kaltimkece.id Usai ditabrak tongkang pada pertengahan Februari lalu, Jembatan Mahakam I akan diteliti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim. Kegiatan ini guna memastikan kekuatan jembatan lantaran kapal turut merusak pelindung pilar jembatan.
Kepala Bidang Pembangunan II, BBPJN Kaltim, Akmizal, mengatakan, tim dari BPPJN Kaltim dijadwalkan melakukan penelitian secara menyeluruh pada jembatan yang dibangun pada 1986 tersebut. Kegiatan ini untuk memastikan keamanan jembatan setelah tabrakan.
Akmizal menuturkan, terdapat tiga aspek yang akan diteliti oleh ahli. Aspek tersebut adalah geometrik jembatan, perilaku dinamis jembatan, dan struktur jembatan.
"Selama investigasi berlangsung, Jembatan Mahakam I akan ditutup," ucap Akmizal dalam jumpa pers bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, dan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Samarinda, di Ruang Wiek, Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kaltim, Selasa, 25 Februari 2025.
Akmizal melanjutkan, jembatan sepanjang 400 meter itu sebelumnya memiliki tiga fender sebagai pengaman tiang jembatan. Namun saat ini, seluruh fender tersebut sudah tidak ada lagi. Terakhir kali dua pengaman jembatan itu ditabrak oleh tongkang yang terjadi pada 16 Februari 2025.
Saat ini fender itu harus segera di bangun kembali. Akmizal menyebut, seluruh biaya pembangunan pengaman tiang sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan selaku pemilik ponton penabrak jembatan. BBPJN akan menawarkan dua pola pembangunan fender.
Pertama, perusahaan membangun fender secara mandiri dengan pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kedua, kementerian PUPR yang membangun pengaman jembatan itu menggunakan anggaran dari perusahaan.
PT Pelayaran Mitra Kaltim Samudera, selaku pemilik kapal tongkang yang menabrak jembatan, menyatakan kesediaannya untuk bertanggung jawab membangun kembali fender. Bagio, perwakilan dari perusahaan itu menyebut, fender yang akan dibangun sesuai dengan kerusakan yang diakibatkan oleh ponton dari perusahaannya.
"Kami akan bangun fender yang baru sesegera mungkin," ucapnya saat ditemui usai memeriksa tiang jembatan bersama tim BBPJN.
Rekayasa Lalu Lintas saat Jembatan Mahakam I Ditutup
Untuk memudahkan investigasi dari tim BBPJN, Jembatan Mahakam I akan ditutup sementara. Lalu lintas kendaraan akan dialihkan ke Jembatan Mahakam IV. Sebelumnya, jembatan ini menggunakan sistem satu arah. Adanya perubahan ini, jembatan yang diresmikan pada 2020 tersebut menjadi dua arah.
Pelaksana Tugas Dinas Perhubungan Kaltim, Irhamsyah, mengatakan, untuk sementara waktu, Jembatan Mahakam IV akan digunakan sebagai jalur utama penghubung wilayah Samarinda Seberang dan kawasan kota. Perubahan jalur ini dijadwalkan mulai berlaku dalam yang tidak lama lagi.
"Sedang disiapkan skemanya. Paling lambat besok (26 Februari) atau lusa (27 Februari) Jembatan Mahakam I akan ditutup selama dua pekan," ucap Irham.
Ia memaparkan, bagi masyarakat yang berada di kawasan kota hendak ke Samarinda Seberang, masih melalui jalur yang sama. Pemilik kendaraan roda empat menempuh Jalan Slamet Riyadi menuju Jembatan Mahakam IV pada jalur kiri. Setelah melewati jembatan, pengendara dapat melanjutkan perjalanan lurus ke Jalan APT Pranoto Samarinda.
Kendaraan dari arah Big Mall menuju Samarinda Seberang, akan dialihkan melalui Jembatan Mahakam IV dengan sistem contraflow. Sistem ini merupakan bentuk rekayasa lalu lintas dengan mengubah sebagian jalur kendaraan dari arah berlawanan.
Sementara itu, sambung Irham, masih untuk kendaraan roda empat, bagi warga dari Samarinda Seberang yang ingin ke Jalan Slamet Riyadi, harus melintasi Jembatan Mahakam IV. Bila sebelumnya pengguna jalan biasanya menggunakan Jalan Cipto Mangunkusumo menuju Jembatan Mahakam I.
Dengan penutupan jembatan ini, kata Irham, pengendara harus mengambil sisi kanan Jalan Cipto Mangunkusumo lalu memutar di Bundaran Pesut sebelum akhirnya menuju Jembatan Mahakam IV.
Setelah itu, ia melanjutkan, pengendara akan diarahkan ke bundaran Taman PLN sebelum melanjutkan perjalanan ke Jalan Slamet Riyadi. Rekayasa lalu lintas ini menggantikan rute yang sebelumnya melalui Jembatan Mahakam I. "Untuk pengendara roda dua tetap menggunakan jalur roda dua di tepi jembatan," jelasnya.
Kepala Satlantas, Polresta Samarinda, Komisaris Polisi La Ode Prasetyo, menambahkan, selama perubahan jalur, Satlantas akan dikerahkan untuk mengarahkan pengendara agar melintasi jalur yang telah ditentukan.
"Kami akan menempatkan petugas (Satlantas) untuk memperlancar arus lalu lintas," ujarnya. (*)
Muhammad Al Fatih berkontribusi dalam artikel ini