kaltimkece.id Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX/2024 Kalimantan Timur ditutup. Tuan rumah mencatatkan sejarah dengan menjadi juara umum MTQ Nasional. Kaltim memperoleh nilai tertinggi dari 35 provinsi yang mengikuti ajang tersebut.
Ahad malam, 15 September 2024, MTQ Nasional ditutup Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di GOR Kadrie Oening, Samarinda. Kaltim dinyatakan sebagai juara umum berdasarkan Surat Keputusan Dewan Hakim MTQ Nasional 05/Kep.DH/MTQN-30/9/2024.
Wakil sekretaris dewan hakim, Muhammad Ramli Massenge, mengatakan bahwa Kaltim berhasil mengumpulkan 579 poin. Disusul Daerah Khusus Jakarta di peringkat dua dengan 478 poin dan Jawa Timur dengan 275 poin di peringkat ketiga.
Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyampaikan rasa syukurnya. Akmal mengatakan, berkat persiapan yang matang dan kerja sama seluruh pihak, Kaltim mencatatkan sejarah dalam penyelenggaraan MTQ Nasional. Akmal membantah raihan Kaltim sebagai juara umum karena keistimewaan sebagai tuan rumah. Ia menyebut, penyelenggaraan MTQ Nasional sistemnya terbuka dan bisa disaksikan langsung seluruh masyarakat Indonesia melalui platform digital seperti YouTube.
"Alhamdulillah, terima kasih untuk seluruh masyarakat Kaltim dan kabupaten/kota Kaltim karena telah memberikan dukungan yang sangat luar biasa sehingga Kaltim bisa juara umum," ucap Akmal.
Akmal menyebut bahwa integritas para dewan hakim dan penyelenggara, yakni LPTQ, tidak perlu diragukan. Juara umum yang disandang Kaltim merupakan usaha para kafilah yang telah bersiap sejak akhir 2023.
Menurut catatan Buku Pintar: Seri Senior (2013, hlm 263), Kaltim terakhir kali menjadi juara umum MTQ Nasional pada 1976. Pada waktu itu, Samarinda juga menjadi tuan rumah dari helatan dua tahun sekali ini. Setelah 48 tahun, Kaltim kembali menjadi juara umum MTQ Nasional. Sebagai tambahan, sepanjang helatan MTQ Nasional, DKI Jakarta menjadi provinsi yang meraih juara umum terbanyak yaitu tujuh kali.
Acara penutupan MTQ Nasional XXX dimeriahkan penampilan yang memukau dari raja dangdut, Rhoma Irama dan Soneta Group. Ada pula pertunjukan atraktif 500 drone. Pertunjukan ini menampilkan gambar Pesut Mahakam, logo MTQ Nasional, Pulau Kalimantan sebagai lokasi penyelenggaraan MTQ tahun ini, serta burung garuda yang sedang terbang.
Dalam sambutannya, Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada sejumlah pihak. Kementerian Agama, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Nasional, Pemprov Kaltim, serta seluruh pihak dinilai telah bekerja keras dari persiapan hingga penyelenggaraan acara MTQ Nasional XXX ini.
"Acara ini bukan hanya momentum mempererat ukhuwah islamiyah tetapi sebagai cermin dedikasi kita menanamkan nilai-nilai Alquran di tengah masyarakat," ucapnya.
Menurutnya, Kaltim sebagai tuan rumah MTQ Nasional merupakan simbol penting bagi masa depan bangsa. Muhadjir menyebut bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tidak jauh dari lokasi MTQ akan menjadi pusat baru peradaban Indonesia.
"Penyelenggaraan MTQ di Samarinda ini selaras dengan semangat membangun IKN. Nilai-nilai qurani menjadi bagian yang sangat penting dalam menciptakan peradaban yang bermartabat dan berlandaskan pada akhlak mulia," terang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Muhadjir juga menyebutkan setidaknya lima fungsi penting Alquran yang patut direfleksikan dan diteguhkan bersama dalam penutupan MTQ Nasional. Pertama, Alquran adalah sumber petunjuk hidup yang mengajarkan akidah, ibadah, akhlak, dan hukum. Alquran disebut pembeda yang jelas antara yang haq dan yang batil, memberikan panduan yang kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Kedua, Alquran menjadi pendorong bagi ilmu pengetahuan dan peradaban. Melalui wahyu Alquran, umat Islam didorong selalu belajar, meneliti, dan mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan umat manusia. Dalam konteks ini, ia menyebut MTQ Nasional juga memperlihatkan budaya Islam yang kaya dapat hidup berdampingan dengan beragam budaya lokal. Kolaborasi antara nilai-nilai qurani dan kekayaan budaya Indonesia, merupakan fondasi kuat membangun kebudayaan yang unggul, harmonis, dan beradab.
Ketiga, fungsi Alquran dapat sebagai syifa yaitu penyembuh berbagai penyakit hati seperti kebencian, kesombongan, dan ketidakadilan. Melalui nilai-nilai rahmat yang diajarkan Alquran, kita diajak menjadi umat yang penuh kasih sayang, peduli, dan adil dalam setiap tindakan.
Keempat, Alquran sebagai peringatan yang mengingatkan kewajiban sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah di bumi. Alquran mengingatkan untuk selalu berbuat baik, menegakkan keadilan, dan menjaga persatuan di tengah perbedaan.
Kelima, Alquran menjadi risalah yang membawa misi perbaikan umat. Dalam konteks kebangsaan, Alquran mengajarkan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk mencapai persatuan. Persatuan inilah yang menjadi fondasi kokoh dalam mewujudkan visi Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045.
"Dengan menjadikan Alquran sebagai landasan dalam setiap aspek kehidupan, kita dapat membangun bangsa yang bermartabat dan berakhlak mulia. Oleh sebab itu, penyelenggaraan MTQ Nasional ke-30 ini menjadi wujud nyata lima fungsi Alquran diintegrasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Muhadjir mengucapkan selamat kepada para peserta yang berhasil meraih prestasi gemilang dalam MTQ Nasional. Ia mengatakan, kemenangan ini bukan hanya milik para peserta tetapi seluruh bangsa Indonesia yang mencintai Alquran. (*)