kaltimkece.id Hari Unit Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diperingati tiap tanggal 12 Agustus 2021. Pemerintah Provinsi Kaltim memperingati dengan menggelar Gebyar Kewirausahaan yang mengangkat tema: 307.000 UMKM Memutar Pada Perekonomian Kaltim.
Acara yang berlangsung pada 12-14 Agustus 2021 secara virtual tersebut, dibuka Gubernur Kaltim, Isran Noor, didampingi Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi, dan UMKM, Mohammad Yadi Robyan Noor.
Berdasarkan pemaparan Kadis Perindakop dan UMKM Kaltim, Mohammad Yadi Robyan Noor, di Kaltim pada tahun 2020 terdapat 307.343 unit UMKM dan dalam tabel pemaparan seluruhnya terdampak pandemi Covid-19.
Dari 307.343 unit masing-masing terbagi tiga. Yakni usaha Mikro ada 297.207 unit atai 96,5 persen; Kecil ada 9.440 unit atau 3,3 persen; dan Menengah ada 696 unit atau 0,2 persen.
"Dari data yang ada itu memang tergambar bahwa, terbesar atau 96,5 persen adalah kawan-kawan usaha mikro (jumlah unit terbanyak yang digeluti)," ucap Mohammad Yadi Robyan Noor dalam sambutannya.
Berdasarkan data, UMKM di 10 Kabupaten dan Kota di Kaltim terbagi dalam lima industri. Yaitu industri kuliner, pengolahan, kerajinan, dagang, dan jasa.
Unit UMKM terbanyak Kaltim berada di Samarinda dengan total 158.624 unit, disusul Balikpapan 105.060 unit, dan Bontang 27.078 unit.
"Dari data yang ada dilaksanakan beberapa program oleh pusat. Diantara program itu adalah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sumber dananya adalah APBN."
Pemberi solusi untuk membantu UMKM yang terimbas metodenya dengan mengusulkan calon penerima Bantuan Produktif Untuk Usaha Mikro (BPUM) secara bertahap. Yakni mulai tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan masuk ke Pusat. Di Kaltim jumlah penerima BPUM per 31 Desember 2021 sebanyak 89.258 UMKM. Masing-masing mendapat Rp 2,4 juta.
Gubernur Kaltim, Isran Noor, berharap dengan gerakan-gerakan yang cepat dalam hal penanganan Covid-19, terutama pemerintah pusat agar segera mendapat vaksin. Selain itu, ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada dunia perbankan yang selama ini ikut membantu masyarakat.
"Ini yang namanya Covid-19 sangat memberikan dampak yang buruk bagi perekonomian kita. Dunia bahkan. Tidak ada yang bisa berkondisi lebih baik," ucap Isran Noor. (*)
Editor: Bobby Lolowang