kaltimkece.id Lentik jemari dan kuku beraneka warna menari-nari dengan lincahnya di atas layar iPhone 6s hitam. Bergerak hati-hati dan sangat teliti, Tiara Bulan meneropong posisi musuh lewat mata scope ukuran delapan. Dor!
Suara Karabiner 98 atau Kar98 menggelegar. Pelor dari senjatanya para penembak runduk itu tepat mengenai kepala. Musuh roboh seketika. Tersisa satu musuh lagi yang harus dihadapi gadis berusia 28 tahun bersama squad-nya. Rentetan AKM, senapan serbu 7,62 milimeter rancangan Mikhail Kalashnikov, terdengar di sudut yang lain. Lawan terakhir tumbang. Winner, winner, chicken dinner!
“Yay! Menang juga akhirnya,” seru Tiara sampai nyaris terlompat dari kursi. Kemenangan itu membuat pangkatnya naik menjadi Crown IV.
Tiara adalah satu dari 500 juta pemain PlayerUnknown's Battlegrounds atau PUBG di seluruh dunia. Perempuan yang bekerja sebagai Marketing Communication Coordinator Aston Samarinda Hotel & Convention Center itu sudah menggemari PUBG sejak enam bulan silam. Seorang teman lelakinya, sebelumnya bersama-sama memainkan Mobile Legend, adalah yang pertama kali mengajak Tiara ber-PUBG ria.
PUBG adalah game tersukses saat ini. Ia dimainkan setengah miliar orang. Game bergenre battle royale ini pernah mencetak rekor dengan 3 juta orang online dalam satu hari. Dirancang Brendan Greene, PUBG dikembangkan Tencent Holding, raksasa internet milik orang terkaya di Tiongkok bernama Ma Huateng. PUBG kini tersedia di sistem operasi Microsoft Windows, Xbox One, Android, dan iOS, sejak diluncurkan pertama kali pada 20 Desember 2017.
Enaknya Jadi Gamers Cantik
Padang pasir Miramar adalah peta kesukaan Tiara. Nama Miramar diambil dari sebuah distrik di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat. Itu sebabnya, sebagian nama lokasi di Miramar kental akan rasa Amerika Tengah. Peta yang minim pepohonan itu disukai Tiara karena pandangan menjadi sangat lapang. Cocok dengan tipe bermain alumnus SMK 1 Samarinda ini sebagai sniper atau penembak senyap.
Kar98 selalu menjadi pencarian utama Tiara ketika looting. Meskipun harus mengisi ulang amunisi untuk setiap butir peluru yang dimuntahkan, Kar98 sangat mematikan. Tentu saja, senjata sniper istimewa seperti AWM atau Accuracy International Arctic Warfare yang diperoleh dari air-supply lebih disukai Tiara.
“Saya selalu berusaha headshot,” kata Tiara kepada kaltimkece.id. Dia menambahkan, senjata serbu otomatis 5,56 milimeter seperti Scar-L atau M416 dipilih sebagai pelengkap Kar98.
Tiara terdaftar di clan beranggotakan pemain dari berbagai daerah di Indonesia. Dia memiliki tiga grup WhatsApp PUBG. Di situlah para pemain mengatur janji untuk mabar, main bareng. Tiara biasanya bermain selepas pulang kerja hingga tengah malam. “Kalau akhir pekan, bisa sampai subuh. Yang penting tidak mengganggu pekerjaan,” terang perempuan berdarah Dayak Bahau ini.
Menjadi pemain perempuan berparas menawan, Tiara mengaku sering menerima perlakuan istimewa. Sebagai contoh, dia beberapa kali meminta peluru, teropong bidik, maupun peredam. Anggota squad yang lain berlomba-lomba menyodorkan bantuan scope dan suppressor. “Habis itu digodain. Tapi kami tahu itu cuma bercanda. Namanya nge-game,” sahut pemilik akun PUBG bernama “tymoon” ini.
Sukar memasukkan Tiara ke kategori pemain noob. Dari statistik PUBG-nya pada musim baru ini, dia mencetak 23 kali kemenangan dengan rasio kill/death di atas 2. Rerata headshot Tiara adalah 21 persen dan rerata survival 20 menit. Tiara mengatakan, PUBG adalah game survival atau bertahan hidup, bukan perlombaan kill.
Benci Dibokongi
Peran penembak runduk di dalam tim menuntut Tiara selalu mencari tempat terbaik untuk bersembunyi. Gedung-gedung di Pecado adalah favoritnya. Dari ketinggian, Tiara membidik sasaran. Jika zona aman telah mengecil, alumnus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Jogjakarta ini berlindung di balik mobil. Bisa juga nge-prone seperti cacing di bawah tebing.
Peran penembak memang sangat ampuh melumpuhkan musuh dalam jarak jauh. Namun, ia juga sangat berbahaya karena mendekam di satu tempat untuk waktu yang panjang. Sekali-sekali, musuh bisa mendekat dari belakang. Tiara pun pernah beberapa kali digerebek tim lawan. “Dibokongi itu (ditembak dari belakang), paling saya benci,” aku Tiara seraya tertawa memamerkan barisan giginya yang rapi.
Menyelami peran sebagai penembak senyap, Tiara mengambil beberapa kesimpulan. Pertama, peredam sangat penting untuk menyembunyikan posisi dari musuh. Kedua, kesempatan menembak bagi sniper sangat langka. Setiap kesempatan harus dimanfaatkan dengan baik sehingga senjata yang digunakan harus memiliki daya rusak yang kuat. Terakhir, mengincar bagian terlemah musuh yakni kepala atau headshot.
Penggila memancing ini menutup perbincangan lewat sebuah kelakar tentang headshot. “Kalau di PUBG, tembakan yang mengenai kepala-lah yang melumpuhkan lawan. Kalau di dunia nyata, ‘tembakan’ di hati-lah yang bisa melumpuhkan perempuan. Ha, ha, ha.”
Tiara, kamu memang GG! (*)