Terkini
Detik-Detik Tragedi Kebakaran yang Renggut 7 Nyawa di Samarinda

Foto: Ika Prida Rahmi (kaltimkece.id)
Dua dari tujuh korban ditemukan tewas dalam keadaan berpelukan. Kebakaran merenggut nyawa sepasang keluarga.
Ditulis Oleh: Ika Prida Rahmi
Selasa, 18 Desember 2018
kaltimkece.id Selasa dini hari, 18 Desember 2018, Neneng terbangun dari tidur. Lelapnya terusik suara berisik. Seperti ada langkah kaki di atap rumah. Suasana kamar juga begitu panas. Rasa penasaran dan gerah melangkahkan kakinya keluar kamar.
Dalam langkah kecil, Neneng sesekali mengintip seisi rumah. Jangan-jangan ada maling menyelinap. Tapi sosok asing tak kunjung ditemukan. Malah suara di atas genteng tak hilang-hilang.
Neneng makin penasaran. Ia meneruskan langkah ke ruang tamu. Dari dalam, terlihat cahaya kuning kemerahan menyala-nyala. Neneng mulai panik dan memastikan keadaan di luar.
Rasa penasaran segera terjawab. Panas dan berisik yang membangunkannya ternyata bencana. Rumah milik Ibrahim di samping kediamannya terbakar hebat. Ibrahim masih memiliki hubungan keluarga dengannya.
Perempuan paruh baya itu panik bukan naik. Tapi masih cukup sadar untuk kembali ke dalam rumah. Anak-anaknya masih tertidur. "Kebakaran! Api besar!" teriak Neneng memanggil penghuni rumah.
Kobaran api terus membesar. Sebagian ruang tamu rumah Ibrahim sudah hangus. Setelah mengamankan anak-anaknya, Neneng berlari ke halaman rumah di Jalan Jakarta, Perum Kopri Blok CK, Nomor 4, Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, tersebut. Pagar rumah masih terkunci. "Saya teriak memanggil sambil memukul pagar suruh mereka keluar. Cuma api sudah membesar," terang Neneng.
Ia makin histeris. Tujuh sanak keluarganya terjebak di dalam rumah. Belum satupun tampak keluar. Warga sekitar mencoba memadamkan api. Peralatan seadanya saja. Si jago merah teralu kuat untuk diredam.
Pemadam kebakaran baru tiba beberapa saat kemudian. Api padam setengah jam setelahnya. Rumah Ibrahim sudah rata dengan tanah. Penghuni rumah masih belum tampak.
Kebakaran diketahui terjadi pukul 04.10 Wita. Satu bangunan rumah ludes terbakar. Seluruh penghuni tewas terpanggang.
Tujuh korban adalah Andi Ibrahim Bayu (42), Sri Rahayu Panjaitan (40), Nanda (14), dan Muhammad Rafli (12). Tiga lainnya merupakan sanak keluarga yang sedang menginap. Yaitu Elhamsyah Arsyad (49), Ernawati Panjaitan (45), dan Ilda Safira Putri (8).
Jenazah suami-istri, Andi Ibrahim Bayu dan Sri Rahayu Panjaitan, ditemukan tewas di atas kasur kamar depan rumah. Lima jenazah lain ditemukan di bagian dapur belakang rumah. Kelima korban diduga hendak menyelamatkan diri namun terjebak.
"Kami temukan dua jenazah di dalam kamar, sedangkan di bagian belakang rumah lima jenazah. Saat ditemukan, di antaranya dalam keadaan berpelukan," ungkap Mujadi, salah satu petugas pemadam.
Proses evakuasi berlangsung dramatis dan haru. Keluarga korban dan warga tak kuasa menahan perih. Air mata mengiringi jenazah yang diamankan. "Ketujuh korban dibawa ke rumah sakit umum (RSUD AW Sjahranie) untuk visum dan identifikasi," terang Kapolsek Sungai Kunjang Kompol I Gede Suarna.
Setelah tahap identifikasi, korban dipulangkan ke rumah keluarga. Ketujuhnya dimakamkan Selasa itu juga. Dikebumikan di Pemakaman Muslim Batu Panggal, Jalan KH Mansyur, Sungai Kunjang.
Garis polisi masih membentang di lokasi kejadian. Olah TKP dan penyidikan dilakukan aparat Polsek Sungai Kunjang. Belum ada keterangan resmi penyebab final kebakaran yang merenggut tujuh jiwa itu.
Namun, dugaan awal yang mengemuka adalah korsleting listrik di bagian depan rumah. Api menjalar cepat ke bagian belakang. Bangunan yang berbahan dasar kayu memicu penyebaran api begitu cepat.
Si jago merah kian meraja setelah empat motor yang terparkir di depan rumah ikut meledak. Kobaran panas kian menjadi-jadi. Celakanya, satu-satunya akses keluar adalah pintu depan. Rumah milik Ibrahim berada di kawasan padat lingkungan. Berdiri dalam apitan tiga rumah beton. Kanan-kiri dan belakang.
Kematian keluarga yang terkurung dalam kobaran api, bukan kali ini saja terjadi di Samarinda pada 2018 ini. Pertengahan April, satu keluarga, terdiri dari enam orang, tewas terbakar di Jalan Merdeka II, RT 91, Kecamatan Sungai Pinang Dalam.
Para korban adalah Erhamsyah (74), Fitriani (29), Safna Julia (11), Amila (4), Amat (23) dan Timah (57). Keenamnya meninggal dalam keadaan serupa. Terpanggang dan terkurung dalam rumah yang terapit bangunan beton. Rumah dengan hanya pintu keluar di bagian depan. (*)
Editor: Bobby Lolowang
Artikel Terkait
Pariwara Pemkab Kukar
Pawai Ogoh-Ogoh Kembali Digelar di Desa Kerta Buana
Pariwara Pemkab Kukar
Semarak Festival Cenil di Desa Kota Bangun III
Pariwara Pemkab Kukar
Di MPP Kukar, Masyarakat Makin Mudah Urus Perpajakan
Pariwara DPRD Kukar
DPRD Kukar Resmikan Media Center dan Cafe JDIH
Pariwara Pemkab Kukar
Pendampingan Khusus untuk 19 Desa di Kecamatan Tabang
Pariwara Pemkab Kukar