kaltimkece.id Mengenakan pakaian daerah berwarna merah menyala, pengantin pria tersipu-sipu menahan malu. Beberapa tamu yang seusia dengannya, nampaknya sohib dekat, mengucapkan selamat di depan pelaminan. Sang pengantin lantas diberi beberapa bungkus tisu oleh para tamu yang tak berhenti tertawa. Mempelai perempuan bingung tak karuan.
Adegan pemberian kado pernikahan yang nyeleneh itu terekam dalam sebuah video yang segera menjadi viral. Rekaman itu telah ditonton hampir satu juta kali. Fokus utama dalam video adalah tisu ajaib yang sangat populer di kalangan pria.
Tisu ajaib itu dikemas dalam kotak atau plastik dengan latar belakang hitam. Di bagian tengah bungkusnya, foto model perempuan yang mengenakan tank top merah. Produk buatan Indonesia ini dijual Rp 10 ribu per buah. Isinya adalah tisu basah yang disebut membawa khasiat menambah vitalitas pria.
Masih dari kemasannya, cara menggunakan tisu yakni dioleskan di area sensitif dan dibiarkan 10-15 menit. Sebelum berhubungan, area tersebut dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hangat. Adapun komposisi tisu, terdiri dari alkohol, benzalkonium chlorida, triclosan, cocamidopropyl, betaine, PEG-78, glyceryl cocoate, dan purified water.
Daulat Sinambela, dokter spesialis kulit dan kelamin di Samarinda, menjelaskan materi komposisi tersebut. Seluruh bahan yang dicantumkan di kemasan produk berfungsi sebagai antiseptik. “Ditambah lidah buaya sebagai pelumas,” terang Daulat kepada kaltimkece.id, Kamis, 20 September 2018.
Ketika dioleskan di kulit, mayoritas zat aktif tersebut menyebabkan penggunanya melewati fase tingling sensation. "Dalam bahasa Indonesia disebut sensasi kesemutan yang menggelitik. Biasanya disertai rasa kebas,” ulas Daulat.
Salah satu penelitian terbaru untuk tisu jenis ini diadakan pada 2017. Asosiasi Urologi Amerika Serikat melansir hasil riset terhadap 21 laki-laki yang menderita ejakulasi dini. Hasilnya, 15 orang yang menggunakan tisu mengandung benzocaine selama dua bulan, mampu menambah empat menit durasi bercinta (artikel Tempo berjudul Tisu Ajaib Ini Bisa Mengatasi Ejakulasi Dini, 2017).
Benzocaine di dalam tisu yang dijadikan bahan uji adalah obat bius atau anastesi lokal. Ia berfungsi menunda ejakulasi karena mampu mengurangi sensitivitas ujung-ujung syaraf. Dalam laporan Committee For Veterinary Medicinal Products berjudul Benzocaine (1997), senyawa ini memiliki nama kimia aminobenzoic acid ethyl ester. Jenis ester ini memiliki kelarutan yang buruk dalam air dan sering dipakai sebagai anestesi untuk hewan (hlm 1).
Benzocaine bekerja di sistem saraf pusat dan kardiovaskuler. Ia bekerja dengan cara mencegah pembentukan dan konduksi saraf impuls.
Efek Samping
Di dalam tisu ajaib, terkandung pelbagai zat aktif. Zat aktif itu dapat menimbulkan iritasi apalagi jika dioleskan di daerah genital yang sensitif. Menurut Daulat selaku dokter spesialis kulit dan kelamin, sejumlah pasien pernah ia tangani sehubungan efek produk tersebut. Gejala iritasi yang dialami pasien berupa ruam, gatal, dan sensasi sedikit panas di area genital. Daulat pun memberikan resep obat oral dan salep.
Selain bagi pria, kaum hawa turut berisiko terkena iritasi karena penggunaan tisu ajaib. Pada saat berhubungan badan, dinding genital perempuan sangat rentan terkena iritasi. “Untuk perempuan, penanganannya lebih ribet karena yang teriritasi adalah organ dalam,” terang Daulat.
Dari sudut pandang kedokteran, lanjutnya, aman tidaknya tisu ajaib ini sebenarnya bergantung jenis kulit. Apabila ditemukan gejala iritasi saat pemakaian, Daulat menyarankan, kulit segera dibersihkan dengan air mengalir.
kaltimkece.id menemui seorang lelaki, sebut saja namanya Rangga, yang pernah memakai tisu ajaib. Menurut warga Samarinda berusia 30 tahun yang bekerja sebagai karyawan swasta ini, khasiat tisu memperpanjang durasi berhubungan seksual adalah benar adanya. Kemampuan tisu menunda ejakulasi pun berakhir dengan kepuasan pasangannya. “Ketika memakai tisu itu, kulit terasa kebal dan tidak sensitif. Efeknya sampai setengah jam,” terang Rangga.
Menanggapi kisah itu, dokter Daulat menyatakan bahwa ereksi dan ejakulasi sesungguhnya bersumber dari perintah otak. Semua lelaki bisa kesulitan mengontrolnya. Bagi pria berusia di bawah 30 tahun, ejakulasi bisa datang lebih dini jika diiringi fantasi yang menggebu-gebu. Sedangkan pria yang telah lama berumah tangga, aktivitas ranjang bisa menjadi kegiatan membosankan. Hal itu justru menimbulkan keinginan untuk cepat selesai. Situasi demikian dapat membuat durasi bercinta menjadi lebih pendek.
Padahal, durasi hubungan seksual hanyalah salah satu instrumen memuaskan kaum hawa. Masih banyak faktor yang lain seperti kondisi psikologis, teknik, hingga karakter pasangan. Untuk setiap perempuan, sukar-mudahnya mencapai kepuasan berbeda-beda.
“Perlakuan paling aman dan ampuh dalam mengatur ejakulasi bagi pria, termasuk ejakulasi dini, adalah manajemen stres. Tentu ada pengecualian bagi seseorang yang mengidap penyakit tertentu,” tutup Daulat. (*)
Editor: Muhamad Yamin