para pemberi jasa parkir-lah yang membantu masyarakat menyeberang.
Mengenai rencana pembangunan pagar di median jalan, Danis mendukung kebijakan tersebut. Namun demikian, ia berharap, pemerintah bertindak adil kepada masyarakat bawah.
"Masalah parkir ini banyak yang mengeluh. Banyak yang tidak bisa bayar pakai barcode atau e-money. Belum lagi pengunjung yang kehilangan helm," katanya.
Itu sebabnya, kata dia, pengunjung banyak yang memilih memarkirkan kendaraan di lahan parkir seperti yang dikelola Danis. "Karena kalau ada kehilangan, kami akan mengganti," tegasnya. (*)
Penulis: Indra Oey