kaltimkece.id Tenaga kesehatan atau nakes sebagai kalangan paling rentan terpapar virus corona bukan isapan jempol belaka. Di Samarinda telah terbentuk klaster RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS). Dengan enam petugas medis positif Covid-19.
Kabar nakes RSUD AWS positif virus corona pertama kali mencuat Selasa sore, 28 Juli 2020. Terdata dalam daftar pasien Covid-19 di Dinas Kesehatan Samarinda sehari setelahnya. RSUD AWS pun mengonfirmasi keenam nakes positif Covid-19 tersebut bertugas di ruang pelayanan Intensive Care Unit (ICU) dan Intensive Cardiology Care Unit (ICCU).
Segera setelah petugas medis di rumah sakit pelat merah tersebut terkonfirmasi positif virus corona, RSUD AWS mengambil sejumlah langkah lanjutan. Dimulai dengan layanan ICU dan ICCU yang sementara tak menerima pasien baru. Namun pasien yang sudah ada dipastikan tetap terlayani.
Dua layanan tersebut, diakui terkontaminasi pasien positif Covid-19. Sehingga memerlukan waktu untuk disterilkan. Di samping itu, enam nakes positif virus corona juga bertugas di unit tersebut.
Selebihnya, pelayanan tetap berlangsung seperti biasa. “Untuk operasi yang tidak darurat, jumlahnya kami turunkan,” terang Kepala Instalasi Humas RSUD Abdul Wahab Sjahranie, dr Arysia Andhina.
Jam pelayanan di poli rawat jalan juga dikurangi waktunya. Meminimalkan kontak dan berkumpulnya orang banyak sebagai langkah pencegahan Covid-19.
“RSUD AWS juga berkoordinasi dengan rumah sakit lain untuk mengantisipasi lonjakan pasien di tempat lain. Kami terus mengimbau masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19,” tutur dr Arysia Andhina.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Samarinda, ada penambahan 17 kasus positif Covid-19 di Kota Tepian pada Rabu, 29 Juli 2020. Kasus akumulatif di Samarinda pun naik jadi 273. Dengan 111 kasus masih dalam perawatan. Sedangkan 152 lainnya sembuh dan 10 meninggal dunia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr Ismed Kusasih, mengatakan bahwa 95 persen pasien positif Covid-19 di Samarinda merupakan hasil testing dan tracking. Dengan mayoritas kasus ringan dan tanpa gejala.
"Kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 di Samarinda masih sangat cukup merawat pasien Covid-19. Sebagian besar kasus melakukan isolasi mandiri di rumah. Ada juga di Rumah Sakit Karantina Covid-19 dengan gejala ringan," terang Ismed.
Adapun Rumah Sakit Karantina Covid-19 Samarinda memiliki kapasitas 40-80 tempat tidur. Di RSUD AWS 40 tempat tidur dan RSUD IA Moeis 6-10. Namun demikian, penanganan pasien Covid-19 saat ini tak lagi mesti di rumah sakit rujukan.
"Sesuai edaran penatalaksanaan Covid-19 terbaru, rumah sakit rujukan dan bukan rumah sakit rujukan, harus bisa melaksanakan perawatan Covid-19 dari gejala sedang hingga berat," imbuhnya.
Secara keseluruhan di Kaltim, per Rabu, 29 Juli 2020, kasus positif Covid-19 akumulatif di Kaltim berjumlah 1.307. Bertambah 57 kasus. Dengan total kasus sembuh 857 pasien dan meninggal dunia 28. Kasus aktif masih dalam perawatan ada sebanyak 422 orang. (*)
Editor: Bobby Lolowang
Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: