kaltimkece.id Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda jadi pembicaraan. Sebuah unggahan akun Facebook Surahman Malik pada Sabtu sore, 22 Juni 2019, menyebut pesawat yang ditumpanginya mengalihkan pendaratan (divert) ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan. Divert berlaku lantaran APT Pranoto Samarinda tutup lebih awal.
Setelah ditelusuri, hal ini kerusakan landasan pacu. Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi membenarkan hal tersebut. Tim teknis langsung diturukan melakukan perbaikan. Mau tak mau bandara ditutup pukul 16.00 Wita. "Terjadi pengelupasan aspal runway pada posisi depan tower bandara tepatnya di titik STA 1+500," ujarnya.
Lima penerbangan terpaksa divert ke Balikpapan. Sedangkan enam penerbangan dari Bandara APT Pranoto serta dua penerbangan menuju Samarinda ditunda. Pengelola Bandara APT Pranoto memohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
"Keputusan diambil semata-mata terkait keselamatan dan keamanan penerbangan," ucapnya. Perbaikan dikebut hari itu juga. Penerbangan pun normal Minggu, 23 Juni 2019. Perbaikan memang cukup cepat lantaran yang terkupas adalah lapisan atas. Bukan retakan besar apalagi ambles.
Tim Teknis Landasan UPBU APT Pranoto Samarinda akan terus memeriksa dan mengevaluasi kondisi landasan. Semua prosedur pengerjaan runway sudah terlaksana. Beberapa penerbangan yang sempat tertunda pun telah kembali normal.
Adapun penerbangan kedatangan pertama adalah Wings Air IW-1485 dari Berau. Sedangkan untuk pemberangkatan penerbangan pertama dari Bandara APT Pranoto yaitu Batik Air ID-6671 tujuan Jakarta.
Pertebal 10 Sentimeter
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Salman Lumoindong, banyak faktor menyebabkan aspal bandara terkupas. Salah satunya beban. Tahun-tahun awal Bandara APT Pranoto mestinya hanya dilandasi 200 pesawat berbadan lebar per tahun.
Dengan kalkulasi awal, landasan pacu Bandara APT Pranoto hanya mampu dilandasi satu penerbangan setiap harinya untuk pesawat berbadan lebar komersial semacam Boeing atau Airbus. Namun kenyataanya, setiap hari ada pendaratan dan penerbangan 20 pesawat besar.
Dishub Kaltim menyiasati lewat kerja sama dengan kontraktor. Penebalan aspal landasan dilaksanakan kala malam. “Tebal aspal yang ditambah mencapai 10 sentimeter," tutup Salman. (*)
Editor: Bobby Lolowang